Enggak Hanya Wajah, Kenali Botoks Ketiak untuk Atasi Bau Badan
Halodoc, Jakarta – Bau badan dikenal dengan istilah bromhidrosis. Kondisi ini sering membuat seseorang tidak percaya diri, sehingga ia mencari cara menyamarkan bau badan yang dimiliki. Kebanyakan orang menganggap bau badan muncul karena tubuh berkeringat. Padahal sebenarnya, bau badan disebabkan oleh infeksi bakteri yang mengubah keringat menjadi asam.
Baca Juga: 6 Penyebab Bau Badan Tak Sedap
Meski tidak berbahaya, bau badan perlu diatasi demi kenyamanan pribadi dan orang di sekitar. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah mandi secara teratur, pakai sabun antibakteri, keringkan badan dengan benar, pakai deodoran, dan memperhatikan asupan makan harian. Jika cara ini tidak membuat bau badan berkurang, ada cara lain yang bisa dilakukan, yaitu suntik botoks ketiak.
Mengenal Cara Kerja Suntik Botoks
Botoks dilakukan dengan cara menyuntikkan botulinum toxin ke area tubuh tertentu. Manfaat suntik botoks yang telah populer adalah mengobati migrain, mengendalikan inkontinensia urine (kebiasaan mengompol), mengatasi keringat berlebih, memperbaiki mata juling, meringankan kejang otot, dan mengatasi bau badan.
Pada kasus keringat berlebih (hiperhidrosis), botoks bekerja dengan cara menghalangi sistem saraf yang bertanggung jawab dalam mengaktifkan kelenjar keringat. Umumnya sistem saraf pusat mengaktifkan kelenjar keringat saat suhu tubuh meningkat. Ini merupakan respons alami untuk mendinginkan tubuh. Namun pada pengidap hiperhidrosis, sistem saraf ini menjadi sangat aktif sehingga produksi keringat menjadi berlebih.
Pertimbangan Sebelum Suntik Botoks Ketiak
Berkurangnya produksi keringat bisa meminimalkan risiko bau badan karena pada beberapa kasus, keringat yang bercampur bakteri bisa menjadi pemicunya. Jika kamu punya keluhan bau badan dan punya rencana suntik botoks, ada beberapa hal yang perlu diketahui.
1. Perhatikan Aturan Suntik Botoks
Kamu perlu menunggu 1-2 minggu sampai suntikan teraplikasi dengan baik. Botoks biasanya berlaku untuk 4-12 bulan sehingga kamu perlu mendapat suntikan ulang. Perlu diketahui bahwa botoks tidak merusak kelenjar keringat, hanya menghalangi saraf mengaktifkannya.
2. Butuh Biaya Mahal
Biaya suntik botoks keringat tergantung pada klinik penyedia. Secara umum, suntik botoks membutuhkan biaya mahal, setidaknya beberapa juta per sesi. Perawatan setelah menggunakan botoks juga memakan biaya yang tidak sedikit.
3. Tidak Menimbulkan Rasa Sakit
Sebagian orang mengalami ketakutan terhadap jarum suntik, sehingga menganggap botoks menimbulkan rasa nyeri. Padahal sebelum suntik botoks, ketiak kamu diberikan krim yang membuatnya mati rasa. Sebaiknya sebelum suntik botoks, pastikan kamu tidak memiliki alergi dengan suntikan untuk mencegah timbulnya reaksi alergi.
4. Tidak Membuat Ketiak Lebih Muda
Ada anggapan bahwa suntik botoks bikin ketiak lebih muda. Dalam artian ini, suntik botoks dianggap bisa membuat kulit ketiak lebih cerah dan bebas dari keriput. Hal ini tidak benar karena fungsi botoks adalah membantu mengurangi produksi keringat yang jika bercampur dengan asam menimbulkan bau badan.
5. Waspadai Efek Samping Botoks
Botoks jarang menimbulkan efek samping. Namun pada beberapa kasus, timbul nyeri dan memar ringan di area sekitar suntikan. Efek ini biasanya hilang beberapa waktu setelah botoks dilakukan. Efek samping lain yang perlu diwaspadai berupa sakit kepala, gejala flu, dan mual. Bicara pada dokter jika gejala ini tidak kunjung hilang setelah beberapa hari suntik botoks dilakukan.
Baca Juga: Benarkah Suntikan Botoks Bisa Mengurangi Sakit Pengidap Trigeminal NeuralgIa?
Itulah fakta suntik botoks ketiak yang perlu diketahui. Jika kamu berencana suntik botoks ketiak, bicarakan terlebih dahulu pada dokter Halodoc terkait keamanan dan efek samping yang mungkin ditimbulkan. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan