Demam Scarlet Sebabkan Alergi Kulit Berlebihan
Halodoc, Jakarta – Demam scarlet adalah demam yang ditandai dengan munculnya ruam merah pada kulit. Penyakit ini bisa dialami siapa saja, tetapi lebih rentan dialami oleh anak berusia 5-15 tahun. Demam scarlet disebabkan oleh Streptococcus, yaitu jenis bakteri yang juga menyebabkan strep throat (infeksi tenggorokan). Pada demam scarlet, bakteri tersebut akan memproduksi toksin yang menyebabkan ruam kulit serta kemerahan pada lidah.
Ruam Kulit yang Perlu Diwaspadai pada Demam Scarlet
Demam scarlet bisa menular dari satu individu ke individu lain melalui percikan air liur (droplet) yang menyebar saat pengidap demam scarlet batu atau bersin. Gejala demam scarlet biasanya muncul 1-4 hari setelah seseorang terinfeksi bakteri Streptococcus. Gejala pertama yang muncul berupa demam tinggi (bisa mencapai lebih dari 38 derajat celsius). Setelah 12-48 jam demam, biasanya akan timbul ruam kemerahan di area leher, lalu menyebar ke tubuh dan anggota gerak lainnya. Jika dirasa, ruam kemerahan yang muncul akan terasa kasar.
Warna ruam yang muncul juga bisa berbeda-beda. Pada area lipatan tubuh (seperti siku dan ketiak), warna ruam cenderung lebih cerah dibandingkan dengan ruam pada area tubuh lainnya. Ruam kemerahan yang muncul di area pipi juga tampak seperti kulit yang terbakar sinar matahari. Gejala lain yang muncul pada pengidap demam scarlet adalah strawberry tongue, yaitu lidah yang dilapisi membran berwarna putih dengan papila lidah tampak menonjol. Barulah pada hari keempat atau kelima, membran putih tersebut akan menghilang dan membuat lidah tampak mengilap dengan warna kemerahan (red strawberry tongue).
Ruam kemerahan pada kulit wajah dan lidah biasanya berlangsung selama satu minggu. Setelah tanda dan gejala mulai mereda, kulit yang mengalami ruam akan mengelupas. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah nyeri dan kemerahan pada tenggorokan, kesulitan menelan, pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher, nyeri kepala, serta mual dan muntah.
Pengobatan Demam Scarlet
Jika tidak ditangani dengan baik, akibat demam scarlet bisa menyebabkan komplikasi yang berdampak negatif pada kesehatan. Komplikasi tersebut berupa pembengkakan kelenjar getah bening di area leher, infeksi telinga, abses tonsil (penimbunan nanah di sekitar amandel), bronkopneumonia (peradangan pada saluran napas), meningitis dan abses otak (penimbunan nanah di otak). Itu mengapa kamu dianjurkan untuk segera berbicara pada dokter jika mengalami tanda dan gejala demam scarlet yang sudah disebutkan di atas.
Dokter biasanya akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik secara langsung dan pemeriksaan penunjang jika dibutuhkan. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memeriksa kondisi tenggorokan, tonsil dan lidah. Dokter juga akan meraba leher untuk memeriksa apakah ada pembengkakan kelenjar getah bening leher dan menilai tekstur ruam kemerahan yang timbul. Pemeriksaan penunjang dibutuhkan jika dokter mencurigai demam tinggi yang terjadi akibat infeksi tenggorokan. Pemeriksaan penunjang tersebut berupa usap tenggorok untuk mengambil jaringan yang mengandung bakteri Streptococcus.
Setelah diagnosis demam scarlet ditegakkan, dokter akan memberikan obat untuk meredakan beberapa gejala yang terjadi. Misalnya, pemberian obat anti demam untuk mengatasi demam, obat anti radang untuk mengatasi nyeri tenggorokan dan antibiotik yang harus dihabiskan sesuai anjuran.
Pencegahan Demam Scarlet
- Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum masak, saat menyiapkan makanan dan setelah dari toilet.
- Tidak berbagi alat makan, serta pastikan peralatan makan dalam keadaan bersih sebelum digunakan untuk mencegah demam scarlet.
- Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk. Atau, gunakan masker pelindung saat bepergian ke luar rumah untuk meminimalkan risiko penularan bakteri melalui udara.
Itulah tanda dan gejala demam scarlet yang perlu diwaspadai. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar demam scarlet, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Untuk berbicara pada dokter, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan dimana saja melalui fitur Contact Doctor via Chat, dan Video/Voice Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga: