Cedera Benturan Bisa Sebabkan Hematoma
Halodoc, Jakarta - Kepala menjadi bagian tubuh terpenting yang harus kamu lindungi dan jaga dengan baik. Jika terjadi gangguan pada area ini bisa berakibat fatal, termasuk jika mengalami benturan keras, yang sering terjadi pada seseorang yang mengalami kecelakaan.
Pasalnya, cedera akibat benturan bisa menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah hematoma. Kondisi ini terjadi ketika ada darah abnormal yang berkumpul di luar pembuluh darah sebagai akibat dari kerusakan pada dinding arteri, kapiler, atau vena. Hematoma bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, dengan gejala menyerupai memar.
Umumnya, cedera yang menyebabkan terjadinya hematoma sifatnya tidak serius dan mudah disembuhkan. Namun, apabila pengidap memiliki riwayat hipertensi, maka kebocoran darah dari bagian dinding yang rusak semakin besar, membuat hematoma semakin buruk tingkat keparahannya.
Jenis Hematoma
Hematoma bisa terjadi di mana saja. Berikut adalah beberapa jenis hematoma berdasarkan tempat terjadinya:
-
Hematoma intrakranial, muncul pada rongga kepala yang terjadi ketika rusaknya pembuluh darah, seperti pada lapisan pelindung otak, atau jaringan otak bagian dalam.
-
Hematoma di kulit kepala, terjadi pada bagian bawah kulit kepala dan tampak seperti benjolan.
-
Hematoma pada telinga, terjadi karena penumpukan darah pada bagian bawah kulit telinga.
-
Hematoma pada sekat hidung, terjadi ketika seseorang mengalami cedera pada bagian hidung yang akan merusak tulang rawan jika tidak segera ditangani.
-
Hematoma subkutan, terjadi pada bagian bawah kulit akibat dari cedera atau memar.
-
Hematoma subungual, terjadi akibat dari cedera pada bagian jari kaki maupun tangan dengan pengumpulan darah pada bagian kuku.
-
Hematoma intraabdominal, terjadi pada bagian dalam rongga perut.
-
Hematoma intra muskular, terjadi di dalam jaringan otot yang menyebabkan munculnya sindrom kompartemen.
Gejala dan Faktor Risiko Hematoma
Terjadinya hematoma dapat memicu munculnya peradangan atau iritasi. Biasanya, gangguan kesehatan ini menimbulkan gejala seperti:
-
Sensitivitas pada bagian kulit yang terinfeksi.
-
Kulit menjadi kemerahan, hangat dan nyeri jika disentuh.
-
Terjadinya pembengkakan pada kulit.
Hematoma semakin berisiko apabila pengidap memiliki riwayat aneurisma, melakukan pengobatan tertentu, seperti obat antikoagulasi atau pengenceran darah, dan memiliki penyakit lainnya, misalnya anemia, infeksi virus (cacar air, rubella, hepatitis C, dan HIV).
Mengatasi Hematoma
Hematoma bisa diatasi dengan istirahat cukup, mengompres area tubuh yang terinfeksi, dan menempatkan area tubuh yang mengalaminya lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya. Namun, beberapa dokter bisa memberikan obat antipanas, karena rasa nyeri yang timbul bisa menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Hubungi dokter agar kamu mendapatkan pengobatan yang tepat.
Pencegahan terjadinya hematoma akan sulit karena cedera akibat kecelakaan pasti tak bisa dihindari. Kamu hanya bisa berhati-hati di dalam setiap aktivitas, terlebih saat berkendara untuk menghindari kecelakaan, juga ketika berolahraga untuk menghindari cedera.
Kalau ada hal-hal yang ingin kamu tanyakan seputar hematoma atau informasi kesehatan lainnya, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi yang sudah bisa kamu donwload di App Store dan Play Store ini didukung dengan layanan Tanya Dokter yang langsung menghubungkan dengan dokter secara gratis. Selain itu, aplikasi Halodoc juga bisa kamu pakai untuk melakukan cek lab dan beli obat di mana saja dan kapan saja.
Baca juga:
-
Datang Tiba-Tiba Usai Kepala Terbentur Keras, Epidural Hematoma Berakibat Fatal
-
Cedera Kepala? Segera Periksa Potensi Epidural Hematoma yang Berbahaya