Cara Ampuh Mengobati Sariawan pada Anak
Halodoc, Jakarta - Sariawan memiliki nama medis lain, yaitu stomatitis aftosa. Kondisi tersebut bisa dibilang penyakit “sejuta umat”, karena hampir tiap orang pernah mengalami sariawan, setidaknya sekali dalam seumur hidupnya. Saat dialami, sariawan akan menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman, dengan luka timbul yang berbentuk oval atau bulat dan berwarna putih atau kuning. Bagaimana jika dialami oleh anak? Adakah langkah mandiri dalam mengatasi sariawan pada anak? Yuk, ketahui selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Jangan Keliru, Inilah Cara Membedakan Sariawan Biasa dan Gejala Kanker Mulut
Cara Mandiri sampai Resep Dokter
Jangan langsung menyuruh Si Kecil mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati sariawan ya, bu. Sariawan pada umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam satu hingga dua minggu. Namun, ada beberapa pengobatan mandiri untuk mengurangi atau mengobati rasa sakit sariawan anak. Misalnya:
- Hindari semua pemicu yang bisa memperparah luka sariawan.
- Cobalah berkumur dengan larutan garam atau baking soda. Takarannya kira-kira 1 sendok teh baking soda dan setengah cangkir air hangat.
- Gunakan sedotan saat minum untuk mengurangi rasa sakit.
- Jangan gunakan pasta gigi dengan bahan yang bisa memicu iritasi, contohnya sodium lauril sulfat.
- Perbanyak mengonsumsi air putih. Meski terbilang sepele, tetapi hal ini bisa membantu untuk mempercepat penyembuhan sariawan.
- Konsumsi makanan yang lembut dan hindari makanan yang asam, asin, pedas, dan minuman panas.
Cara mengobati sariawan dengan bahan alami juga bisa melalui makanan. Dorong anak untuk banyak mengasup sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C, B, folat, dan zat besi. Bila dianggap perlu, Si Kecil juga boleh mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin tersebut. Vitamin B kompleks dan C dapat mempercepat penyembuhan sariawan.
Andaikan cara-cara di atas tak ampuh untuk mengurangi rasa sakit atau mengobati sariawan pada anak, ibu bisa memeriksakan Si Kecil di rumah sakit terdekat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jika diperlukan, dokter biasanya akan meresepkan obat pereda nyeri atau obat antimikroba untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi pada luka.
Baca juga: Sariawan pada Bayi, Kapan Harus ke Dokter?
Tak Sembuh-Sembuh? Jangan Anggap Remeh
Sariawan memang membutuhkan waktu untuk sembuh dengan sendirinya. Kira-kira sekitar 2–4 minggu, bergantung dari luka tersebut. Misalnya, luka karena trauma (tergigit atau tergesek benda tajam) bisa membuat peradangan cenderung tak kunjung reda. Namun, bila tak terjadi hal-hal yang dapat memicu iritasi pada peradangan, kamu perlu waspada. Sebab, hal ini bisa saja pertanda dari suatu penyakit.
Selain itu, orang dengan anemia biasanya sangat mudah terserang sariawan. Pengidap HIV yang memiliki sistem imun yang rendah juga rentan terhadap sariawan. Nah, bila sariawan ini sering kambuh atau tak kunjung sembuh, sebaiknya tanyakan kepada dokter.
Hal yang perlu diperhatikan lagi mengenai bentuknya. Lesi dalam mulut bisa disebut sariawan atau bukan, bila memenuhi lima indikator. Mulai dari berbentuk bulat atau oval, membentuk kawan atau cekungan, diikuti rasa sakit, dasar luka berwarna putih kekuningan, dan pinggiran merah karena peradangan.
Nah, ketika kelima indikator ini tak terpenuhi, sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai kondisi tersebut. Meskipun awalnya sariawan yang terbentuk tidak oval atau bulat, tetapi lama-kelamaan lukanya akan tetap berbentuk seperti indikator yang disebutkan di atas.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Es Batu Dapat Menjadi Obat Sariawan Anak?
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau Si Kecil memiliki keluhan kesehatan lainnya? Diskusikan segera dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya ya, bu.
Referensi:
Baby Center. Diakses pada 2021. Canker Sores.
Healthline. Diakses pada 2021. Stomatitis.
WebMD. Diakses pada 2021. Oral Health Centre. Mouth ulcers: Symptoms, treatment and prevention.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan