Camilan Pedas Menyebabkan Masalah Kantung Empedu?
Halodoc, Jakarta - Camilan super pedas mungkin terlihat lezat dan tidak berbahaya. Namun, sebagian orang akan mengalami iritasi pada lambung jika mengonsumsi jenis makanan ini. Bahkan, beberapa orang bisa saja mengalami masalah kantung empedu dan mengharuskan mereka untuk melakukan operasi pengangkatan kantung empedu.
National Institute of Health (NIH) melaporkan, batu empedu dan pengangkatan kantung empedu tidak disebabkan oleh satu makanan tertentu. Biasanya ada beberapa faktor kesehatan yang pada akhirnya membuat operasi pengangkatan kantung empedu menjadi perlu untuk dilakukan.
Kantung empedu adalah organ kecil yang berada dekat dengan hati, fungsinya hanyalah menampung cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Cairan empedu ini yang berfungsi untuk mencerna lemak dari makanan. Nah, suatu kondisi yang tidak normal menyebabkan terbentuknya endapan cairan empedu yang menjadi batu empedu pada kantung empedu dan menyebabkan peradangan pada kantung empedu.
Tidak ada yang mengetahui pasti penyebab terbentuknya batu empedu. Sebagian mengatakan bahwa diet tinggi kolesterol dan lemak adalah penyebabnya, sebagian mengatakan karena gangguan pada fungsi hati. Berbeda dengan batu ginjal, peradangan akibat batu empedu sudah tidak dapat diobati lagi, Maka dari itu, jalan yang harus ditempuh adalah pengangkatan kantung empedu, bukan hanya batu empedunya saja.
Karena kondisi tersebut, pengidap peradangan kantung empedu banyak yang diharuskan untuk mengambil jalan operasi. Namun, apakah masalah pencernaan selesai begitu saja dengan pengangkatan batu empedu? Jawabannya adalah tidak.
Sekitar dua puluh juta warga Amerika Serikat mengidap batu empedu dan setengah juta warga Amerika Serikat menjalani operasi pengangkatan batu empedu setiap tahunnya. Sebagian dari pengidap yang sudah menjalani pengangkatan kantung empedunya kembali lagi dengan keluhan dan masalah pencernaan yang sama.
Sementara di Indonesia, tidak ada data atau catatan mengenai pengidap masalah kantung empedu. Namun pada 2004, seorang dokter bedah mengatakan bahwa dalam sebulan beliau dapat mengoperasi lebih dari 30 pengidap batu empedu.
Pada kenyataannya, pengangkatan kantung empedu tidak menghilangkan masalah pencernaan. Tindakan ini hanya menghilangkan masalah nyeri akibat peradangan kantung empedu, tetapi tidak menyelesaikan akar permasalahannya, yaitu hati atau liver. Akibat dari pengangkatan kantung empedu, kinerja hati semakin terbebani saat harus mencerna makanan, terutama makanan yang berlemak.
Di samping itu, terdapat faktor lainnya yang memulai terjadinya proses pembentukan batu empedu. Unsur ini bisa berupa protein yang terdapat pada cairan lendir yang dibentuk kantong empedu dalam jumlah kecil. Hal ini memungkinkan kolesterol, bilirubin, dan garam kalsium membentuk partikel seperti kristal padat.
Batu empedu memiliki bentuk yang bermacam-macam. Batu yang terbentuk dari kolesterol memiliki warna kuning dan mengkilat seperti minyak. Sedangkan batu yang terdiri dari pigmen bilirubin bisa berwarna hitam tetapi keras atau berwarna coklat tua tetapi rapuh. Ukurannya juga bermacam-macam, mulai dari yang kecil hingga sebesar batu kerikil, tetapi rata-rata berdiameter 1-2 sentimeter.
Jadi, jika kamu merupakan salah satu pecinta makanan pedas, ingatlah bahwa tubuh akan memprosesnya dengan baik jika porsi yang masuk tidak berlebihan. Pasalnya, kandungan garam dan lemak yang tinggi pada makanan pedas dapat memicu iritasi. Maka dari itu, jika kamu mencintai makanan pedas, makanlah secukupnya dan sediakan pendingin seperti susu, air kelapa, atau air dengan perasan jeruk nipis.
Jika kamu merupakan seseorang yang menyukai makanan pedas dan ingin berdiskusi langsung dengan dokter ahlinya mengenai penyakit ini, kamu dapat langsung mengobrol di mana pun dan kapan pun dengan aplikasi Halodoc. Kamu juga dapat membeli obat dengan layanan apotek antar dari Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- 5 Gejala Batu Empedu
- Kolesterol juga Bisa Menjadi Penyebab Batu Empedu
- 4 Penyakit yang Sering Terjadi pada Organ Liver