Cara Mencegah Anak Terserang Rakitis
Halodoc, Jakarta – Rakitis adalah kelainan pertumbuhan tulang pada anak. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun. Penyebabnya adalah defisiensi vitamin D akibat kurangnya paparan sinar matahari, menjalani pola makan vegetarian, dan jarang konsumsi susu. Pada kasus tertentu, rakitis dapat terjadi akibat kelainan genetik.
Baca Juga: Kenali Rakitis, Penyebab Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Rakitis Sebabkan Kelainan Bentuk Tulang
Rakitis menghambat pertumbuhan tulang sehingga memicu kelainan bentuk tulang. Gejalanya berupa nyeri pada tulang, lemah otot, malas berjalan, pertumbuhan fisik lambat, masalah pada gigi, tulang rapuh, dan perubahan bentuk tulang. Seorang anak berisiko lebih besar mengidap rakitis jika berkulit gelap, lahir prematur, tinggal di daerah yang kurang sinar matahari, konsumsi obat-obatan tertentu (seperti obat anti kejang dan anti retrovirus), dan mengalami kekurangan vitamin D selama kehamilan. Tanpa penanganan yang tepat, rakitis menimbulkan komplikasi berupa keterlambatan tumbuh kembang, kejang, kelainan pada gigi, kelainan tulang, dan pelengkungan tulang belakang yang abnormal.
Rakitis Dapat Dicegah, Begini Caranya
Rakitis didiagnosis dengan pemeriksaan darah untuk mengecek kadar vitamin D dan kalsium dalam tubuh. Tes darah juga berfungsi mengecek kadar fosfor, alkalin fosfat, dan hormon paratiroid yang terlibat dalam pengaturan kalsium. Pemeriksaan penunjang lain berupa foto Rontgen dan CT scan. Setelah diagnosis ditetapkan, rakitis perlu segera diobati untuk mencegah komplikasi. Berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk mengobati rakitis pada anak:
-
Perbanyak konsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin D dan kalsium. Misalnya hati sapi, tahu, tempe, kacang - kacangan, sayuran, kuning telur, salmon, tuna, sarden, makarel, susu, dan udang.
-
Jemur Si Kecil di bawah sinar matahari pagi secara rutin selama 10 - 15 menit tiap hari. Waktu yang dianjurkan sebelum jam 10. Oleskan krim tabir surya pada Si Kecil untuk menghindari kerusakan kulit akibat sinar matahari.
-
Konsumsi suplemen vitamin D dan kalsium jika asupan dari makanan belum mencukupi. Bicara pada dokter sebelum ibu memberikan suplemen vitamin D dan kalsium pada Si Kecil. Konsumsi suplemen berlebih dapat menimbulkan efek samping berupa nyeri tulang, sakit kepala, pusing, sembelit, mual, muntah, sakit perut, nafsu makan berkurang, sering buang air kecil, dan sering haus.
Baca Juga: Makanan Wajib Bagi Pengidap Rakitis
Rekomendasi Asupan Vitamin D Harian
Kebutuhan vitamin D tiap usia berbeda. Pada bayi, kebutuhan vitamin D berkisar 400 IU (satuan International Unit) atau setara 10 mikrogram. Pasalnya, ASI hanya mengandung 25 IU sehingga Si Kecil perlu mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup agar kebutuhannya terpenuhi. Pada anak, remaja, dan dewasa, kebutuhan vitamin D berkisar 600 IU atau setara 15 mikrogram. Sedangkan pada lansia, kebutuhan vitamin D berkisar 800 IU atau setara 20 mikrogram. Asupan vitamin D dipenuhi dengan perbanyak makanan mengandung vitamin D, jemur di bawah matahari, dan konsumsi suplemen vitamin D. Baca Juga: 4 Manfaat Vitamin D untuk Kesehatan
Itulah cara mencegah rakitis pada anak yang perlu diketahui. Kalau Si Kecil menunjukkan gejala rakitis, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mengetahui cara penanganan yang tepat. Ibu dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan