Bradikardia, Gangguan Kesehatan di Usia Senja
Halodoc, Jakarta - Memasuki usia senja, kita memang sudah harus lebih memerhatikan kesehatan tubuh. Sebab tubuh kita perlahan-lahan akan mengalami penurunan fungsi organ dan bagian tubuh lainnya. Penurunan fungsi tersebut juga dapat terjadi pada jantung. Salah satu gangguan yang mungkin dapat diidap oleh orang lanjut usia adalah bradikardia.
Apa itu Bradikardia?
Mungkin kamu masih belum sering mendengar tentang penyakit ini. Bradikardia atau bradycardia adalah kondisi saat denyut jantung seseorang berada di bawah 60 denyut per menit. Padahal jantung yang sehat biasanya memiliki detak di antara 60 – 100 kali per menit pada orang dewasa. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa terdapat masalah pada sistem elektrik jantung. Hal ini bisa diartikan bahwa jantung tidak bekerja dengan baik, sehingga organ ini tidak dapat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dampak dari bradikardia yang parah, bisa menyebabkan kematian. Kelompok usia yang sudah memasuki 65 tahun atau lebih, cenderung memiliki detak jantung yang lemah atau lambat, oleh karena itu para lansia membutuhkan penanganan dan perawatan yang khusus.
Nah, pada dasarnya memang detak jantung setiap manusia dapat berbeda-beda, namun berikut ini adalah detak jantung yang normal menurut usia:
- Dewasa: berdetak 60-100 kali dalam satu menit.
- Anak-anak usia 1-12 tahun: berdetak 80-110 kali dalam satu menit.
- Bayi (kurang dari 1 tahun): berdetak 100-160 kali dalam satu menit.
Gejala Bradikardia
Terdapat beberapa gejala yang biasanya dirasakan oleh pengidap bradikardia. Gejala umumnya antara lain:
- Pusing.
- Sering merasa kelelahan saat beraktivitas fisik dan tubuh terasa lemah.
- Hampir pingsan atau pingsan.
- Sesak napas dan kadang disertai dengan nyeri pada dada.
- Tidak fokus, merasa linglung atau masalah pada ingatan.
Penyebab Bradikardia
Detak jantung melemah atau disebut bradikardia dapat terjadi akibat beragam faktor, antara lain:
- Penuaan, mereka yang sudah memasuki usia lanjut akan lebih beresiko mengalami penyakit ini.
- Gangguan fungsi tubuh yang berkaitan dengan jantung, misalnya penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan infeksi pada otot atau selaput jantung.
- Keadaan yang membuat impuls elektrik jantung menurun semisal kondisi hipotiroidisme dan ketidakseimbangan elektrolit seperti potasium dalam darah.
- Beberapa jenis obat yang menyebabkan penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi.
Lantas, bagaimana mengetahui detak jantung yang sehat?
Kita sebetulnya dapat merasakan sendiri kecepatan detak jantung dengan cara merasakannya melalui denyut nadi yang berdetak di area pergelangan tangan atau leher menggunakan jari. Saat kamu sudah menemukan titik nadi, maka hitung jumlah denyutan selama 15 detik. Setelah mengetahui hasilnya maka segera kalikan dengan angka 4 untuk mengetahui angka detak jantung per detik.
Selain itu, kamu juga dapat mewaspadai jika gejala-gejala yang sebelumnya sudah disebutkan terjadi pada tubuh kamu. Apabila kamu merasakan beberapa gejala tadi, maka segera periksakan diri ke dokter. Dokter biasanya akan mendiagnosis menggunakan alat elektrokardiogram (EKG). Elektrokardiogram sendiri adalah alat yang berfungsi untuk mengukur sinyal listrik yang mengatur ritme serta detak jantung dalam tubuh.
Mencegah Bradikardia
Karena pengobatan bradikardia dilakukan dengan mengurangi gejala, maka agar tidak mengalami hal tersebut kamu wajib menjaga gaya hidup. Nah, berikut ini terdapat beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penyakit ini:
- Menerapkan pola makan yang sehat, memperbanyak sumber serat dan membatasi sumber lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans.
- Melakukan olahraga dan beraktivitas setiap hari, minimal 30 menit dalam sehari.
- Tidak merokok.
- Menurunkan berat badan jika memang berat badan berlebihan.
- Mengontrol gangguan kesehatan lainnya seperti hipertensi atau kadar kolesterol dalam darah.
Jantung merupakan salah satu organ penting yang perlu dijaga kesehatannya. Jadi, jangan tunggu sampai fungsi jantung menurun. Yuk, cegah lemah jantung sejak dini. Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan yang kamu alami dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan ke dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan