Bukan Hanya di Leher, Gondongan Juga Terjadi di Testis
Halodoc, Jakarta – Pada umumnya, penyakit gondong muncul pada area leher. Namun ternyata, enggak cuma leher yang bisa mengalami gondongan. Testis pria juga bisa mengalami gondongan dan kondisi ini disebut dengan orchitis. Orchitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Kedua testis dapat mengalami orchitis pada saat yang sama. Meski begitu, gejalanya lebih sering muncul pada satu testis.
Gejala Penyakit Orchitis
Nyeri pada testis dan selangkangan adalah gejala utama orchitis. Selain itu, skrotum pengidapnya mungkin akan terasa lebih lembut dari biasanya. Berikut gejala lain yang perlu diwaspadai:
-
Terasa sakit saat buang air kecil.
-
Sakit ketika mencapai ejakulasi.
-
Skrotum membengkak.
-
Urine mengandung darah, sehingga warnanya menjadi lebih gelap.
-
Volume urine yang dikeluarkan abnormal.
-
Pembesaran prostat.
-
Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
-
Demam.
Baca Juga : 7 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Seseorang Terkena Orchitis
Penyebab Penyakit Orchitis
Penyebab orchitis paling umum adalah virus gondong. Orchitis akibat virus gondong berkembang mulai dari 4-10 hari setelah kelenjar membengkak. Selain virus gondong, orchitis juga dapat muncul akibat infeksi bakteri. Infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore, klamidia, dan kondisi terkait dengan epididimitis juga dapat menyebabkan orchitis. Epididimitis adalah merupakan kondisi peradangan epididimis, yaitu tabung yang menyimpan sperma dan menghubungkan testis ke vas deferens.
Faktor Risiko Penyakit Orchitis
Risiko orchitis meningkat pada orang yang sering berhubungan intim tanpa kondom, dan memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS). Faktor risiko lainnya berkaitan dengan masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih atau kelainan bawaan lahir yang melibatkan kandung kemih atau uretra.
Komplikasi Penyakit Orchitis
Kebanyakan pria pengidap orchitis bisa sembuh total tanpa memiliki efek jangka panjang. Orchitis tidak menyebabkan infertilitas. Berikut komplikasi yang bisa muncul akibat orchitis:
-
Peradangan kronis epididimis.
-
Abses atau lepuh di dalam skrotum.
-
Penyusutan pada testis terkena orchitis.
-
Kematian jaringan testis.
Baca Juga : 4 Penyakit Menular Seksual pada Pria yang Perlu Diketahui
Mengobati Penyakit Orchitis
Penyakit orchitis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu diobati. Namun, ada beberapa perawatan dan obat untuk meredakan gejala orchitis. Mengonsumsi obat pereda rasa sakit, kompres dengan es, dan menggunakan celana yang longgar dapat membuat testis lebih nyaman. Untuk orchitis yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati dengan antibiotik, obat antiinflamasi, dan kompres dingin. Pemulihan dari penyakit ini memakan waktu beberapa minggu. Sebaiknya selama proses pemulihan, hindari melakukan hubungan seksual dan mengangkat beban berat.
Pencegahan Penyakit Orchitis
Beberapa kasus orchitis tidak dapat dicegah jika pengidapnya mempunyai masalah saluran kemih bawaan. Namun, kamu dapat melindungi diri dari beberapa jenis orchitis yang disebabkan virus. Melakukan vaksin gondong sejak anak-anak dapat mengurangi penularan penyakit orchitis. Selain itu, melakukan hubungan intim yang aman juga dapat membantu mencegah orchitis akibat bakteri. Gunakan kondom atau tanyakan pada pasangan apakah memiliki riwayat penyakit seksual. Yang paling penting, hindari bergonta-ganti pasangan seksual.
Baca Juga : Penyebab Rendahnya Hormon Testosteron pada Pria
Itulah fakta gondongan di testis (orchitis) yang perlu kamu ketahui. Kalau ada pertanyaan lain seputar orchitis, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan