Cara Tepat Menangani Alergi Makanan Pada Balita
Halodoc, Jakarta - Memberikan makanan padat pada bayi merupakan hal yang menyenangkan bagi orang tua. Namun juga terkadang dapat menimbulkan kekhawatiran akan adanya alergi makanan pada bayi. Para ibu mungkin akan sering bertanya-tanya makanan apa yang mungkin dapat menyebabkan alergi? Bagaimana cara menghindari alergi tersebut? Sebenarnya kamu tidak perlu khawatir, kamu harus tetap tenang dan mempelajari terlebih dahulu seputar alergi makanan yang perlu kamu ketahui agar bisa menanganinya dengan cepat dan tepat.
Identifikasi Alergi Makanan Pada Bayi
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan mengenalkan makanan baru yang ingin kamu berikan kepada si buah hati secara bertahap. Kamu bisa memberikan si kecil dengan satu jenis makanan dan tunggu tiga sampai lima hari sebelum menambahkan makanan baru lainnya. Jadi jangan berikan dua, tiga atau lebih makanan di hari yang sama karena akan menyulitkan kamu untuk mengetahui makanan mana yang menyebabkan reaksi alergi.
Makanan Penyebab Alergi
Setiap bayi memiliki perbedaan sistem imun dan ketahanannya terhadap makanan. Tetapi sebaiknya kamu juga perlu mengetahui jika ada beberapa makanan yang dapat menyebabkan alergi pada balita. Berikut makanan yang memiliki risiko 90% dapat menyebabkan alergi:
- Susu
- Telur
- Kacang-kacangan
- Ikan
- Kerang
- Kedelai
- Gandum
Gejala Alergi Makanan Pada Balita
Gejala alergi makanan pada balita biasanya muncul setelah beberapa menit atau beberapa jam setelah anak mengonsumsi makanan. Berikut gejala yang timbul pada bayi jika alergi terhadap makanan yang kamu berikan:
- Gatal-gatal
- Kulit memerah atau terdapat ruam
- Pembengkakan pada wajah, lidah atau bibir
- Muntah-muntah atau diare
- Batuk
- Sulit bernapas atau sesak napas
- Hilang kesadaran
Cara Mengatasi Alergi Pada Balita
Untuk mendeteksi alergi, banyak tahap yang bisa kamu lakukan. Yang pertama yaitu dengan melihat riwayat orang tua atau keluarga dan riwayat penyakit yang sering berulang. Cara termudah adalah dengan mengawali makanan penyebab alergi tersebut dan menghindarinya.
Secara teroritis, alergi tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat dikurangi frekuensi dari kekambuhannya serta dikurangi berat keluhan. Saat pertambahan usia anak yaitu usia 6-7 tahun, “pencetus” alergi makanan biasanya akan menjadi semakin berkurang atau bahkan hilang. Namun yang sering terjadi adalah, orang tua terus menerus memberikan makanan yang dapat menyebabkan alergi pada anak dengan tujuan agar anak menjadi kebal dan tidak terkena alergi lagi. Hal tersebut tidaklah benar dan tidak akan mengurangi gejala alergi dan malah dapat memperparah.
Sebaiknya kamu tidak memberikan makanan yang dapat menyebabkan alergi. Jika cara-cara di atas tidak dapat mengatasi alergi pada bayi, maka kamu bisa mengobati alergi dengan menggunakan obat antihistamin dan steroid, tentunya dengan resep dan pengawasan dari dokter anak. Diskusikan kondisi anak kamu selalu dan ketahui lebih banyak mengenai alergi makanan dan hal lainnya dengan dokter di Halodoc, aplikasi kesehatan yang menyediakan layanan Contact Doctor dengan ribuan dokter pilihan dan Pharmacy Delivery yang memungkinkan kamu untuk memesan obat melalui smartphone secara cepat, aman dan nyaman. Download segera aplikasinya di App Store dan Google Play.
BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh Alergi, Waspadai Gejala-gejalanya