Bukan Epilepsi, Kejang Bisa Berarti Meningitis Bakterialis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Juli 2018
Bukan Epilepsi, Kejang Bisa Berarti Meningitis BakterialisBukan Epilepsi, Kejang Bisa Berarti Meningitis Bakterialis

Halodoc, Jakarta - Kejang adalah salah satu indikasi dari epilepsi. Meski begitu, kejang tidak selalu berarti gejala epilepsi, karena meningitis atau radang selaput otak juga ditandai dengan kejang. Dilansir di Everyday Health, 20-25 persen pengidap meningitis mengalami kejang pada tahap tertentu. Lise Nigrovic, MD, dokter pediatri dari Rumah Sakit Anak Boston, AS menjelaskan bahwa biasanya kejang pada pengidap meningitis berlangsung singkat dan tidak mengakibatkan masalah kesehatan lanjutan. Meski begitu, beberapa kasus kejang pada pengidap meningitis juga bisa memicu efek buruk.

Baca juga: Penyebab Epilepsi dan Cara Mengatasinya

Meningitis dibagi menjadi lima jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu meningitis yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, parasit, dan meningitis non-infeksi. Dari kelima jenis meningitis, kejang umumnya muncul pada meningitis bakterialis, parasit, dan virus, terutama pada tahap lanjut. Kali ini kita akan membahas lebih jauh kemunculan kejang sebagai gejala lanjutan meningitis bakterialis.

Penyebab Pengidap Meningitis Mengalami Kejang

Meski umumnya muncul pada tahap lanjut, kejang juga bisa muncul pada meningitis bakterialis tahap awal akibat tekanan dan otak yang membengkak, serta keberadaan bakteri beracun selaput otak. Seiring meningkatnya keparahan meningitis, kejang lokal pada area tubuh tertentu bisa muncul. Salah satu penyebabnya adalah level sodium yang turun secara drastis akibat bakteri yang menghambat eliminasi cairan tubuh dengan normal.

Jenis Bakteri yang Menyebabkan Meningitis

Terdapat berbagai jenis bakteri di dalam tubuh manusia yang dalam kondisi normal alias imun tubuh sedang prima, tidak menyebabkan masalah berarti bagi kesehatan tubuh. Namun, ketika imun tubuh menurun, bakteri ini bisa menyerang, menyebar ke otak lewat aliran darah, dan menyebabkan meningitis. Bakteri yang menyebabkan meningitis berbeda pada tiap kelompok usia.

  • Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis, menyebabkan meningitis pada kelompok usia balita, anak-anak, hingga lansia.
  • Haemophilus influenza tipe B, menyebabkan meningitis pada balita dan anak-anak
  • Listeria monocytogenes, pada bayi dan lansia
  • Escherichia coli, pada bayi

Mengenali Gejala Awal Meningitis Bakterialis

Kejang biasanya muncul pada pengidap meningitis remaja dan dewasa. Ketika kejang muncul, artinya meningitis telah masuk pada tahap lanjut. Karena itu, penting untuk mengenali gejala awal meningitis sebelum makin parah. Jika kamu menemui gejala ini, segera temui dokter karena meningitis bakterialis bisa memburuk dengan cepat. Berikut adalah gejala meningitis bakterialis pada remaja dan orang dewasa.

Baca juga: Mengenal Meningitis yang Berbahaya Bagi Kesehatan

  • Demam tinggi di atas 38oC disertai dengan wajah yang memerah dan terasa panas ketika disentuh.
  • Otot dan sendi terasa nyeri, misal (namun tak terbatas) pada tangan dan kaki.
  • Muncul bintik merah yang menyebar disertai dengan kulit yang berubah menjadi pucat.
  • Tangan dan kaki menggigil.
  • Bibir kebiruan.

Sementara, pada anak-anak, gejala yang muncul bisa berbeda, antara lain:

  • Ubun-ubun terlihat membengkak. Ini terjadi pada sebagian bayi yang terserang meningitis.
  • Adanya benjolan di bagian kepala yang lunak (fontanel), yaitu di atas dan belakang kepala bayi.
  • Terus menangis atau rewel tanpa alasan
  • Tak mau makan, hingga muntah-muntah
  • Kulit terlihat pucat disertai dengan munculnya bintik merah
  • Terlihat sangat mengantuk, lunglai, hingga tak ingin bangun.
  • Refleks tubuh tidak normal, serta gerakan tubuh terlihat kaku

Baca juga: Makanan Sehat untuk Pertumbuhan Otak Janin

Jika kamu mengalami masalah kesehatan, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui diagnosis awal. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tentang keluhan yang kamu alami, tanpa perlu ke luar rumah. Kamu juga bisa membeli obat dan vitamin lewat Halodoc, lho! Pesanan kamu akan dikirim ke tujuan dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!