Timnas Inggris Divaksin Rabies, Inilah yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Selain tenar akan hooligans sepak bolanya, ternyata negara Rusia juga terkenal sebagai negara yang rawan akan penyakit. Salah satunya penyakit rabies yang kini tengah diperhatikan oleh tim kesehatan dari negara-negara yang akan bertanding di ajang Piala Dunia 2018. Untuk mencegah penularan penyakit ini, kabarnya Timnas Inggris akan diberi vaksin rabies sebelum berangkat ke Rusia.
Baca juga: Kata Dokter, Trik Kenali Vaksin Palsu Untuk Si Kecil
Melansir Sportmole, The Three Lions (julukan Timnas Inggris) akan menjalani tiga tahap imunisasi untuk menghindari penyakiti ini. Menurut data para ahli, penyakit berbahaya ini diperkirakan setidaknya telah membunuh 60.000 orang di dunia per tahunnya.
Nah, dari banyaknya negara yang rawan akan penyakit ini, menurut pihak Kesehatan Masyarakat Inggris, Rusia merupakan salah satu daerah yang berisiko tinggi sebagai penular penyakit rabies. Pasalnya, jumlah populasi serigala, rusa, rubah, dan kelelawar semakin besar. Nah, hewan-hewan tersebutlah yang merupakan penyebab penyakit rabies.
Namun, menurut Kantor Pariwisata Rusia, para pengunjung enggak perlu merasa khawatir akan kondisi ini. Sebab Piala Dunia 2018 akan digelar di kota-kota maju di bagian barat Rusia, sehingga risiko terkena rabies pun cukup minim.
Menurut ahli kesehatan Inggris seperti dilansir Mirror, vaksinasi merupakan hal penting yang mesti dilakukan ketika kamu memasuki negara dengan risiko rabies yang tinggi. Apalagi bila kamu mentetap selama sebulan di sana. Nah, untuk tahu lebih lanjut penyaki rabies, yuk simak penjelasan ahli di bawah ini.
Baca juga: Tak Hanya Cegah Stres, Ini 5 Manfaat Memelihara Hewan
Kenali Penyebabnya
Kata ahli, penyakit ini disebabkan oleh virus lyssaviruses yang ditularkan ke manusia dari hewan yang telah terjangkit penyakit ini. Cara penularan penyakit ini bisa melalui air liur yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan. Enggak cuma itu, penyakit ini juga bisa ditularkan melalui cakaran jika sebelumnya hewan rabies tersebut menjilati kuku-kukunya. Selain itu, dalam beberapa kasus, ada juga seseorang yang terjangkit rabies karena luka ditubuhnya terjilat oleh hewan yang terinfeksi rabies.
Nah, ketika seseorang sudah terjangkit rabies, penyakit ini pun bisa menular dari manusia ke manusia. Namun, hingga saat ini yang terbukti adalah penularan melalui transplantasi atau pencangkokan organ.
Omong-omong soal rabies, di negara kita sendiri setidaknya 98 persen kasus rabies ditularkan dari gigitan anjing. Sedangkan sisanya ditularkan melalui gigitan kucing dan kera.
Gejala dan Masa Inkubasi
Mendengar kata “Rabies” orang-orang biasanya langsung mengaitkan dengan istilah penyakit anjing gila. Namun, bila penyakit ini tertular pada manusia, bukan berarti mereka yang mengidapnya akan menjadi gila. Mereka memang akan mengalami berbagai gangguan mental, seperti halusinasi, menjadi hiperaktif, mengalami delusi, hingga berperilaku agresif. Nah, hal-hal tersebut merupakan gejala lanjutan dari penyakit rabies.
Sama halnya dengan penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya, waktu virus rabies untuk berinkubasi sangat bervariasi. Namun, menurut ahli virus ini biasanya bisa berinkubasi antara dua minggu sampai tiga bulan. Selain itu, meski jarang terjadi, dalam beberapa kasus inkubasi virus ini juga bisa terjadi dalam waktu empat hari. Nah, masa inkubasi sendiri merupakan jarak waktu ketika virus pertama kali masuk ke tubuh hingga gejala muncul.
Nah, setelah masuk ke dalam tubuh lewat gigitan hewan yang terinfeksi, virus ini akan berkembang biak di dalam tubuh yang diinaginya. Tahap berikutnya, virus akan menuju ujung saraf dan berlanjut ke saraf tulang belakang, hingga otak dengan perkembangbiakkan yang terjadi sangat cepat. Enggak berhenti sampai di situ, virus ini pun bisa menyebar ke paru-paru, ginjal, hati, kelenjar air liur, dan organ-organ lainnya. Tuh, ngeri kan?
Lalu, bagaimana dengan gejalanya? Kata ahli, pada manusia gejala penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, perubahan perilaku menjadi agresif, gatal di bagian yang terinfeksi, dan takut terhadap air atau hidrofobia. Sedangkan hewan yang terinfeksi penyakit ini gejalanya hampir sama dengan manusia, tapi tanpa hidrofobia. Nah, yang perlu diketahui, baik manusia maupun hewan bisa mengalami kematian bila gejala rabies sudah memasuki fase akhir.
Baca juga: 4 Tips Memelihara Hewan Peliharaan Untuk Anak
Nah, bagi kamu yang ingin tahu mengenai seputar penyakit rabies lainnya, bisa kok bertanya langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan