Cara untuk Deteksi Buta Warna Parsial
Halodoc, Jakarta - Ada buta warna parsial, ada pula buta warna total. Pertanyaannya, tahukah perbedaannya? Sebagian besar kasus buta warna ternyata berupa kasus buta warna parsial. Pengidap buta warna parsial memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang warna. Singkat kata, mereka tak bisa membedakan warna tertentu.
Nah, pertanyaannya simpel, bagaimana sih cara mendeteksi buta warna parsial?
Kenali Tipe-Tipe Buta Warna
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya berkenalan terlebih dahulu dengan tipe-tipe buta warna. Nah, berikut ini penjelasan singkatnya:
1. Buta Warna Merah-Hijau
Seseorang yang mengalami buta warna parsial merah-hijau memiliki beragam persepsi tentang warna. Misalnya, warna kuning dan hijau terlihat merah. Bisa juga oranye, merah, dan kuning terlihat seperti hijau, ataupun merah terlihat seperti hitam.
Baca juga: Mengapa Mata Mengalami Buta Warna?
2. Biru-Kuning
Karakter tipe buta warna ini beda lagi. Contohnya, pengidapnya akan melihat biru terlihat kehijauan, mereka juga sulit membedakan merah muda dengan kuning dan merah. Tak cuma itu, pengidap buta warna jenis ini akan melihat biru, misalnya hijau, dan kuning seperti abu-abu atau ungu terang.
3. Buta Warna Total
Jenis buta warna ini akan membuat pengidapnya sama sekali tidak bisa melihat warna dan ketajaman penglihatan mereka juga dapat terpengaruh. Di mata pengidap buta warna total, dunia hanya berwarna hitam dan putih (monokromasi).
Kembali ke pertanyaan di atas, bagaimana sih cara mendeteksi buta warna parsial?
Caranya Berbeda, Tujuannya Sama
Sebenarnya ada beragam tipe tes buta warna yang bisa mendeteksi buta warna parsial atau total. Nah, berikut ini jenis-jenis tipe tes buta warna yang mungkin dilakukan dokter:
1. Tes Anomaloscope
Tes buta warna ini menggunakan alat yang mirip mikroskop. Lewat lensa tersebut, kita akan diminta untuk melihat lingkaran yang dibagi menjadi dua warna. Warnanya setengah kuning terang dan setengahnya lagi merah serat hijau. Setelah itu, kita akan diminta untuk menekan tombol pada alat hingga seluruh warna dalam lingkaran berubah menjadi sama.
2. Tes Ishihara
Tes yang satu ini merupakan tes buta warna yang paling umum. Namun, tes ishihara hanya bisa mendeteksi buta warna merah-hijau. Bagaimana prosedur tes buta warna ini? Simpel, dengan menggunakan lingkaran yang terdiri dari banyak titik dengan warna dan ukuran yang berbeda. Nah, di beberapa titik akan membentuk angka tertentu.
3. Tes Farnsworth-Munsell
Tes buta warna ini menggunakan banyak lingkaran dengan berbagai gradasi dari warna yang sama. Tes ini bertujuan untuk memeriksa apakah seseorang bisa membedakan perubahan warna yang amat tipis.
4. Tes Warna Cambridge
Tes buta warna ini hampir menyerupai tes ishihara. Perbedaannya tes ini menggunakan layar komputer. Di sini kita akan diminta untuk mengidentifikasi huruf “C” yang warnanya berbeda dengan warna disekitarnya.
Baca juga: Ini 4 Profesi yang Mengharuskan Lulus Tes Buta Warna
Deteksi Dini Lebih Baik
Ingat, gangguan pada mata bukanlah monopoli orang lansia saja. Enggak percaya? Sekitar 5–10 persen akan di usia pra sekolah dan 25 persen mereka yang menginjak usia sekolah akan mengalami gangguan pada penglihatannya.
Hal yang mesti digarisbawahi, risiko gangguan mata pada anak ini juga makan meningkat ketika ada anggota keluarga yang memiliki masalah penglihatan.
Nah, menurut ahli di Amerraican Academy of Ophthalmology dan American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus, orangtua peru mulai memeriksakan mata anaknya sejak awal dilahirkan. Tujuannya untuk menelisik ada tidaknya kemungkinan tanda-tanda kelainan penglihatan.
Selanjutnya ketika dirinya sudah menginjak usia enam bulan sampai satu tahun, cobalah periksa kembali perkembangan matanya. Tahap selanjutnya pada usia 3 sampai 3,5 tahun, lakukan pemeriksaan lanjutan dan tes ketajaman mata.
Nah, di usia 5–6 tahun, ketika Si Kecil sudah mulai mengenal warna, cobalah lakukan pemeriksaan tes buta warna. Andaikan anak sudah mulai mengenai warna di bawah usia tersebut, tes buta warna juga boleh saja kok dilakukan.
Mau tahu lebih jauh mengenai cara untuk deteksi buta warna parsial? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!