Cara Mengatasi Kulit Melepuh Akibat Dermatitis Kontak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Oktober 2020
Cara Mengatasi Kulit Melepuh Akibat Dermatitis KontakCara Mengatasi Kulit Melepuh Akibat Dermatitis Kontak

Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan sepelekan rasa gatal pada kulit yang disertai dengan ruam kemerahan dan kulit yang menjadi kering. Gejala tersebut bisa menjadi tanda adanya dermatitis kontak. Kondisi ini merupakan peradangan yang terjadi akibat adanya kontak langsung dengan zat tertentu yang dapat memicu alergi sehingga menyebabkan iritasi pada kulit. Meskipun tidak menular, tetapi kondisi dermatitis kontak yang tidak diatasi dengan tepat menyebabkan pengidapnya merasa tidak nyaman pada bagian kulit.

Baca juga: Harus Tahu, 5 Fakta Penting Mengenai Dermatitis Kontak

Berbagai pemicu dapat menyebabkan seseorang mengalami dermatitis kontak. Untuk itu, sangat penting mengetahui pemicu atau penyebab dari kondisi dermatitis kontak yang kamu alami agar pengobatan dapat dilakukan dengan tepat. Selain penanganan di rumah, dermatitis kontak juga dapat diobati dengan pengobatan medis. Tidak ada salahnya kenali lebih banyak mengenai kondisi dermatitis kontak agar kamu dapat melakukan pencegahan terhadap kondisi ini.

Kenali Gejala Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak menjadi salah satu gangguan pada kulit yang termasuk dalam jenis eczema. Kondisi ini akan menimbulkan beberapa gejala pada pengidapnya. Dermatitis kontak biasanya akan dialami pada bagian tubuh yang sering terpapar secara langsung dengan zat yang dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan reaksi. Setelah paparan zat yang menyebabkan dermatitis kontak, biasanya gejala akan terlihat dalam waktu yang cukup cepat. Kondisi ini dapat berlangsung selama 2–4 minggu.

Melansir dari Mayo Clinic, ada beberapa gejala yang akan dialami, seperti kulit yang mengalami ruam kemerahan dan disertai dengan kondisi gatal yang cukup parah. Selain itu, area paparan zat tertentu akan terlihat lebih kering, pecah-pecah, hingga terkadang mengalami kondisi bersisik. Saat kondisi sudah semakin memburuk, biasanya dermatitis kontak menyebabkan munculnya benjolan yang disertai cairan, pembengkakan, dan rasa nyeri yang tidak nyaman.

Untuk itu, segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan pada dokter kulit, jika gejala dermatitis kontak yang kamu alami semakin memburuk. Kondisi yang memburuk akan ditandai dengan ruam yang tidak menghilang lebih dari 3 minggu dan menyebabkan rasa nyeri yang membuat kamu tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, segera dapatkan pengobatan secara medis jika kamu mengalami demam atau muncul cairan serta nanah dari kulit atau ruam yang terjadi.

Baca juga: Harus Tahu, 6 Cara Mengatasi Dermatitis Kontak

Pengobatan Dermatitis Kontak

Pengobatan dermatitis kontak akan disesuaikan dengan penyebab yang kamu alami. Umumnya, kondisi ini disebabkan adanya reaksi alergi pada kulit akibat paparan zat tertentu yang dapat mengakibatkan peradangan atau iritasi. Ada beberapa faktor yang dapat memicu dermatitis kontak, seperti kandungan pada tanaman, alat kosmetik, logam yang terdapat dalam perhiasan, bahan kulit yang menggunakan kimia, parfum dalam sabun, bahkan penggunaan obat tertentu.

Lalu, bisakah kondisi dermatitis kontak diatasi di rumah? Gejala ringan dermatitis kontak ternyata bisa diatasi di rumah dengan perawatan yang tepat. Sebaiknya hindari bahan-bahan yang dapat membuat kamu mengalami gejala dermatitis kontak. Untuk meredakan gatal, nyeri, atau pembengkakan yang terjadi pada area yang mengalami alergi kamu bisa gunakan krim anti gatal atau mengonsumsi obat yang dapat mengurangi gejala tersebut.

Baca juga: Bayi Rentan Terkena Dermatitis Kontak, Ini Sebabnya

Kamu dapat gunakan cara alami, seperti mengompres bagian yang alami alergi dengan kompres dingin selama 15–30 menit. Hindari menggaruk bagian yang gatal karena dikhawatirkan meningkatkan risiko infeksi. Saat mandi, hindari menggunakan sabun yang memiliki kandungan parfum serta jangan lupa untuk menjaga kebersihan tangan untuk menghindari adanya bakteri. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Contact Dermatitis.
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Contact Dermatitis.
Web MD. Diakses pada 2020. Contact Dermatitis.