Bubur Susu Bisa Jadi MPASI Pertama Si Kecil di Usia 6 Bulan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Juli 2020
Bubur Susu Bisa Jadi MPASI Pertama Si Kecil di Usia 6 Bulan Bubur Susu Bisa Jadi MPASI Pertama Si Kecil di Usia 6 Bulan

Halodoc, Jakarta – Makanan pendamping ASI (MPASI) umumnya diberikan ketika Si Kecil menginjak usia 6 bulan. MPASI pertama sebaiknya diberikan dengan tekstur yang cair dan lembut. Nah, tekstur seperti ini lebih sering disebut dengan bubur susu. Bubur susu bukan hanya cairan susu saja, tetapi dicampurkan dengan bahan makanan lain yang dihaluskan hingga bertekstur seperti bubur.

Meski sudah menginjak 6 bulan, otot dan saraf mulut Si Kecil belum cukup berkembang. Hal ini membuat bayi suka mendorong makanan yang masuk untuk dikeluarkan lagi. Si Kecil juga belum mampu mengendalikan lidahnya secara penuh. Itulah yang menjadi alasan MPASI pertamanya harus berbentuk cairan. 

Baca juga: Perhatikan Ini Jika Mulai MPASI sebelum 6 Bulan

Bubur Susu untuk MPASI Pertama Si Kecil

Bahan utama bubur susu tentunya adalah susu. Ibu bisa menggunakan ASI atau susu formula. Setelah itu, susu ini dicampur dengan bahan padat sebagai makanan pokok. Ibu bisa memilih makanan mengandung karbohidrat seperti tepung beras, kentang, ubi, pisang, atau jagung. Pemberian jenis karbohidrat juga harus bertahap dan jangan memaksa Si Kecil untuk memakan MPASI yang sudah ibu siapkan. 

Di awal-awal pemberian MPASI, Si Kecil mungkin hanya makan satu atau dua suap saja. Ibu tak perlu khawatir, suapan Si Kecil akan bertambah secara bertahap sesuai dengan meningkatnya kemampuan bayi dalam menikmati makanan.

Jika ibu merasa kesulitan dalam membuat MPASI Si Kecil, ibu bisa bicara dengan ahli gizi melalui aplikasi Halodoc untuk mencari tahu tips-tips lainnya. Lewat aplikasi Halodoc, ibu dapat menghubungi ahli gizi kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Tips Memilih Bahan MPASI untuk Si Kecil

Pemilihan makanan pertama Si Kecil juga harus ibu pertimbangkan dengan cermat. Sebaiknya pilih bubur susu beras atau bahan hidrat lain yang tidak banyak mengandung gluten. Sayuran seperti wortel, kentang, brokoli, dan kembang kol bisa mulai ibu perkenalkan sejak dini. Alpukat, pepaya, pisang, apel atau pir juga dapat diperkenalkan sebagai buah pertama.

Baca juga: 3 Rekomendasi Alat untuk Mengolah MPASI Si Kecil di Rumah

Tetapi, lebih baik berikan Si Kecil menu yang sama selama 4 hari berturut-turut. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi tanda-tanda suatu alergi atau ketidakcocokan terhadap makanan yang dialami Si Kecil. Apabila ibu menemui tanda-tanda alergi dan intoleransi makanan, sebaiknya menghentikan makanan tersebut dan menggantinya dengan asupan lain.

Selain mencari tanda-tanda alergi, memberi menu secara berturut-turut juga membantu ibu untuk mengetahui apakah Si Kecil menyukai makanan ibu. Bila ternyata ia kurang suka dengan menu tersebut, ibu bisa memberikan menu tersebut setelah dua minggu atau satu bulan kemudian. Dengan cara ini, ibu bisa tahu apakah Si Kecil bisa mentolerir makanan tersebut atau bahkan menyukainya. 

Menurut Bridget Swinney, ahli gizi yang berasal Texas, tidak ada aturan baku mengenai menu MPASI mana yang harus diperkenalkan pada bayi terlebih dahulu. Jadi, ibu bebas memberikan buah atau sayur kepada Si Kecil di awal-awal MPASI. 

Baca juga: Ini 5 Manfaat Belut untuk Menu MPASI Si Kecil

Melansir dari Baby Center, beberapa ahli banyak menyarankan buah terlebih dahulu karena rasanya yang manis seperti ASI. Tetapi, yang lain menyarankan untuk memberi sayur terlebih dahulu karena manusia pada dasarnya lebih menyukai rasa manis. Dengan memperkenalkan sayur lebih dahulu, bayi akan lebih mudah menerima sayuran sebelum diperkenalkan dengan buah yang rasanya manis.

Referensi:
CDC. Diakses pada 2020. When, What, and How to Introduce Solid Foods.
Baby Center. Diakses pada 2020. Introducing solids