Dehidrasi Saat Puasa, Berbahayakah?
Halodoc, Jakarta - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi muslim di seluruh dunia. Pasalnya, selama bulan Ramadan pahala akan terus bertambah dan membuat badan menjadi lebih sehat. Walau begitu, sangat umum seseorang dapat mengalami dehidrasi saat puasa. Dehidrasi disebabkan oleh tubuh yang kehilangan cairan, tetapi tidak mengisinya kembali ketika dalam keadaan puasa.
Kekurangan air secara fungsional ditandai oleh konsentrasi urine maksimum. Walau begitu, seseorang yang berpuasa disebutkan tidak mengalami penurunan pada volume urine. Dengan kata lain, tubuh tidak mengalami kekurangan air yang parah. Selain volume urine, natrium, kalium, dan ekskresi yang terlarut juga lebih rendah, osmolalitas urine menjadi lebih tinggi dibandingkan selain bulan Ramadan.
Pada akhir bulan Ramadan, osmolalitas urine siang hari berada dalam kisaran osmolalitas urine maksimum. Sedangkan osmolalitas urine yang larut pada malam hari juga secara nyata meningkat untuk pertama kalinya. Kondisi tersebut menunjukkan adanya tekanan tambahan karena kekurangan air pada hari tersebut.
Baca Juga: Tips Mencegah Tubuh Dehidrasi Saat Puasa
Cara Mengatasi Dehidrasi ketika Bulan Puasa
Selama bulan suci Ramadan, penting untuk mengonsumsi makanan seimbang dan tetap terhidrasi sebelum dan sesudah berpuasa. Melakukan hal itu akan membantu kamu tetap berenergi sepanjang hari. Mendapatkan air yang cukup setelah seharian puasa adalah penting, karena air diperlukan untuk menjaga fungsi tubuh seseorang.
Terdapat risiko dehidrasi jika kamu tidak minum cukup air sebelum puasa, dan hal tersebut dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, lesu, dan kelelahan. Minum delapan cangkir biasa per hari adalah hal yang sangat penting, tetapi ada hal-hal lain yang perlu diingat untuk membantu kamu tetap terhidrasi.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kamu menghindari dehidrasi saat puasa, yaitu:
-
Hindari Minuman yang Mengandung Kafein
Salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari dehidrasi saat puasa adalah hindari minuman yang mengandung kafein. Perlu kamu ketahui, kopi dan teh mengandung kafein. Kandungan tersebut memiliki efek diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine, sehingga membuang garam dan air dari tubuh.
Terlalu banyak kafein dapat meningkatkan rasa haus. Jadi, untuk tetap terhidrasi sepanjang hari, tindakan terbaik yang bisa dilakukan adalah tetap mengonsumsi banyak air putih. Pastikan untuk memiliki segelas air putih bersamaan dengan buah manis seperti kurma untuk membantu tubuh kamu tetap bugar ketika berbuka puasa.
Baca Juga: 9 Buah-buahan yang Dapat Mencegah Dehidrasi Saat Berpuasa
-
Berbuka Puasa dengan Banyak Buah dan Sayuran
Makan buah-buahan dan sayuran tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga membantu untuk mengatasi dehidrasi saat puasa. Buah-buahan dan sayuran tertentu memiliki kandungan air yang tinggi dan kaya akan nutrisi, sehingga dapat membuat tubuh kamu menjadi lebih segar setelah seharian berpuasa.
Beberapa buah dan sayuran yang baik untuk dimakan selama musim puasa ini adalah semangka, mentimun, seledri, tomat, dan belimbing. Buah dan sayur tersebut berguna untuk membantu kamu tetap terhidrasi dengan kadar air yang tinggi. Jika kamu tidak ingin makan sayur apa adanya, cobalah memasukkannya ke dalam salad sebagai bagian dari makanan saat kamu berbuka puasa.
-
Hindari Makanan Pedas atau Asin
Cara lainnya untuk mengatasi dehidrasi ketika puasa adalah dengan menghindari makanan pedas atau asin. Makanan pedas dan asin dapat meningkatkan kebutuhan tubuh kamu terhadap air, maka lakukanlah hal ini dan pertahankan porsi kecil setiap makan. Jika kamu memasak selama periode ini, cobalah untuk tidak menggunakan terlalu banyak garam atau rempah-rempah terlalu banyak.
Baca Juga: 9 Buah yang Baik untuk Menghidrasi Tubuh saat Puasa
Itulah pembahasan tentang bahaya dehidrasi saat berpuasa. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal dehidrasi ketika puasa, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!