Cemas Saat Malam Hari, Kenali tanda Night Terror

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 April 2019
Cemas Saat Malam Hari, Kenali tanda Night TerrorCemas Saat Malam Hari, Kenali tanda Night Terror

Halodoc, Jakarta – Night terror adalah episode malam hari berulang yang terjadi saat kamu tidur. Ketika teror malam dimulai, kamu akan terbangun, lalu mungkin memanggil, menangis, bergerak, atau menunjukkan tanda-tanda ketakutan,kegelisahan, dan kecemasan lainnya. Episode ini dapat berlangsung hingga beberapa menit, meskipun biasanya kamu tidak bangun. Kebanyakan orang langsung tertidur setelah night terror.

Night terror lebih umum terjadi pada anak kecil, tapi jika kamu pernah mengalaminya sebagai orang dewasa, itu tidak sendirian. Diperkirakan 2 persen orang dewasa juga mengalami night terror. Pada kenyataannya, jumlah ini mungkin lebih tinggi, karena orang sering tidak ingat memilikinya teror malam.

Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Ini 4 Cara Untuk Mencegah Terjadinya Mimpi Buruk

Duduk di tempat tidur dan menangis seringkali merupakan tanda pertama night terror. Kemudian, tanda-tanda lainnya adalah menjerit atau menangis, menatap kosong, memukul atau meronta-ronta di tempat tidur, bernapas dengan cepat, memiliki peningkatan detak jantung.

Selain itu, memerah dan berkeringat, tampak bingung, bangun, melompat di tempat tidur, atau berlari di sekitar ruangan, serta menjadi agresif jika pasangan atau anggota keluarga mencoba untuk mencegah kamu berlari atau melompat

Night terror biasanya terjadi lebih awal di malam hari, selama paruh pertama periode tidur. Ini terjadi ketika kamu dalam tahap 3 dan 4 tidur non-rapid eye movement (NREM), atau yang disebut juga tidur gelombang lambat.

Baca juga: Alami Patah Hati Dapat Sebabkan Mimpi Buruk?

Biasanya, night terror ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga satu menit, tapi bisa juga berlanjut selama 10 menit atau lebih. Setelah night terror, orang-orang biasanya berbaring dan tidur, tidak ingat episode ketika mereka bangun di pagi hari. Kamu mungkin mengalaminya secara teratur atau hanya beberapa kali setiap tahun.

Night terror mungkin terlihat mirip dengan mimpi buruk, tapi keduanya berbeda. Saat bangun dari mimpi buruk, kamu mungkin akan mengingat setidaknya sebagian dari apa yang terlibat dalam mimpi itu. Selama night terror, kamu tetap tertidur dan biasanya tidak ingat apa yang terjadi ketika bangun.

Penyebab Night Terror

Night terror cenderung terjadi ketika kamu bangun sebagian dari tidur NREM. Ini terjadi selama transisi antara berbagai tahap tidur, ketika kamu tidak bangun, tapi juga tidak sepenuhnya tidur.

Penyebab pasti dari kebangkitan sebagian ini dan hubungannya dengan night terror tidak diketahui. Namun, ada beberapa hal yang bisa jadi pemicunya, yaitu:

  1. Kondisi Kesehatan Mental yang Mendasarinya

Banyak orang dewasa yang mengalami teror malam hidup dengan kondisi kesehatan mental yang berhubungan dengan suasana hati, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar. Night terror juga telah dikaitkan dengan pengalaman trauma dan stres berat atau jangka panjang.

  1. Masalah Pernapasan

Kondisi pernapasan, seperti sleep apnea, juga dapat meningkatkan risiko kamu mengalami night terror. Orang-orang dengan gangguan tidur yang mengganggu lebih mungkin mengalami masalah pernapasan saat tidur.

Selain dua hal ini, beberapa pemicu night terror, yaitu gangguan tidur terkait perjalanan, sindrom kaki gelisah, kurang tidur, kelelahan, obat-obatan, termasuk stimulan dan beberapa antidepresan, demam atau penyakit, dan penggunaan alkohol.

Baca juga: Depresi dan Cemas Berlebihan Dapat Memicu Mimpi Buruk

Untuk menangani night terror secara efektif, penting untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang menyebabkannya. Mengatasi penyebab tersebut dapat menyebabkan episode lebih sedikit, dan bahkan dapat membantu mereka berhenti sepenuhnya.

Membangun kebiasaan tidur yang baik dapat membantu kamu mengatasi night terror.  Sebelum tidur, cobalah untuk menghindari menggunakan perangkat elektronik, bekerja, atau aktivitas yang merangsang. Sebagai gantinya, cobalah bermeditasi, bersantai di kamar mandi, atau membaca buku. Menghindari kafein di malam hari dan membatasi penggunaan alkohol juga dapat membantu mengurangi episode.

Meminta seseorang untuk membangunkan ketika night terror terjadi adalah salah satu cara untuk mengatasi gangguan ini. Dalam beberapa kasus, night terror bisa menjadi tanda stres, trauma, kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya. Jika tampaknya tidak ada yang berhasil, pertimbangkan mencari dukungan dari terapis.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai night terror  dan gangguan kecemasan lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.