Hal yang Perlu Ibu Tahu Tentang Kelahiran Sungsang
Halodoc, Jakarta - Ketika usia kehamilan mendekati cukup bulan, tentu ibu berharap bayinya berada pada posisi yang tepat di dalam kandungan. Posisi bayi yang tepat yaitu letak kepala bayi berada di bagian terbawah dari panggul ibu.
Namun, selama di dalam kandungan, biasanya janin akan berputar dan mengubah posisi. Posisi lain yang tidak jarang terjadi misalnya sungsang dan melintang. Para ibu biasanya akan cemas untuk menghadapi kelahiran sungsang Si Kecil.
Baca juga: Posisi Bayi Sungsang? Ini Penjelasan Lengkapnya
Oleh sebab itu, sebaiknya ketahui hal-hal mengenai kelahiran sungsang, yaitu berikut ini:
- Tanda-tanda Posisi Janin Tidak Normal
Biasanya posisi bayi di dalam kandungan tidak berubah setelah mencapai usia kehamilan 36 minggu. Nah, jika ibu merasa kepala bayi menekan bagian perut atas, atau ibu merasa adanya tendangan dari Si Kecil di bagian perut bawah, segeralah untuk memeriksa ke dokter untuk memastikan posisi janin.
Biasanya dokter akan memeriksa dengan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui posisi dan kondisi janin di dalam rahim. Setelah dilakukan pemeriksaan USG, baru akan terlihat jelas bila ternyata bayi berada di posisi sungsang.
Rutin mengunjungi dokter kandungan di rumah sakit pilihan untuk memastikan posisi bayi dalam kandungan menjadi hal yang perlu ibu lakukan selama menjalani kehamilan. Dilansir dari Pregnancy Birth and Baby ada beberapa jenis posisi sungsang yang dapat dialami bayi dalam kandungan, seperti frank breech, complete breech, dan footling breech.
- Banyak Faktor Penyebab
Faktor penyebab bayi sungsang belum diketahui secara jelas pada sebagian besar kasus. Namun, kelahiran sungsang ini tidak hanya disebabkan pergerakan bayi saja, lho. Menurut American Pregnancy Association ada juga penyebab lainnya seperti kehamilan kembar, kelahiran prematur, cairan ketuban terlalu banyak atau sedikit, atau kehamilan yang ke sekian kalinya sehingga membuat rahim ibu sangat elastis.
Selain itu, tumor panggul, tumor rahim, letak plasenta, atau janin kecil tidak sesuai dengan usia kehamilan, juga bisa menjadi faktor penyebab kelahiran sungsang. Ada juga faktor cacat bawaan pada bayi yang menyebabkan kondisi ini. Misalnya, tidak sempurnanya bentuk tulang tengkorak bayi dan kepala janin besar terisi cairan.
Baca juga: Bumil Perlu Tahu, Inilah 3 Posisi Bayi Sungsang
- Komplikasi Kelahiran Sungsang
Meskipun posisi sungsang bukan menjadi salah satu posisi yang membahayakan bagi bayi dalam kandungan, namun tidak menutup kemungkinan adanya komplikasi atau cedera yang dialami si kecil. Pada persalinan normal risikonya bagian badan bayi tidak membuka rongga dan mulut rahim cukup besar. Alhasil, kepala bayi bisa tertahan di bagian panggul ibu.
Selain itu, ada juga kemungkinan tali pusat bayi jatuh ke vagina sebelum bayi lahir. Hal ini bisa menekan tali pusat atau terjepit sehingga mengurangi aliran darah dan oksigen pada bayi.
Kalau dampak kelahiran sungsang pada persalinan caesar lain cerita. Proses persalinan ini juga memiliki berbagai risiko seperti infeksi, pendarahan, maupun cedera pada organ dalam. Tidak hanya itu, tindakan persalinan caesar juga dapat memengaruhi kehamilan ibu selanjutnya. Seperti gangguan penahan plasenta pada dinding uterus atau robekan dinding rahim.
Jadi sebaiknya ibu perlu berdiskusi dengan tim dokter kandungan mengenai persalinan yang akan dilakukan. Tujuannya jelas, demi keselamatan Si Kecil dan ibu sendiri. Kini berbicara dengan dokter bisa melalui aplikasi Halodoc. Jadi, ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
- Mencegah Posisi Sungsang
Ibu tidak perlu khawatir meski posisi bayi terkadang masih berubah-ubah. Sebab ada cara yang bisa dilakukan ibu untuk mencegah bayi pada posisi sungsang. Mudah kok, hanya dengan rutin berolahraga.
Berikut ini jenis olahraga sederhana yang bisa dilakukan ibu seperti dilansir The Health Site, yaitu:
- Berenang
Berenang bisa menjadi cara sederhana untuk mencegah posisi sungsang. Gerakan olahraga ini membuat rahim ibu kuat untuk menahan kepala si kecil dan siap untuk melahirkan normal. Agar manfaatnya makin terlihat, ibu bisa melakukan olahraga ini sebanyak tiga kali dalam seminggu.
- Jalan kaki
Meski berbadan dua bukan berarti ibu tidak disarankan untuk beraktivitas fisik. Bahkan, ibu hamil tua dianjurkan untuk banyak berjalan kaki. Sebab menurut para ahli, ibu hamil yang rutin berjalan kaki bisa mempermudah persalinannya secara normal. Aktivitas fisik sederhana ini dinilai juga bisa mencegah posisi sungsang.
Baca juga: Inilah Berbagai Posisi Janin dalam Kandungan
Namun, agar dampaknya lebih baik bagi kesehatan ibu dan bayi, sebaiknya ibu perlu berdiskusi dengan dokter untuk memilih olahraga yang tepat.