Cegukan pada Bayi Bisa Sebabkan Kematian?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Oktober 2018
Cegukan pada Bayi Bisa Sebabkan Kematian?Cegukan pada Bayi Bisa Sebabkan Kematian?

Halodoc, Jakarta – Cegukan pada bayi adalah hal yang sering terjadi dan bukan tanda bahaya. Malahan, cegukan merupakan tanda pertumbuhan yang normal pada bayi. Serupa dengan cegukan pada orang dewasa, kondisi ini terjadi karena adanya gangguan pada diafragma. Diafragma adalah otot yang berperan dalam proses pernapasan.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan cegukan pada bayi adalah makan terlalu banyak, terlalu cepat dalam menelan makanan, hingga tertelannya udara. Tak hanya itu, cegukan pada bayi juga bisa terjadi karena adanya perubahan suhu di dalam perut. Meski normal, bukan berarti cegukan pada bayi boleh dibiarkan hingga berlarut-larut.

Pada dasarnya, cegukan pada bayi akan mereda dengan sendirinya setelah berlangsung sekitar 5–10 menit. Akan tetapi, ibu perlu waspada jika cegukan terjadi secara terus-menerus tanpa henti. Cegukan yang terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, dalam hal ini bayi mungkin mengalami gastroesophageal reflux. Gastroesophageal reflux merupakan satu kondisi yang menyebabkan terjadinya aliran balik asam lambung ke kerongkongan.

Biasanya, kondisi ini akan menimbulkan gejala selain cegukan, seperti sakit perut setelah makan, muntah, bayi menjadi rewel dan sering menangis, meludah lebih sering dari biasanya, hingga sering melengkungkan punggung secara berlebih setelah atau selama makan. Jika bayi menunjukkan gejala-gejala seperti ini, terutama bila cegukan sudah terjadi lebih dari satu hari maka sebaiknya segera bawa bayi ke rumah sakit. Tujuannya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Mitos Cegukan pada Bayi, Bisa Sebabkan Kematian?

Tak dapat dimungkiri, ada banyak mitos yang beredar soal cegukan pada bayi. Mulai dari membuat bayi terkejut untuk menghentikan cegukan, hingga membalikkan tubuh bayi. Hal itu sama sekali tidak membantu, malah bisa membahayakan Si Kecil dan meningkatkan risiko cedera.

Nyatanya, mitos-mitos tersebut harus dihindari dalam mengatasi cegukan pada bayi. Cara terbaik yang bisa dilakukan saat bayi cegukan adalah dengan menunggu hingga cegukan berhenti sendiri. Jika kondisi ini masih terus terjadi maka ibu bisa mencoba untuk memberi makan pada bayi atau memberi minum air. Sebab, cara ini diharapkan bisa membantu mengendalikan diafragma bayi dan menghentikan cegukan.

Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi cegukan pada bayi, di antaranya:

1. Tegakkan Tubuh Bayi

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk meredakan cegukan pada bayi adalah dengan menegakkan tubuhnya. Gendonglah Si Kecil dalam keadaan tegak selama kurang lebih 20 menit. Setelah itu, goyangkan badan bayi secara perlahan atau gosokkan bagian dadanya dengan lembut.

2. Miringkan Botol Susu

Cobalah untuk menghentikan cegukan bayi dengan memberinya susu. Hanya saja, usahakanlah untuk memiringkan botol susu dengan sudut 45 derajat sehingga udara naik ke bagian bawah botol. Di tengah cegukannya, sebaiknya jangan terlalu memaksakan bayi untuk meminum susu. Aturlah waktu dan porsi, dan usahakan untuk memberi susu sedikit demi sedikit, tetapi dalam waktu yang sering.

Hal itu juga berlaku pada saat memberi Si Kecil makan. Cobalah untuk memastikan posisi tubuhnya tegak. Hal itu akan membantu mencegah dan mengurangi jumlah udara yang mungkin masuk ke dalam perut bayi.

Mengatasi cegukan pada bayi sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan, apalagi terlalu memercayai mitos. Ada juga yang menyebut bahwa cegukan pada bayi bisa menyebabkan kematian. Daripada mengkhawatirkan hal tersebut, sebaiknya tunggu saja beberapa saat dan percaya bahwa cegukan akan berhenti. Jika cegukan tak kunjung berhenti.

Cari tahu lebih lanjut soal cegukan pada bayi dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Baca juga: