Waspadai 5 Risiko Infeksi saat Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Maret 2018
Waspadai 5 Risiko Infeksi saat HamilWaspadai 5 Risiko Infeksi saat Hamil

Halodoc, Jakarta – Kehamilan adalah masa-masa rentan bagi ibu dan janin. Ini karena selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh harus bekerja lebih keras untuk mendukung kehidupan dua makhluk hidup. Jadi, agar ibu bisa melalui masa kehamilan dengan lancar, ibu perlu mengetahui risiko infeksi yang mungkin terjadi saat hamil. Yuk, simak penjelasan tentang lima risiko infeksi hamil di bawah ini!

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK umum terjadi selama masa kehamilan. Ini karena keadaan hormon saat hamil dapat menimbulkan perubahan pada saluran kemih dan membuat ibu rentan terkena ISK. Infeksi ini terjadi saat besarnya rahim menekan ureter dan menghambat aliran air kemih. Akibatnya, aliran air kemih melambat dan membuat bakteri tertahan lebih lama di saluran kemih. Jika tidak segera diatasi, ISK saat hamil dapat menimbulkan infeksi pada ginjal dan berakhir dengan kelahiran prematur. Untuk mencegahnya, ibu hamil perlu lebih banyak konsumsi cairan. Kemudian selalu menjaga area Miss V tetap bersih dan kering. Untuk membersihkan Miss V, lakukan dengan membasuh dari arah depan ke belakang, dan hindari menunda buang air kecil.

2. Bacterial Vaginosis (BV)

Bacterial Vaginosis adalah infeksi Miss V yang disebabkan oleh bakteri. Ini terjadi saat di dalam Miss V terlalu banyak bakteri jahat dibandingkan bakteri baik. Kondisi ini ditandai dengan keputihan berbau, nyeri saat buang air kecil, Miss V terasa gatal dan iritasi. Jika dialami oleh wanita yang sedang hamil, BV dapat memicu komplikasi pada kehamilan, seperti keguguran dan kelahiran prematur. Untuk mencegahnya, hindari penggunaan sabun atau antiseptik pada Miss V. Hindari juga membersihkan Miss V dengan cara menyemprot, dan mencuci celana dalam dengan sabun cuci berbahan kimia keras.

3. Infeksi Jamur

Saat hamil, produksi hormon estrogen akan semakin tinggi. Kondisi ini menyebabkan Miss V memproduksi lebih banyak glikogen, membuat jamur lebih mudah untuk berkembang biak. Ini dibuktikan dalam banyak studi yang menyebutkan bahwa hormon estrogen membuat jamur lebih cepat berkembang biak dan menempel pada dinding Miss V. Akibatnya, area sekitar Miss V akan terasa nyeri, gatal, kemerahan, muncul lendir berbau, bahkan iritasi. Untuk mencegahnya, jaga area Miss V tetap bersih dan kering, serta menggunakan celana dalam berbahan katun yang tidak ketat

4. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis disebabkan oleh infeksi toksoplasma yang ditularkan dari kotoran hewan, seperti kucing, anjing, tikus, dan hewan lainnya. Infeksi ini juga dapat disebabkan oleh konsumsi makanan mentah atau setengah matang, peralatan dapur yang terkontaminasi, serta makan buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih. Bagi ibu hamil, infeksi ini dapat menginfeksi plasenta dan janin dalam kandungan,  sehingga dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, kerusakan otak, dan dampak negatif lainnya. Untuk mencegahnya, kurangi paparan langsung dengan hewan, gunakan sarung tangan saat membersihkan kotoran hewan, rutin membersihkan tangan dan kuku, konsumsi makanan yang matang, cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, dan periksa ke dokter untuk memastikan tidak ada toksoplasma selama hamil.

5. Rubella

Rubella (campak jerman) sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin, terutama jika terjadi pada awal kehamilan. Ini karena rubella dapat mengganggu perkembangan berbagai organ dan bagian tubuh janin serta meningkatkan potensi terjadinya keguguran. Untuk mencegahnya, ibu yang berencana hamil perlu melakukan vaksinasi MR (Measles-Rubella) atau MMR (Mumps-Measles-Rubella). Ibu juga disarankan untuk rutin mencuci tangan (terutama sebelum makan, setelah bepergian, dan setelah kontak dengan penderita) dan menghindari kontak dengan orang yang mengidap rubella, terutama jika ibu hamil belum menerima vanksi MR atau MMR.

Meskipun tidak selalu menimbulkan efek serius, infeksi pada ibu hamil tidak boleh dianggap sepele, ya. Jika ibu punya keluhan kehamilan, ibu bisa bertanya ke dokter Halodoc. Ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play, lalu masuk ke fitur Contact Doctor untuk bisa bertanya ke dokter melalui Chat, Voice Call, dan Video Call. Jadi, ayo segera gunakan Halodoc agar ibu bisa mendapatkan rekomendasi saran dan obat untuk mengatasi keluhan yang ibu rasakan.