Tinggalkan Kebiasaan Merokok Saat Berpuasa
Halodoc, Jakarta – Bagi para pecandu nikotin, berhenti merokok bukan menjadi hal yang mudah untuk dilakukan. Mulut terasa asam, tenggorokan gatal, dan segudang alasan lain akan diungkapkan jika tidak menghisap rokok satu hari saja. Padahal, merokok jelas berbahaya bagi kesehatan tubuh. Namun, sebetulnya kamu bisa mencoba berhenti merokok saat berpuasa.
Seseorang yang memiliki ketergantungan terhadap nikotin cenderung mudah tersinggung, gelisah, susah tidur, sulit berkonsentrasi, dan mudah marah. Inilah yang biasanya terjadi kalau pecandu rokok mulai berhenti merokok. Saat puasa, kondisi ini justru akan semakin berlipat ganda, ditambah lagi dengan perut yang kosong selama berjam-jam.
Kamu tak harus langsung berhenti, lebih baik kamu mencobanya pelan-pelan. Sederhananya, kamu sudah menahan untuk tidak merokok di siang hari selama berpuasa. Saat waktu berbuka tiba, kamu pasti langsung ingin menghisap rokok lagi. Namun, kamu bisa menanamkan pikiran baik bahwa kamu mau mencoba sehari untuk tidak merokok. Besoknya, tanamkan lagi pikiran yang sama. Begitu seterusnya. Lama-kelamaan, kamu bisa terlepas dari kebiasaan buruk ini. Memang tidak gampang, tetapi tidak ada salahnya mencoba, bukan?
(Baca juga: Faktanya, Merokok Turunkan Kualitas Sperma Pria)
Mengapa Perlu Berhenti Merokok Saat Berpuasa?
Bulan Ramadan menjadi waktu yang paling tepat untuk kamu mencoba berhenti merokok. Mengapa demikian? Saat berpuasa, tubuh mengalami detoksifikasi atau proses pengeluaran racun ke luar tubuh. Proses ini diikuti oleh meningkatkan fungsi dan kinerja organ-organ tubuh. Termasuk pengeluaran nikotin. Inilah asalannya mengapa kamu harus berhenti merokok saat berpuasa.
Bahaya Langsung Merokok Setelah Berbuka Puasa
Kamu tidak merokok selama berpuasa. Tentu saja, karena merokok menjadi salah satu hal yang membatalkan puasa. Meski begitu, banyak orang yang langsung menghisap rokok kembali begitu waktu berbuka tiba. Padahal, hal ini sangat berbahaya bagi tubuh jika dilakukan terus-menerus.
Tak hanya nikotin, di dalam sebatang rokok juga terkandung tar dan senyawa karbon monoksida. Bahan-bahan kimia ini ternyata akan menimbulkan dampak yang lebih berbahaya jika masuk ke dalam tubuh saat perut dalam keadaan kosong selama berjam-jam.
Saat berbuka puasa, kamu membutuhkan asupan energi baru untuk mengganti energi tubuh yang hilang selama kamu puasa. Makanan dan minuman manis sangat dianjurkan, karena bisa langsung dicerna dan mengganti energi tubuh, sehingga tubuh kamu akan terhindar dari rasa lemas. Meski begitu, jika kamu langsung merokok saat berbuka puasa, tubuh akan lebih rentan mengalami kelelahan, pusing, mual, dan muntah.
Rasa pusing dan lelah ini disebabkan karena senyawa gas karbon monoksida yang masuk ke dalam tubuh kamu dan mengurangi asupan oksigen di dalam darah. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Tak hanya itu, gas ini juga membuat fungsi jantung dan otot tubuh mengalami penurunan.
(Baca juga: Dapatkan 5 Hal Ini Jika Berhenti Merokok)
Selaras dengan karbon monoksida, kandungn nikotin yang terdapat dalam rokok juga menimbulkan berbagai dampak negatif untuk kesehatan tubuh. Ketika masuk ke dalam tubuh saat perut dalam keadaan kosong, risiko seseorang terkena kanker paru akan menjadi lebih besar.
Selain itu, nikotin juga berdampak pada besarnya risiko seseorang terserang penyakit jantung. Ini disebabkan karena nikotin akan terendap dalam tubuh hingga delapan jam. Semakin sering kamu merokok, semakin banyak endapannya dalam tubuh. Bersama dengan itu, tekanan darah kamu akan meningkat karena aliran darah dan detak jantung yang juga mengalami peningkatan. Disusul kemudian pengerasan dan penyempitan pembuluh darah.
Jadi, lebih baik kamu berlatih untuk berhenti merokok saat berpuasa, dan lanjutkan setiap hari meski kamu tak lagi puasa. Nah, supaya puasa kamu makin lancar, jangan lupa konsumsi makanan bergizi dan minum vitamin agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Sekarang, kamu bisa beli vitamin tanpa harus keluar rumah, lho, karena dengan aplikasi Halodoc, semua kebutuhan obat dan vitamin kamu akan diantar langsung ke rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc di ponsel kamu sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan