Carpal Tunnel Syndrome, Berbahaya atau Tidak?
Halodoc, Jakarta - Carpal tunnel syndrome adalah gangguan nyeri pada tangan dan pergelangan tangan. Carpal tunnel sendiri merupakan terowongan sempit yang dibentuk oleh tulang dan jaringan lain di pergelangan tangan. Terowongan ini bertugas untuk melindungi saraf median yang berfungsi dalam membantu menggerakkan ibu jari dan tiga jari pertama di setiap tangan.
Sindrom karpal terjadi ketika jaringan lain di terowongan karpal (seperti ligamen dan tendon) membengkak atau mengalami peradangan. Ketika ini terjadi, saraf median akan mendapatkan tekanan yang bisa membuat bagian tangan terasa sakit atau mati rasa.
Masalah kesehatan ini biasanya tidak serius. Perawatan yang tepat akan membuat rasa nyeri dan sakit cepat menghilang. Risiko kerusakan permanen pada tangan atau pergelangan tangan pun bisa dicegah.
Baca juga: Kenali 5 Hal yang Menyebabkan CTS Carpal Tunnel Syndrome
Penyebab dan Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Melakukan gerakan tangan yang sama berulang-ulang dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome. Kondisi ini paling umum terjadi pada orang yang pekerjaannya membutuhkan aktivitas pergelangan tangan yang berulang. Orang-orang yang berisiko, termasuk pekerja yang menggunakan komputer, tukang kayu, pemeriksa bahan makanan, pekerja perakitan, pengepakan daging, musisi, dan mekanik. Hobi seperti berkebun, menjahit, bermain golf, dan bermain kano juga terkadang dapat menimbulkan gejala.
Sindrom terowongan karpal juga dapat disebabkan oleh cedera pada pergelangan tangan, seperti patah tulang atau disebabkan oleh penyakit, misalnya diabetes, rheumatoid arthritis, atau penyakit tiroid. Sindrom ini juga umum terjadi selama beberapa bulan terakhir kehamilan. Wanita lebih mungkin terserang sindrom ini daripada pria dan cenderung terjadi secara turun-temurun.
Sementara itu, gejala yang umum terjadi pada pengidap carpal tunnel syndrome meliputi:
- Mati rasa atau kesemutan di tangan dan jari, terutama ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Mati rasa atau nyeri lebih sering terjadi pada malam hari daripada siang hari.
- Nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan, atau lengan bawah.
- Rasa sakit yang meningkat saat kamu lebih sering menggunakan tangan atau pergelangan tangan.
- Kesulitan mencengkeram benda, seperti kenop pintu atau setir mobil.
- Kelemahan pada ibu jari.
Baca juga: Alasan Rheumatoid Arthritis Bisa Memicu Sindrom Sjogren
Apakah Kondisi Ini Berbahaya?
Jika kamu mengalami gejala di atas, segera lakukan pengobatan ke dokter atau rumah sakit terdekat. Agar lebih mudah, kamu bisa download dan gunakan aplikasi Halodoc untuk tanya jawab dengan dokter atau membuat janji berobat di rumah sakit terdekat.
Jangan pernah menunda mendapatkan pengobatan karena menganggap remeh gejala penyakit ini akan berdampak pada kerusakan saraf secara permanen. Kasus CTS yang ringan bisa ditangani dengan mengistirahatkan tangan dan mengenakan belat di malam hari. Pasalnya, gejala sering terjadi pada malam hari dan menyebabkan kamu terbangun untuk menggoyangkan atau menggerakkan tangan, sampai mati rasa hilang dan terasa lebih baik.
Kamu bisa mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin dan ibuprofen untuk membantu menghilangkan rasa sakit. Dokter mungkin juga mencoba memberi suntikan steroid untuk membantu meringankan gejala. Namun, jika perawatan ini tidak efektif, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan operasi untuk melepaskan ligamen yang memberi tekanan pada saraf median.
Baca juga: Redakan Nyeri Pergelangan Tangan dengan 3 Olahraga Ini
Operasi biasanya menghabiskan waktu sekitar 10 menit saja dengan menggunakan bius lokal. Kamu bisa pulih dan beraktivitas seperti biasa kecuali jika harus menggunakan tangan sebagai pekerjaan sehari-hari. Tentunya, kamu membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih.
Referensi:
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2021. Don’t delay treatment for carpal tunnel syndrome.
Familydoctor. Diakses pada 2021. Carpal Tunnel Syndrome.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan