Bukan Cuma Menghangatkan, Ini 6 Manfaat Jahe Lainnya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 September 2019
Bukan Cuma Menghangatkan, Ini 6 Manfaat Jahe LainnyaBukan Cuma Menghangatkan, Ini 6 Manfaat Jahe Lainnya

Halodoc, Jakarta - Terkenal sebagai penghangat badan saat cuaca dingin, jahe merupakan tanaman rempah asal Asia Tenggara yang juga menyimpan cukup banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Saking banyaknya, jahe kerap dimanfaatkan dalam pengobatan alternatif di berbagai negara, seperti Cina, India, dan Timur Tengah. Lantas, apa saja sih manfaatnya? Simak dalam pembahasan berikut, yuk! 

1. Pereda Nyeri

Sering merasa pegal-pegal dan nyeri otot usai beraktivitas seharian? Coba minum air rebusan jahe, deh. Sebab, air jahe dapat mengurangi nyeri otot yang disebabkan oleh olahraga atau aktivitas berat. Tak hanya itu, manfaat jahe sebagai pereda nyeri juga bisa dimanfaatkan oleh kaum hawa yang kerap mengalami nyeri menstruasi atau dismenore. 

Baca juga: 5 Manfaat Jahe Merah Untuk Diet

Meski demikian, perlu diketahui bahwa sebaik-baiknya khasiat jahe dalam mengobati nyeri atau penyakit, rempah ini tidak bisa menggantikan pengobatan medis. Konsumsi rempah ini setiap hari tidak menjamin kesembuhan suatu penyakit, karena dosis penggunaannya juga tidak bisa dipastikan.

Oleh karena itu, jika mengalami gejala suatu penyakit, jangan hanya mengandalkan jahe, tetapi diskusikan juga kondisi dengan dokter juga, ya. Sekarang, diskusi dengan dokter juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Chat atau Voice/Video Call, kamu bisa obrolkan langsung apapun yang ingin kamu tanyakan seputar gangguan kesehatan yang kamu idap.

2. Mengurangi Mual

Mual-mual yang terjadi akibat morning sickness (pada ibu hamil), atau kondisi medis lain, seperti vertigo, dapat diatasi dengan mengonsumsi jahe. Untuk mendapatkan manfaat jahe sebagai pengurang mual, kamu bisa mengonsumsinya secara mentah atau mengolahnya menjadi minuman hangat. 

Baca juga: Mual Setelah Makan, Kenapa?

3. Mengatasi Gangguan Pencernaan

Manfaat jahe dalam mengatasi gangguan pencernaan memiliki sejarah yang cukup panjang. Manfaat ini didapat dari kandungan phenolic dalam jahe, yang berfungsi untuk meredakan iritasi gastrointestinal, menstimulasi produksi air liur, mencegah kontraksi pada perut, hingga melancarkan pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan. 

Tidak hanya itu, jahe juga terkenal memiliki senyawa carminative, yaitu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih dalam sistem pencernaan. Itulah sebabnya, rempah ini mampu mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti kolik dan dispepsia

4. Sebagai Antiradang

Manfaat penting jahe lainnya adalah sifat antiradang, yang dapat membantu tubuh melawan peradangan akut maupun kronis. Komponen aktif yang terkandung dalam jahe, seperti gingerol, gingerdione, dan zingeron dapat menghambat enzim siklooksigenase dan lipooksigenase. Hal ini dapat menurunkan leukotrien dan prostaglandin yang memicu peradangan. Selain itu, jahe merah juga mengandung oleoresin yang juga dapat bekerja sebagai antiperadangan. 

Baca juga: Makanan untuk Mengatasi Morning Sickness

5. Membantu Detoksifikasi dan Mencegah Penyakit Kulit

Dari sekian banyak manfaat jahe, rempah ini juga dikenal memiliki sifat diaphoretic, karena dapat memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat ini tentunya sangat bermanfaat, terutama saat sedang demam atau flu, sebagai proses detoksifikasi. 

Selain membantu proses detoksifikasi, berkeringat juga dapat melindungi tubuh dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Sebab, jahe dapat merangsang produksi sejenis protein yang disebut dermcidin pada kelenjar keringat dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri, seperti E. coli, Staphylococcus aureus, serta jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit.

6. Meningkatkan Kesuburan Pria

Kandungan antioksidan serta aktivitas androgenik pada jahe dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria yang dapat memengaruhi kesuburan. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat hal ini.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Ginger.
The World’s Healthiest Food. Diakses pada 2019. Ginger.
Medical News Today. Diakses pada 2019. Ginger: Health Benefits, Fact, Research.