Depresi Bisa Terjadi pada Segala Usia
Halodoc, Jakarta - Jika kesehatan fisik bisa diperiksa melalui berbagai prosedur medis, berbeda halnya dengan kesehatan mental atau jiwa. Memahami dan mendeteksi ada sesuatu yang salah dengan kesehatan mental tidaklah mudah, karena tidak memiliki ciri yang kasat mata. Dari sekian banyak masalah kesehatan yang ada, depresi merupakan salah satu hal yang paling rentan dialami oleh siapa saja. Bahkan, tidak memandang usia.
Depresi adalah suatu kondisi ketika suasana hati dalam keadaan sangat buruk, sehingga berdampak pada pikiran, tindakan, dan kesehatan mental seseorang. Orang yang mengalami depresi biasanya mengalami perasaan sedih dan cemas yang berlarut-larut. Mereka juga cenderung akan merasa seolah terjebak dalam kondisi yang sangat putus asa, serta merasa tidak ada seorang pun yang mampu memahami dan menolong mereka.
Kondisi ini sering terjadi di masyarakat dan bisa terjadi pada usia berapa pun. Meskipun begitu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa depresi lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria. Depresi juga mengambil bagian besar dalam salah satu penyebab seseorang melakukan bunuh diri.
Data dari World Health Organization (WHO) pada 2015 memperkirakan terdapat lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi, dan lebih dari 750 ribu orang meninggal karena bunuh diri. Di Indonesia, diperkirakan 3,7 persen dari jumlah penduduk mengalami depresi.
Wajar Terjadi pada Siapa Saja
Beberapa penelitian mengenai depresi menunjukkan bahwa depresi merupakan hal yang wajar, bisa terjadi pada siapa saja dan bukan sesuatu yang aneh, apalagi memalukan. Depresi terjadi pada 80 persen orang pada beberapa waktu dalam hidupnya sebagai manifestasi dari perasaan tertekan mendalam yang dialami seseorang. Bisa karena masalah sehari-hari, perasaan kesepian, atau alasan-alasan lainnya.
Pada anak-anak dan remaja, depresi bisa menjadi masalah yang serius, karena dapat berlanjut dan terbawa hingga dewasa. Depresi pada anak dan remaja dapat terlihat dari adanya penurunan minat terhadap sesuatu yang disenangi atau biasa dilakukan. Anak dan remaja yang mengalami depresi juga akan sangat emosional, imbas adanya perasaan tidak ada yang mampu memahami mereka.
Selain pada anak dan remaja, depresi juga rentan terjadi pada mereka yang berusia di atas 40. Hal ini dibuktikan oleh penelitian terbaru tentang depresi yang dilakukan oleh para ahli dari University of Warwick and Dartmouth College di Amerika Serikat, yang dipublikasikan dalam jurnal Social Science and Medicine.
Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa pada wanita, depresi mencapai puncaknya pada usia 40 tahun, sementara bagi pria pada usia 50 tahun. Data ini didapat dari analisis terhadap 2 juta orang di 80 negara, dengan rentang usia yang beragam. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa mereka yang berusia 40 tahun ke atas merupakan usia dengan risiko depresi yang paling tinggi, dibanding mereka yang dalam rentang usia anak hingga remaja.
Bisa Disembuhkan
Seperti halnya dalam setiap persoalan selalu ada solusI, maka depresi pun demikian. Ia seperti penyakit yang dapat disembuhkan dengan berbagai cara. Pada depresi yang masih ringan, ada beberapa penanganan mandiri yang bisa dilakukan, seperti bercerita pada orang yang dapat dipercaya, mengalihkan pikiran dengan melakukan berbagai kegiatan yang disukai dan mampu menenangkan pikiran.
Namun, jika kondisi depresi yang dialami sudah cenderung berat, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari seperti hilangnya minat terhadap segala sesuatu hingga sulit tidur, penanganan secara medis perlu dilakukan. Cobalah untuk datang ke dokter kesehatan jiwa, psikolog, atau psikiater, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut terhadap depresi yang dialami.
Atau kamu juga bisa memanfaatkan fitur Chat atau Voice/Video Call pada aplikasi Halodoc, untuk berdiskusi langsung dengan psikiater atau psikolog. Jika ada obat yang diresepkan, kamu juga bisa langsung memesannya melalui aplikasi Halodoc, dan obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu 1 jam. Mudah bukan? Ayo, download sekarang dia App Store dan Google Play!
Baca juga: