Bukan Hanya Dewasa, Anak-Anak Juga Bisa Alami Vertigo

Vertigo

Ditinjau oleh

20 Maret 2020

Bukan Hanya Dewasa, Anak-Anak Juga Bisa Alami Vertigo

Halodoc, Jakarta – Vertigo adalah pusing dengan sensasi seolah-olah ruangan atau lingkungan di sekitar berputar. Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, ternyata anak-anak pun juga dapat mengalaminya. Namun, vertigo adalah keluhan yang sangat jarang pada anak-anak dan remaja. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Anak-anak yang mengalami vertigo mungkin akan merasa seolah-olah mereka sedang berputar, padahal mereka sedang berdiri diam atau mungkin merasa seolah-olah dunia di sekitar mereka berputar. Jenis pusing seperti ini biasanya bisa berlangsung hanya selama beberapa detik saja atau sampai berhari-hari. Si Kecil mungkin akan mengalami gejala yang lebih buruk ketika mengubah posisi, berdiri, berguling, batuk, atau bersin.

Vertigo terjadi ketika ada masalah di otak atau telinga bagian dalam yang memengaruhi keseimbangan Si Kecil. Biasanya, vertigo merupakan efek samping dari kondisi kesehatan yang ringan, seperti hidung tersumbat karena pilek. Namun, vertigo bisa juga mengindikasikan adanya masalah yang lebih serius. Itulah sebabnya penting bagi orangtua untuk memeriksakan anak ke dokter bila ia mengalami vertigo.

Penyebab Vertigo pada Anak

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab vertigo pada anak:

Vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), yang ditandai dengan sensasi berputar tiba-tiba.
Adanya tulang atau partikel mengambang di cairan telinga bagian dalam.
Tumor otak.
Gegar otak atau cedera kepala.
Infeksi telinga.
Gangguan pergerakan mata.
Hipotensi (tekanan darah rendah).
Cedera di telinga
Arthritis.
Meningitis.
Penyakit Meniere.
Migrain.
Kejang.
Stroke.

Gejala Vertigo pada Anak

Saat mengalami vertigo, anak mungkin akan menunjukan gejala-gejala berikut:

Gerakan mata yang tersentak-sentak.
Memiringkan kepala.
Terhuyung-huyung.
Kesulitan untuk berjalan lurus.
Miring ke satu arah.
Terjatuh.

Selain itu, Si Kecil juga bisa merasakan gejala berikut:

Pusing.
Perasaan berputar.
Mual.
Mabuk.
Sakit kepala.
Sensitif terhadap cahaya dan kebisingan.
Telinga berdengung.
Nyeri telinga atau telinga terasa penuh.
Gangguan pendengaran.
Berkeringat.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Bila anak menunjukkan gejala-gejala berikut, sebaiknya segera bawa ia ke dokter:

Sering terjatuh.
Pingsan.
Gejala vertigo menghambat anak beraktivitas sehari-hari.

Cara Mengobati Vertigo pada Anak

Pengobatan vertigo tergantung pada kondisi apa yang menyebabkannya. Biasanya, vertigo dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan. Hal ini karena otak mampu menyesuaikan dengan perubahan di telinga bagian dalam.

Bila diperlukan, pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi vertigo pada anak, yaitu:

Latihan terapi fisik untuk meningkatkan keseimbangan. Dalam terapi ini, terapis dapat mengajarkan anak gerakan kepala dan tubuh yang spesial yang berguna untuk mengembalikan keseimbangannya.
Obat untuk meredakan gejala mual.
Obat antibiotik untuk mengobati infeksi telinga bagian dalam.
Obat steroid untuk mengurangi pembengkakan.
Obat untuk mengurangi jumlah cairan di telinga bagian dalam.

Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua

Untuk mencegah anak mengalami cedera selama episode vertigo terjadi, orangtua diharapkan untuk menjaga Si Kecil dengan baik. Anak sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang melibatkan memanjat.

Untuk mencegah gejala memburuk, beritahu Si Kecil untuk tidak melakukan gerakan atau mengubah posisi secara tiba-tiba. Bila ingin mengubah posisi, lakukanlah secara perlahan.

Bila Si Kecil vertigo, jangan panik. Gunakan saja aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter. Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu dapat minta saran kesehatan dari dokter kapan dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.