Bukan Hanya Gagal Jantung, Ini 4 Komplikasi dari Penyakit Katup Jantung

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Maret 2019
Bukan Hanya Gagal Jantung, Ini 4 Komplikasi dari Penyakit Katup JantungBukan Hanya Gagal Jantung, Ini 4 Komplikasi dari Penyakit Katup Jantung

Halodoc, Jakarta - Jantung memiliki 4 (empat) katup, yang berfungsi untuk memastikan ketika organ ini berdetak, maka darah bisa mengalir ke tujuan yang benar, yaitu seluruh organ tubuh. Namun, jika salah satu katup jantung mengalami masalah, terjadi gangguan pada aliran darah berikut kebocoran darah. Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin terjadi gagal jantung.

Komplikasi penyakit jantung terkait dengan katup jantung bergantung pada katup bagian yang mengalami kerusakan, penyebab kerusakannya, dan seberapa parah kerusakan terjadi. Selain gagal jantung, komplikasi ini dapat dialami jika penyakit katup jantung tidak segera diatasi:

  • Stroke

Apabila seseorang terserang stroke, itu berarti ada sesuatu yang memotong suplai darah pada otak. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera, karena tanpa oksigen dan nutrisi dari darah, bagian otak yang terpengaruh mati dengan segera. Gejala dari stroke meliputi mati rasa atau kelemahan tiba-tiba pada satu sisi tubuh, tidak bisa bicara, penglihatan ganda atau mengabur pada satu mata, pusing mendadak dan jatuh.

Baca juga: Mengapa Stroke Bisa Sebabkan Gangguan Bicara Disartia?

Stroke juga disebut serangan otak, yang sering terjadi dalam 2 (dua) cara, yaitu stroke iskemik (adanya gumpalan yang menghalangi aliran darah ke otak), dan stroke hemoragik (terjadinya kebocoran atau pecah pembuluh darah pada otak). Penggumpalan darah yang mengakibatkan stroke iskemik dapat mengganggu organ lain seperti ginjal, otak, atau jantung. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada jenis stroke yang terjadi, bagian otak yang terserang, dan penyebabnya.

  • Penggumpalan Darah

Komplikasi penyakit jantung akibat rusaknya katup jantung adalah terjadinya penggumpalan darah. Pada dasarnya, sistem peredaran darah terdiri dari vena dan arteri yang mengangkut dan mengalirkan darah dari dan ke seluruh tubuh. Gumpalan terjadi pada pembuluh vena atau arteri.

Baca juga: Bisakah Penggumpalan Darah di Pembuluh Vena Dicegah?

Ketika terjadi pada arteri, timbul rasa sakit yang mendadak dan parah, kelumpuhan pada satu atau lebih bagian tubuh yang berujung pada stroke atau serangan jantung. Sementara itu, penggumpalan darah yang terjadi pada vena dikenal dengan deep vein thrombosis atau DVT. Dibandingkan pada arteri, penggumpalan darah pada vena terbentuk lebih lambat, tetapi sama membahayakannya.

  • Kelainan Detak Jantung

Aritmia artinya jantung berdetak tidak teratur. Namun, bukan berarti berdetak terlalu cepat, karena bisa saja detaknya lebih lambat. Jika detaknya terlalu cepat daripada normal, maka kondisi itu disebut takikardia. Tetapi, jika detak jantung jauh lebih lambat, maka dinamakan bradikardia. Pada beberapa kondisi, pengidap tidak merasakan apa pun, karena aritmia bisa terjadi tanpa gejala.

  • Kematian

Hampir semua komplikasi penyakit jantung mengarah pada kematian, jika kondisinya sudah parah dan tidak bisa lagi ditangani dengan perawatan medis. Inilah mengapa penting untuk kamu mengetahui segala gejala dan melakukan deteksi dini agar bisa mendapatkan perawatan segera, sebelum mengarah pada komplikasi yang lebih serius.

Baca juga: 6 Cara Mendiagnosis Penyakit Aritmia

Kamu bisa bertanya langsung pada dokter apabila merasakan gejala yang tidak biasa pada jantungmu atau komplikasi penyakit jantung lainnya. Kini, bertanya seputar masalah kesehatan kepada dokter semakin mudah dengan hadirnya aplikasi Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc di ponsel, kamu sudah bisa mendapatkan banyak manfaat, yaitu beli obat dan cek lab kapan saja dan di mana saja.