Demam Naik Turun, Begini Fase Terjadinya Gejala DBD

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Agustus 2019
Demam Naik Turun, Begini Fase Terjadinya Gejala DBDDemam Naik Turun, Begini Fase Terjadinya Gejala DBD

Halodoc, Jakarta - Belakangan ini, musim panas yang terjadi menyebabkan kekeringan. Kondisi ini dapat menyebabkan genangan air, karena got tidak mengalir dengan semestinya. Karena genangan tersebut, nyamuk dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah demam berdarah.

Demam Berdarah memang lebih umum terjadi di daerah tropis. Demam berdarah (DBD) dapat menimbulkan beberapa fase yang menandakan seseorang mengalami penyakit ini. Berikut adalah pembahasan tentang fase demam berdarah ketika terjadi!

Baca juga: Lakukan Hal Ini untuk Mengobati Gejala Demam Berdarah

Fase Terjadinya Gejala DBD

Demam berdarah adalah sebuah penyakit yang dapat menyebabkan demam naik turun, ruam, dan nyeri otot serta sendi pada pengidapnya. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan hebat, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, hingga kematian.

Seekor nyamuk Aeded aegypti betina dapat menyebabkan gangguan ini, sehingga seseorang mengalami demam akut. Gejala ini dapat terjadi sejak dua hari sebelum suhu tubuh naik hingga 5 hari setelah demam terasa. Gejala ini terbilang sulit untuk dikenali karena mirip dengan gangguan lainnya.

Seseorang yang mengalami demam berdarah, umumnya orang tersebut akan mengalami 3 fase ketika terserang gangguan ini. Berikut adalah fase-fase dari gangguan ini:

  1. Fase Demam

Fase gejala DBD yang pertama terjadi adalah mengalami demam. Seseorang yang terserang virus dari gigitan nyamuk ini akan mengalami demam hingga 40 derajat Celsius. Demam ini akan terjadi sekitar 3-4 hari dan tidak dapat disembuhkan dengan mengonsumsi obat panas biasa.

Selain mengalami demam tinggi, pengidapnya juga akan merasakan tubuh yang lemas, sakit kepala, serta nyeri sendi dan otot. Orang yang terserang gangguan ini juga akan mengalami penurunan nafsu makan, serta timbulnya rasa mual dan muntah.

Jika kamu mengalami fase ini, beberapa hal dapat dilakukan supaya gangguan yang terjadi tidak terlalu parah. Kamu dapat memperbanyak minum air putih agar dapat menurunkan suhu tubuh. Hal tersebut juga dapat berguna untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada tubuh.

Demam berdarah adalah gangguan yang berbahaya. Maka dari itu, kamu harus mendapatkan nasehat dari ahlinya agar hal yang berbahaya tidak terjadi. Dokter dari Halodoc dapat membantu kamu tentang hal tersebut. Caranya mudah, yaitu hanya dengan download aplikasi Halodoc di smartphone-mu sekarang juga!

  1. Fase Kritis

Setelah memasuki tahap demam yang tinggi, fase gejala DBD selanjutnya adalah terjadinya masa kritis yang berlangsung selama 2 hari. Seseorang akan mengalami demam yang mereda, padahal tidak terkait dengan penyembuhan. Padahal, momen ini adalah masa yang berisiko paling tinggi saat demam berdarah terjadi.

Fase ini menyebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran, sehingga gejala perdarahan pada kulit dan organ timbul. Gejala yang terjadi seperti mimisan dan perdarahan pada saluran cerna. Hal inilah yang menyebabkan suhu tubuh menurun. Selain itu, bintik merah pada kulit juga termasuk salah satu gejalanya.

Baca juga: 5 Gejala DBD yang Tak Boleh Diabaikan

  1. Fase Penyembuhan

Setelah melewati fase kritis, seseorang yang melewati periode kritis selama 48 jam akan merasakan kekuatannya kembali. Orang tersebut akan merasakan suhu tubuh yang normal, denyut nadi yang menguat, dan perbaikan pada fungsi tubuh lainnya. Selain itu, pengidapnya akan merasakan nafsu makan kembali dan menghilangnya bintik merah pada kulit.

Baca juga: Yang Perlu Diketahui tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue

Maka dari itu, ketika kamu atau orang terdekat kamu mengalami fase demam tinggi, segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter. Hal tersebut dilakukan supaya pencegahan dini dapat dilakukan dan tidak berkembang menjadi kondisi yang parah. Perlu diingat bahwa demam berdarah dapat menjadi penyakit yang menghilangkan nyawa.

Referensi:
Mayo Clinic (Diakses pada 2019): Dengue fever
GP notebook (Diakses pada 2019): phases of dengue infection