Cara Atasi Disartria pada Si Kecil
Halodoc, Jakarta – Disartria adalah gangguan berbicara akibat otot - otot berbicara yang melambat, melemah, tidak tepat, dan tidak terkoordinasi dengan baik. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan otak maupun perubahan otak seiring bertambahnya usia. Pada bayi dan anak - anak, disartria kebanyakan terjadi akibat cedera dan kelainan bawaan lahir. Anak dengan disartria hanya kesulitan berbicara dengan jelas, sehingga masih bisa membaca, menulis, dan mendengar.
Baca Juga: Ketahui Lebih Lengkap Mengenai Disartria pada Anak
Kenali Gejala Disartria pada Si Kecil
Anak yang mengalami disartria diketahui saat menunjukkan tanda dan gangguan berbicara. Misalnya, Si Kecil berbicara terbata - bata (bergumam), berbicara cadel, berbicara terlalu cepat atau lambat, berbicara lembut seperti berbisik, dan memiliki pola berbicara yang tidak normal. Gejala lainnya adalah suara Si Kecil yang terdengar serak (seperti sedang flu dan demam), kesulitan menelan (disfagia), kesulitan menggerakkan lidah atau otot – otot wajah, dan penumpukan air liur berlebih. Tingkat keparahan disartria pada anak berbeda - beda, tergantung pada kerusakan sistem saraf yang terjadi.
Baca Juga: 10 Gejala Umum pada Orang yang Mengidap Disartria
Bantu Si Kecil Atasi Disartria
Disartria bukan hal mudah, sehingga ibu perlu membantu Si Kecil mengatasi gangguan bicara yang dialaminya. Pengobatan disartria nantinya disesuaikan dengan penyebab, tingkat keparahan gejala, dan jenis disartria yang diidap. Namun secara umum, disartria pada anak diatasi dengan terapi bahasa dan berbicara. Tujuannya memperbaiki kemampuan berbicara, menguatkan otot - otot wajah dan pernapasan, membenarkan ritme berbicara, memperbaiki artikulasi, dan membantu ibu berkomunikasi dengan Si Kecil.
Ibu bisa membantu Si Kecil berbicara dengan memintanya melihat lawan bicara, mengambil napas sebelum berbicara, memperlambat ritme berbicara, dan gunakan kalimat pendek saat berbicara. Berikut jenis terapi yang bisa dilakukan untuk membantu Si Kecil berbicara:
1. Jawaban Singkat
Percakapan panjang menyulitkan Si Kecil saat berbicara. Ibu bisa mengakalinya dengan membuat pertanyaan yang harus dijawab singkat oleh Si Kecil. Hal ini membantu meringankan beban Si Kecil saat berbicara dan membuatnya fokus pada kata tertentu. Misalnya ibu bisa mengatakan, "nama adik...", "warna kesukaan adik adalah...", "asik suka makan..." dan biarkan Si Kecil menjawabnya.
2. Kata Berpasangan
Selain menggunakan kalimat kosong, ibu bisa menggunakan terapi "kata berpasangan" untuk meningkatkan kemampuan berbicara Si Kecil. Misalnya ibu mengatakan, "panas dan...", "ayah dan...", "basah dan...", lalu biarkan Si Kecil menjawabnya.
3. Gunakan Gestur
Penggunaan gestur, seperti gerak mulut, gerak tangan, atau gerak tubuh membantu meningkatkan kemampuan berbicara Si Kecil. Gunakan cara ini saat mendongeng cerita sebelum tidur.
4. Bernyanyi
Bernyanyi membantu memperbaiki artikulasi dan melatih pernapasan Si Kecil. Pilih lagu yang disukai Si Kecil dan biarkan ia bernyanyi sambil perhatikan kata - kata yang diucapkannya.
Dukungan ibu dan pasangan dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan berbicara Si Kecil. Caranya dengan membiarkan Si Kecil berbicara sesuai kemampuannya dan jangan memotong ucapannya. Tatap mata Si Kecil saat berbicara dan jujur saat ibu kesulitan mengerti ucapan Si Kecil. Sediakan kertas dan pensil untuk membantu Si Kecil menuliskan kata yang sulit diucapkannya.
Baca Juga: Cedera Otak Bisa Sebabkan Disartria
Kalau Si Kecil memiliki gejala serupa disartria, tanya dokter Halodoc tentang cara penanganan yang tepat. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan