Cara Pencegahan Tetralogy of Fallot yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Saat menjalani masa kehamilan, ada beberapa tes kesehatan yang perlu dilakukan oleh ibu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin yang ada dalam kandungan. Tentu semua ibu menginginkan anaknya terlahir sehat namun kenyataannya ada beberapa penyakit anak yang bisa terdeteksi setelah anak dilahirkan. Salah satunya penyakit tersebut adalah Tetralogy of Fallot atau ToF.
Tetralogy of Fallot merupakan kondisi ketika seorang bayi yang dilahirkan terdeteksi memiliki empat gangguan pada jantungnya, di antaranya adalah:
-
Defek septum ventrikel, yaitu adanya lubang pada dinding antar bilik jantung.
-
Pulmonary stenosis, yaitu katup jantung yang kaku sehingga mempersulit jalannya aliran darah dari jantung ke paru-paru.
-
Hipertrofi ventrikel kanan, yaitu adanya pembengkakan atau pembesaran bilik kanan pada jantung.
-
Aorta di atas septum, yaitu aorta yang berada di lubang septum ventrikel atau dinding antar bilik.
Pencegahan Tetralogy of Fallot
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seorang bayi terlahir dengan kondisi Tetralogy of Fallot. Ketika ibu memasuki masa kehamilan, ada beberapa hal perlu dilakukan untuk mencegah peningkatan faktor penyebab Tetralogy of Fallot:
1. Virus Rubella
Sebaiknya lakukan tes kesehatan pada ibu hamil agar terhindar dari virus rubella. Virus rubella menjadi faktor yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ToF pada bayi.
2. Diabetes dan Kekurangan Gizi saat Masa Kehamilan
Menjaga asupan nutrisi dan gizi saat menjalani masa kehamilan adalah hal penting yang perlu dilakukan oleh setiap ibu. Konsumsi makanan sehat yang mengandung pemanis alami seperti buah-buahan dan hindari pemanis buatan. Selain untuk menjaga kadar gula dan menjauhkan ibu dari penyakit diabetes, mengonsumsi buah-buahan saat hamil membantu melancarkan pencernaan ibu. Biasanya, ibu hamil akan mengalami sembelit saat masa kehamilan.
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga berdampak buruk bagi perkembangan janin dalam kandungan. Kekurangan gizi mengakibatkan perkembangan bayi tidak sempurna, salah satunya pada jantung.
Sebaiknya konsumsi beberapa makanan yang bisa membantu pembentukan jantung bayi pada saat dalam kandungan. Wortel menjadi salah satu sayuran yang berperan baik dalam pembentukan jantung janin dalam kandungan. Kacang kenari juga menjadi makanan yang baik untuk pembentukan jantung bayi ketika dalam kandungan.
3. Usia Ibu di Atas 40 Tahun
Kehamilan di atas 40 tahun memiliki risiko bayi mengalami ToF ketika lahir. Sebaiknya lakukan pengecekan kesehatan ibu dan janin pada dokter saat masa kehamilan. Selain itu, rutin mengonsumsi vitamin kehamilan agar kesehatan janin tetap terjaga.
4. Kelainan Bawaan
Bayi dengan kelainan bawaan juga memiliki risiko mengalami ToF ketika dilahirkan. Bayi yang mengalami down syndrome atau sindrom Di George memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak memiliki kelainan.
Operasi bisa menjadi pilihan yang paling baik untuk mengobati penyakit ini. Pada umumnya, bayi yang menjalani beberapa tahap operasi bisa bertahan hidup dengan normal. Namun, penyakit ini bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung koroner, pembesaran pembuluh darah aorta, jantung berhenti secara mendadak, dan gangguan irama jantung ketika anak dewasa.
Itulah beberapa info tentang penyakit Tetralogy of Fallot. Tidak ada salahnya untuk bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai kesehatan anak. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan