Campak dan Rubella, Serupa tetapi Tidak Sama
Halodoc, Jakarta - Kulit setiap bayi terbilang masih sensitif dan juga rentan mengalami gangguan. Banyak gangguan yang dapat terjadi pada kulit bayi, terutama yang dapat menimbulkan ruam. Hal tersebut menyebabkan kulit memerah dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Campak dan rubella adalah dua penyakit dengan gejala ruam yang sering menyerang bayi dan anak-anak. Meski menimbulkan gejala yang mirip, banyak orang yang salah kaprah mengenai kedua gangguan ini. Maka dari itu, ibu harus tahu beda dari campak dan rubella. Berikut pembahasan tentang hal tersebut!
Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Rubella dan Campak
Beda dari Campak dan Rubella
Campak dan rubella adalah dua penyakit yang menyerang kulit pada bayi dan anak-anak. Hal ini terbilang ditakuti oleh orangtua dikarenakan penularan yang cepat. Selain itu, meski sama-sama disebabkan oleh virus, gangguan yang disebabkan dan obat yang dikonsumsi dapat berbeda.
Untuk itu, agar ibu tahu apa yang harus dilakukan jika anak terserang ruam pada kulit dan jenis penyakit apa yang menyerang, ada baiknya mengetahui beda antara campak dan rubella. Dengan begitu, tindakan selanjutnya yang dilakukan dapat tepat. Berikut beberapa perbedaan yang dapat diketahui:
Campak
Campak adalah penyakit terbilang sangat menular dan disebabkan oleh virus RNA, yang disebut juga paramyxovirus. Virus ini dapat tetap hidup hingga dua jam di udara, maka dari itu penularannya masif. Inkubasi dari penyakit ini sekitar 1 hingga 2 minggu, tetapi gejalanya dapat bertahan hingga 10 hari.
Penyakit ini paling menular selama gejala awal dan sekitar 90 persen orang yang terpapar oleh penyakit ini akan mengidap campak. Seseorang yang terinfeksi dengan virus tersebut ketika bersentuhan dengan cairan yang terbang ketika pengidapnya batuk atau bersin sangat besar risikonya.
Ruam ini dapat berkembang sekitar hari kelima setelah terpapar. Awalnya, ruam akan berada di bagian wajah dalam waktu sehari dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Setelah beberapa hari, ruam tersebut akan memudar dan seseorang yang mengidapnya akan mulai pulih.
Memang campak dan rubella dapat membuat banyak orang sangat bingung, untuk itu kamu dapat bertanya pada dokter dari Halodoc soal kebingungan tersebut. Caranya mudah, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan! Kamu juga dapat membeli obat setelah bertanya dari dokter Halodoc hanya dengan menunggu di rumah.
Baca juga: Sering Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Roseola, Campak, dan Rubella
Rubella
Gangguan ini juga disebabkan oleh virus RNA tetap berbeda jenis. Penyebarannya mirip dengan campak, yaitu melalui cairan pernapasan ketika pengidapnya batuk atau bersin. Seseorang yang terinfeksi telah tertular seminggu sebelum gejala timbul dan sekitar dua minggu sebelum gejala berkembang.
Rubella disebut juga dengan campak Jerman. Walau begitu, penyakit ini penularannya tidak masif seperti campak. Banyak orang yang terpapar oleh penyakit ini tidak langsung mengalami sakit. Gangguan ini tidak mudah menyebar, terkecuali pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Inkubasi dari penyakit ini membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu. Kamu mungkin mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening, nyeri pada leher, hingga bagian belakang tenggorokan berwarna kemerahan. Selain itu, beberapa orang dapat mengalami rasa sakit pada sendi ketika terserang.
Baca juga: Campak atau Rubella? Begini Cara Mengenali Bedanya
Secara garis besar, memang gangguan ini mempunyai gejala yang sangat mirip dan mudah tertukar. Untuk itu, kamu benar-benar harus tahu secara detail beda antara campak dan rubella. Berikut adalah beberapa rangkuman yang harus kamu ketahui tentang beda campak dan rubella:
-
Campak jauh lebih menular dan menyebabkan hal yang parah dibandingkan dengan rubella.
-
Campak terdapat tahap prodromal atau tahap awal dari gangguan yang tidak terjadi pada rubella.
-
Masa inkubasi pada campak sekitar 1 hingga 2 minggu. Pada rubella sekitar 2 hingga 3 minggu.
-
Gejala dari campak dapat terjadi hingga 10 hari, sedangkan rubella terjadi maksimal 5 hari.
-
Pembengkakan kelenjar getah bening umumnya terjadi pada rubella, tetapi jarang pada campak.
-
Campak dapat menyebabkan Bintik Koplik, sedangkan rubella akan menyebabkan Bintik Forchheimer.
-
Dari segi demam, campak dapat mencapai 40 derajat Celcius dan rubella berada di kisaran 38,3 derajat Celsius.