Bukan Cepat Tua, Marah Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 November 2019
Bukan Cepat Tua, Marah Bisa Sebabkan Serangan JantungBukan Cepat Tua, Marah Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit hal-hal yang terjadi sehari-hari dapat memancing emosi kamu, sehingga lebih mudah untuk marah-marah. Entah itu kemacetan di jalan atau anak yang membuat masalah di sekolah. Keduanya dapat membuat urat kamu mengencang, sehingga emosi dapat meledak-ledak.

Ternyata, seseorang yang kerap marah berisiko terhadap serangan jantung. Beberapa orang pasti pernah mendengar apabila seseorang yang akan mengeluarkan emosinya tiba-tiba memegang dada dan terjatuh lemas hingga pingsan. Berikut bahasan lengkap tentang marah yang dapat sebabkan serangan jantung!

Baca juga: Stres Berkepanjangan Bisa Sebabkan Penyakit Jantung Koroner

Marah Dapat Sebabkan Serangan Jantung

Semua orang mempunyai emosi yang dapat menimbulkan perasaan marah ketika suatu kejadian tidak sesuai dengan ekspektasinya. Hal tersebut memang adalah hal yang lumrah terjadi. Walau begitu, cara kamu menangani rasa marah tersebut dapat menyebabkan dampak tertentu pada jantung.

Seseorang yang mempunyai rasa marah meledak-ledak, tubuhnya lebih berisiko mengalami serangan jantung. Kejadian ini umumnya terjadi ketika kamu telah berulang kali menunjukkan emosi yang meledak-meledak, sehingga jantung kamu terpacu secara tiba-tiba yang dapat menimbulkan bahaya.

Perasaan marah yang timbul dapat meningkatkan respons tubuh kamu untuk "bertarung atau menghindar". Saat emosi tersebut menimbulkan rasa marah, hormon stres seperti adrenalin dan kortisol dapat mempercepat detak jantung dan pernapasan. Hal tersebut akan membuat pembuluh darah kencang karena lonjakan tekanan darah.

Peningkatan tekanan darah tersebut juga dapat membuat penebalan dinding arteri dan pembekuan pada pembuluh darah, serta pengerasan pada pembuluh darah arteri. Ketika hal tersebut lebih sering terjadi, maka risiko untuk mengalami serangan jantung ketika marah menjadi lebih tinggi.

Apabila gangguan ini sering terjadi, tubuh kamu dapat menyebabkan keausan pada dinding arteri. Disebutkan bahwa orang sehat yang sering marah memiliki risiko lebih tinggi sekitar 19 persen dibandingkan yang tidak terpancing emosinya terhadap serangan jantung yang mungkin mematikan.

Apabila orang tersebut mengidap penyakit jantung, mengontrol emosi sangat penting untuk menurunkan risiko serangan jantung tiba-tiba. Apabila suatu hal menimbulkan amarah secara tiba-tiba, kamu harus belajar untuk mengubah cara kamu bereaksi terhadap hal tersebut.

Kamu juga dapat bertanya perihal marah yang dapat sebabkan serangan jantung kepada dokter dari Halodoc. Caranya, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan! Selain itu, kamu juga dapat membeli obat dengan aplikasi tersebut tanpa perlu ke luar rumah.

Baca juga: 8 Pola Makan untuk Pengidap Penyakit Jantung Koroner

Cara Menurunkan Risiko Marah yang Sebabkan Serangan Jantung

Kemungkinan seseorang untuk mengalami gangguan pada bagian kardiovaskular yang disebabkan oleh perasaan marah sangat kecil. Walau begitu, setiap kejadian dapat menimbulkan risiko, terutama pada seseorang yang mengidap penyakit jantung. Beberapa hal dapat kamu lakukan untuk menurunkan risiko tersebut.

Beberapa hal yang dapat kamu lakukan agar saat marah tidak mudah mengalami serangan jantung adalah berhenti merokok, berolahraga secara teratur, menjaga tekanan darah tetap normal, dan selalu memastikan tingkat kolesterol tetap dalam posisi aman. Cara tersebut dapat membuat kardiovaskular kamu tetap sehat.

Namun, jika tingkat kemarahan yang kamu alami sudah terbilang sulit untuk ditahan, cobalah untuk menyelesaikan masalah itu secepat mungkin. Selain itu, menggunakan beta blocker juga dapat memperlambat denyut jantung, mengontrol tekanan darah, dan mengurangi dampak buruk pada jantung saat marah.

Baca juga: 4 Penyebab Serangan Jantung yang Tidak Disadari

Pengobatan lain yang dapat kamu konsumsi, yaitu obat antidepresan paroxetine (Paxil) dan obat sejenis seperti SSRI. Obat tersebut dapat mengurangi frekuensi ledakan kemarahan yang timbul dan membantu seseorang untuk mengendalikan impuls emosi yang timbul menjadi lebih baik.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. How Anger Can Hurt Your Heart
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2019. From irritated to enraged: Anger's toxic effect on the heart