Cari Tahu Tentang Stem Cells untuk Sembuhkan Kanker

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Oktober 2018
Cari Tahu Tentang Stem Cells untuk Sembuhkan KankerCari Tahu Tentang Stem Cells untuk Sembuhkan Kanker

Halodoc, Jakarta - Kebanyakan pengidap kanker menggunakan terapi kemoterapi, radioterapi, atau terapi hormon untuk mengatasi kanker. Namun, kini terdapat suatu metode baru yang lebih mutakhir dan minim efek samping dibandingkan dengan ketiga terapi di atas. Pendek kata, terapi baru yang disebut stem cells bisa menjadi harapan baru bagi pengidap kanker. Lalu, seperti apa sih stem cells itu?

Menggantikan Sel yang Rusak

Stem cells atau sel punca pluripoten merupakan terapi yang mengembangkan suatu sel yang memiliki kapasitas untuk berkembang menjadi jenis sel lainnya. Kata ahli, stem cells ini punya kemampuan untuk mengubah diri di tempat lingkungan mereka berada. Misalnya, bila stem cells berada di kulit, maka ia akan menjadi kulit atau akan menjadi tulang bila mereka berada di tulang.

Proses regenerasi stem cells merupakan transplantasi dengan menggunakan sel induk tubuh sendiri. Dengan kata lain, stem cells atau sel induk dapat ditanamkan ke berbagai organ tubuh yang sakit. Tujuannya, untuk mencapai keefektifan pengobatan penyakit kronis. Nah, lewat teknologi transplantasi ini, stem cell ini akan menggantikan sel yang rusak maupun tidak normal seperti kanker. Tujuannya untuk membawa perubahan dan harapan bagi pengidap penyakit tertentu yang susah diobati.

Butuh Perlakuan Khusus

Pastinya untuk mengembangkan terapi stem cells perlu melewati proses panjang yang kompleks. Sel punca yang bisa diperoleh dari sumsung tulang atau dari darah tali pusar ini memerlukan media penyimpanan khusus untuk hidup. Mereka akan disimpan dalam media dengan temperatur -800 derajat Celsius. Enggak cuma itu, ketika digunakan sel punca ini mesti “dibangunkan” dengan cara dan alat khusus.

Oleh sebab itu, cara memperlakukan sel punca ini enggak sembarangan. Sel punca yang diperoleh ini akan diproses di laboratorium stem cells. Kemudian, bila sudah berkembang menjadi sel yang diharapkan, barulah sel ini akan ditanam (implan) ke dalam tubuh pengidap penyakit. Nah, bila berhasil, sel-sel implan ini akan berkembang dan berkoneksi dengan sel-sel tubuh untuk memperbaiki sistem dan regenerasi sel.

Kata ahli, baik tidaknya kualitas stem cells ini amat bergantung dari jenis stem cells-nya (unipoten, pluripoten, multipoten) sendiri. Di samping itu, jaringan awalnya yang diperoleh dari otot, embrio, tali pusat, lemak, jantung, hingga sumsung tulang ini, turut serta menentukan kapasitas perubahannya.

Harapan Baru Pengidap Kanker

Terapi sel punca yang bisa berfungsi untuk membentuk sel baru ini sering menjadi alternatif untuk mengatasi penyakit kanker. Kata ahli, ketika tubuh seseorang dipenuhi oleh sel kanker, maka terapi ini membuat banyak sel induk tumbuh dalam tubuh mereka. Nah, tumbuhnya sel-sel baru ini diharapkan mampu melawan sel kanker.

Menariknya lagi, terapi sel punca ini bisa memulihkan organ yang diserang oleh kanker dengan risiko yang minim. Lain halnya terapi kemoterapi, radiasi, dan sebagainya yang memiliki banyak efek samping.

Kemoterapi, misalnya. Pengobatan dengan cara ini memiliki efek samping yang tidak kecil. Pasalnya, obat-obatan kemoterapi tidak memiliki kemampuan untuk membedakan sel kanker yang berkembang pesat dengan sel sehat yang normal. Pendek kata, kemoterapi juga bisa “membunuh” sel-sel sehat yang berkembang pesat.

Nah, hal inilah yang bisa menimbulkan sederet keluhan baru bagi pengidap kanker. Mulai dari nyeri, rambut rontok, mual dan muntah, sesak napas, sulit tidur, sering terkena infeksi, gangguan psikologis, diare, hingga rasa lelah sepanjang hari.

Singkatnya, terapi sel punca ini amat bermanfaat untuk menggantikan sel-sel yang rusak dalam tubuh agar bisa diperbarui, meski tidak 100 persen.

Punya keluhan kesehatan atau ingin bertanya mengenai penyakit kanker? Kamu bisa lho berdiskusi langsung dengan dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: