Mengancam Nyawa, Cegah Rabies dengan 6 Cara Ini
Halodoc, Jakarta - Rabies adalah penyakit fatal yang ditularkan dari hewan ke manusia, yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit tersebut dapat menyebabkan kejang, kelumpuhan, bahkan kematian.
Virus dari penyakit rabies juga terdapat dalam air liur hewan. Virus ini dapat ditularkan terutama oleh gigitan hewan. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini dapat disebabkan oleh kontaminasi luka terbuka, lecet segar, atau selaput lendir.
Semua hewan berdarah panas dapat dipengaruhi oleh virus, tetapi paling sering ditemukan pada satwa liar seperti rakun, rubah, dan kelelawar. Anjing dan kucing juga dapat terjangkit rabies jika hewan tersebut tidak divaksinasi.
Begitu seseorang mulai menunjukkan tanda dan gejala rabies, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal. Maka dari itu, siapapun yang mungkin memiliki risiko tertular rabies harus menerima vaksin rabies sebagai perlindungan.
Virus rabies dapat memengaruhi tubuh melalui satu dari dua cara, yaitu:
-
Virus tersebut memasuki sistem saraf perifer secara langsung dan bermigrasi ke otak.
-
Virus itu bereplikasi di dalam jaringan otot, yang menjadi tempat aman dari sistem kekebalan tubuh inang. Setelah itu, virus akan memasuki sistem saraf melalui persimpangan neuromuskular.
Begitu penyebab penyakit rabies masuk ke dalam sistem saraf, virus tersebut akan menyebabkan peradangan akut pada otak. Seseorang yang mengidap gangguan tersebut dapat mengalami koma dan kematian.
Baca juga: Ini 5 Cara Pencegahan Agar Terhindar dari Rabies
Gejala Rabies
Periode antara gigitan dan timbulnya gejala disebut periode inkubasi. Biasanya, diperlukan empat hingga 12 minggu bagi seseorang untuk mengembangkan gejala rabies setelah terinfeksi. Namun, masa inkubasi juga dapat berkisar dari beberapa hari hingga enam tahun. Gejala awal rabies yang mungkin terjadi, termasuk:
-
Flu.
-
Demam.
-
Kelemahan pada otot.
-
Perasaan geli
-
Rasa terbakar di lokasi gigitan.
Baca juga: Cegah Kematian Akibat Penularan Penyakit Rabies ke Manusia
Cara Mencegah Rabies
Hal yang harus kamu lakukan untuk mencegah rabies adalah dengan mengurangi risiko kontak dengan hewan rabies, seperti :
-
Vaksinasi hewan peliharaan kamu. Kucing dan anjing dapat divaksin rabies. Tanyakan kepada dokter hewan seberapa sering hewan peliharaan harus divaksinasi.
-
Jaga hewan peliharaan kamu tetap terkurung. Simpan hewan peliharaan di dalam dan awasi saat di luar. Hal ini akan membantu menjaga hewan peliharaan kamu agar tidak bersentuhan dengan binatang liar.
-
Lindungi hewan peliharaan kecil dari pemangsa. Simpan kelinci dan hewan peliharaan kecil lainnya, seperti marmut, di dalam kandang yang terlindung, sehingga aman dari binatang liar. Hewan peliharaan kecil ini tidak dapat divaksin rabies.
-
Jangan mendekati binatang buas. Hewan liar dengan rabies mungkin tampak tidak takut pada orang. Tidak normal jika hewan liar bersahabat dengan manusia, jadi jauhi hewan apa pun yang tampaknya tidak takut.
-
Jauhkan kelelawar dari rumah kamu. Tutup semua celah tempat kelelawar bisa memasuki rumah kamu. Jika terdapat kelelawar di rumah, cobalah untuk mengusirnya sambil memastikan tidak ada orang yang akan digigit olehnya.
-
Pertimbangkan vaksin rabies jika kamu akan bepergian. Jika kamu bepergian ke negara yang penyakit rabies umum terjadi dan berada di sana untuk jangka waktu yang lama, tanyakan kepada dokter apakah harus menerima vaksin rabies.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Vaksin Rabies pada Manusia
Itulah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah terjadinya rabies. Jika kamu ingin memastikan apakah hewan peliharaan kamu dapat menyebabkan rabies, kamu dapat membuat janji dengan dokter di rumah sakit melalui Halodoc. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!