Yang Terjadi pada Otak saat Berhenti Berolahraga
Halodoc, Jakarta – Rutin berolahraga telah terbukti dapat memberi segudang manfaat bagi tubuh, termasuk otak. Olahraga malah sering dianjurkan untuk dilakukan sebagai persiapan sebelum menempuh ujian atau tes tertentu. Sebab olahraga ternyata dapat meningkatkan aliran darah ke otak.
Meningkatnya aliran darah akan membuat proses pengiriman nutrisi dan bahan kimia yang dibutuhkan oleh sel memori otak. Artinya, berolahraga akan membantu proses “transfer” memori di sekitar otak menjadi lebih cepat. Memori yang sudah di simpan tersebut pun cenderung akan bertahan untuk jangka panjang.
Hal itulah yang kemudian menjadi alasan mengapa olahraga sangat dibutuhkan. Pasalnya, berolahraga akan memacu daya ingat dan kemampuan berpikir. Dan saat tubuh berhenti melakukannya, dalam 10 hari otak mungkin akan mengalami penuruan kinerja, terutama pada kemampuan berpikir dan daya ingat.
(Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Olahraga)
Untuk meningkatkan kemampuan otak, kamu perlu melakukan jenis-jenis olahraga yang dapat melancarkan aliran oksigen dan pernapasan. Misalnya lari, sepak bola, basket, marathon, bersepeda, dan jenis olahraga aerobik lainnya. Olahraga jenis ini akan membantu mendorong peredaran darah ke sel punca di otak menjadi lebih lancar.
Setelah berolahraga, kamu perlu melengkapinya dengan cara mengonsumsi banyak makanan sumber protein. Tubuh juga membutuhkan istirahat yang cukup setelah berolahraga. Sebab saat istirahat pun terjadi proses peningkatan memori.
Rajin berolahraga bisa membuat seseorang menjadi lebih sehat dan kuat. Bagaimanapun, memiliki tubuh yang sehat akan lebih menguntungkan dalam banyak hal. Selain meningkatkan kemampua otak dan kesehatan, nyatanya berolahraga juga dapat menekan risiko berbagai penyakit menyerang.
(Baca juga: Cegah Serangan Penyakit Jantung dengan Kebiasaan Ini)
Yang Terjadi pada Otak saat Berhenti Berolahraga
Jika rutin berolahraga akan memberi manfaat baik bagi otak, maka berhenti melakukannya pun akan mendatangkan dampak tersendiri. Berkurangnya aktivitas fisik bisa memicu terjadinya penurunan pada kinerja otak manusia. Lantas apa saja yang terjadi pada otak saat tubuh berhenti melakukan olahraga?
- Daya ingat menurun
Salah satu manfaat dari olahraga adalah meningkatkan daya ingat pada otak. Nah, saat kamu memutuskan untuk berhenti, terjadi penuruan pada kemampuan ini. Sebab aliran darah ke otak, terutama ke bagian hippocampus menjadi berkurang. Bagian ini bertaggung jawab atas memori dan pembelajaran. Dalam tingkat yang lebih lanjut, kondisi ini bisa berdampak pada kerusakan kognitif ringan.
- Susah fokus
Penuranan fokus dan kemampuan berkonsentrasi pun akan terjadi saat seseorang berhenti melakukan olahraga. Hal itu terjadi karena adanya penurunan aliran darah di otak. Aliran darah yang sedikit akan membuat seseorang jadi lebih sulit untuk berkonsentrasi. Sulit berkonsentrasi akan membuat otak lebih sulit untuk menangkap hal-hal baru dan mencernanya.
- Masalah kecerdasan
Olahraga terbukti dapat mengoptimalkan kinerja otak. Maka, berhenti melakukannya tentu akan memberi dampak sebaliknya. Yaitu penurunan kinerja dan kemampuan berpikir otak. Akhirnya, hal ini akan memengaruhi kecerdasan pula.
(Baca juga: Tips Agar Olahraga Enggak Membosankan)
- Risiko depresi
Rutin melakukan jenis olahraga kardio dapat membantu meningkatkan suasana hati baik. Suasana hati yang baik kan membuat seseorang bahagia sehingga terhindar dari stres dan depresi. Olahraga pun akan melindungi otak dari kondisi yang dapat memicu stres. Jadi, saat berhenti berolahraga, suasana mungkin akan menjadi berantakan dan risiko stres meningkat.
Agar lebih optimal, cobalah untuk mengombinasikan olahraga dengan gaya hidup sehat dan rutin mengonsumsi vitamin tambahan. Lebih mudah beli vitamin dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!