Ini Cara Diagnosis Tumor yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel-sel tubuh memperbanyak diri secara berlebihan. Benjolan ini bisa muncul akibat sel-sel tubuh lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel-sel baru terus terjadi.
Tumor bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, baik bersifat jinak atau ganas. Tumor jinak adalah tumor yang tidak menyerang sel normal di sekitarnya dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan, tumor ganas bersifat kebalikan dengan tumor jinak, dikenal sebagai kanker.
Baca Juga: Harus Tahu, Bedanya Kanker dan Tumor
Kenali Berbagai Gejala Tumor
Gejala utama tumor adalah munculnya benjolan di tubuh. Tak jarang, benjolan juga disertai dengan gejala lain, seperti demam, tubuh lemas, penurunan nafsu makan, berkeringat di malam hari, nyeri dada, perubahan warna kulit (menjadi kuning, kemerahan, atau lebih gelap), perdarahan (berbentuk memar), dan penurunan berat badan. Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala tersebut untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Gejala tersebut muncul karena ketidakseimbangan antara jumlah sel baru yang tumbuh dengan jumlah sel lama yang mati. Penyebab ketidakseimbangan hormon beragam, di antaranya:
-
Pola makan yang buruk. Misalnya, terlalu banyak konsumsi makanan berlemak.
-
Paparan sinar UV matahari secara berlebihan.
-
Infeksi virus atau bakteri. Misalnya, HPV, virus hepatitis, dan H. pylori.
-
Konsumsi alkohol secara berlebihan.
-
Paparan radiasi akibat tindakan medis, seperti foto rontgen atau CT scan.
-
Konsumsi obat-obatan imunosupresif, seperti setelah tindakan transplantasi organ.
-
Kebiasaan merokok.
-
Berat badan berlebih (overweight atau obesitas).
-
Paparan bahan kimia, seperti arsen atau asbes.
Baca Juga: Jangan Samakan dengan Tumor, Ini yang Dimaksud Kista
Cara Diagnosis Tumor
Diagnosis tumor dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
-
Tes urine atau tes darah. Tujuannya untuk mengidentifikasi kondisi abnormal.
-
USG, CT scan, MRI, atau PET scan untuk mengetahui lokasi, ukuran, dan penyebaran tumor.
-
Biopsi alias pengambilan jaringan tumor untuk diperiksa di laboratorium. Metode ini dilakukan untuk mengetahui jenis tumor dan sifat benjolan yang muncul.
Setelah diagnosis ditetapkan, dokter menentukan pengobatan yang tepat sesuai dengan jenis, ukuran, letak, dan sifat tumor. Apabila tumor jinak berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, penanganan tidak perlu dilakukan. Dokter hanya menganjurkan pemeriksaan berkala untuk memantau perkembangan tumor.
Namun, jika tumor bersifat jinak dan berukuran besar (sampai menekan saraf, pembuluh darah, atau mengganggu fungsi organ), diperlukan tindakan untuk mengangkat tumor. Metode yang bisa dilakukan beragam, mulai dari sinar laser hingga operasi dengan sayatan pisau bedah.
Selain pengangkatan tumor, berikut terapi yang dilakukan untuk mengatasi tumor (khususnya yang bersifat ganas):
-
Kemoterapi untuk membunuh sel kanker, biasanya menggunakan obat-obatan.
-
Radioterapi untuk membunuh dan mencegah penyebaran sel kanker, serta mengurangi ukuran tumor menggunakan sinar khusus berenergi tinggi.
-
Terapi hormon (khususnya pada kasus kanker payudara atau prostat) untuk menghambat produksi hormon dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
-
Imunoterapi atau terapi biologi. Prosedur ini menggunakan obat-obatan yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk memberantas sel kanker.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini Gejala Tumor Otak yang Harus Diwaspadai
Ini cara diagnosis tumor yang perlu diketahui. Kalau tiba-tiba muncul benjolan di tubuh, jangan ragu berbicara pada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Tanpa harus antre, kamu bisa membuat janji dan bertemu dokter kulit di rumah sakit pilihan di sini. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter dengan cara download aplikasi Halodoc di smartphone kamu, ya!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan