Curiga Si Kecil Buta Warna? Pastikan dengan Tes Ini
Halodoc, Jakarta – Buta warna merupakan salah satu masalah penglihatan yang menyebabkan pengidapnya tidak bisa melihat warna tertentu dengan jelas dan akurat. Kondisi ini menyebabkan seseorang kesulitan dalam membedakan beberapa warna karena terlihat serupa, misalnya warna merah-hijau atau biru-kuning. Uniknya, banyak pengidap buta warna yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan ini.
Buta warna pun sering tidak disadari saat menyerang anak-anak. Kondisi yang menyebabkan seseorang kesulitan dalam membedakan warna disebut sebagai buta warna parsial. Selain itu, ada juga pengidap yang sama sekali tidak mampu mengenali warna. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah buta warna total. Secara umum, kondisi ini terjadi karena adanya warisan genetik dari orangtua.
Dengan kata lain, risiko buta warna meningkat pada orang yang memiliki salah satu atau kedua orangtua yang mengalami kondisi sama. Selain itu, ada faktor lain yang bisa menjadi pemicu, seperti cedera fisik, paparan zat kimia, kerusakan saraf optik, kerusakan fungsi bagian otak, katarak, serta proses alami, yaitu penuaan pada usia lanjut. Buta warna juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti diabetes, glaukoma, ataupun multiple sclerosis.
Baca juga: Harus Tahu, Inilah 7 Fakta Penting Mengenai Buta Warna
Untuk memastikan ada atau tidaknya kelainan buta warna pada anak, bisa dilakukan dengan melakukan tes buta warna. Nyatanya, tes buta warna dibutuhkan untuk menentukan tindakan yang perlu diambil untuk mengatasinya, hingga dalam merencanakan masa depan Si Kecil. Dengan mengetahui apakah anak mengalami buta warna atau tidak, orangtua bisa mengarahkan minat dan karir anak, yaitu ke arah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan persepsi warna. Lantas, apa saja tes yang bisa dilakukan untuk memastikan gangguan buta warna pada anak?
-
Tes Ishihara
Tes ishihara adalah jenis pemeriksaan yang paling umum dilakukan untuk memastikan buta warna. Tapi, pemeriksaan ini ternyata terbatas, sebab hanya bisa mendeteksi buta warna merah-hijau. Tes ini dilakukan dengan menggunakan lingkaran yang terdiri dari banyak titik.
Titik-titik dalam tes ini memiliki warna dan ukuran yang berbeda-beda. Titik-titik tersebut disusun sedemikian rupa sampai membentuk angka tertentu. Orang yang menjalani pemeriksaan ini akan diminta untuk membaca angka yang ada pada lingkaran tersebut.
Baca juga: 5 Cara Tes Buta Warna yang Akurat
-
Tes Warna Cambridge
Tes yang satu ini sebenarnya hampir sama dengan tes ishihara. Hanya saja, dalam tes warna Cambridge, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan layar komputer. Orang yang menjalani tes akan diminta untuk mengidentifikasi huruf C yang ada, dan memiliki warna berbeda dengan warna di sekitar.
-
Tes Penyusunan
Tes ini dilakukan untuk melihat kemampuan seseorang dalam mengenali warna. Tes penyusunan dilakukan dengan aktivitas menyusun objek berdasarkan gradasi warna yang sedikit. Jadi, Si Kecil mungkin akan diminta untuk menyusun balok dari gradasi warna hijau tua, hijau, serta hijau muda.
-
Tes Farnsworth-Munsell
Pemeriksaan yang satu ini sebenarnya mirip dengan tes penyusunan, yaitu tes yang dilakukan untuk melihat apakah seseorang bisa membedakan perbedaan warna yang sangat tipis. Tes Farnsworth-Munsell dilakukan dengan menggunakan banyak lingkaran. Masing-masing dari lingkaran tersebut memiliki gradasi dari warna yang sama.
Baca juga: Bukan Hanya Bawaan Lahir, Ini 5 penyebab Buta Warna
Jika merasa curiga Si Kecil mengalami gangguan penglihatan berupa buta warna, segera hubungi dokter dan lakukan pemeriksaan. Atau ibu bisa menyampaikan gejala-gejala yang muncul kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan