Sirosis atau Hepatitis? Kenali Bedanya!
Halodoc, Jakarta – Sirosis dan hepatitis adalah penyakit hati kronis yang bisa mengganggu kondisi kesehatan seseorang. Meski sering disamakan dan menyerang organ yang sama, keduanya merupakan jenis penyakit yang berbeda.
Lantas, apa saja yang membedakan kedua penyakit tersebut? Mana yang paling berbahaya dan rentan menyerang?
Pada dasarnya, baik hepatitis maupun sirosis adalah penyakit yang menyebabkan hati mengalami peradangan dan berakhir dengan kerusakan. Sebab, kedua penyakit tersebut sama-sama dapat memicu komplikasi yang buruk. Hal itu terjadi setelah sirosis dan hepatitis menimbulkan luka permanen pada hati, bahkan kanker hati.
Selain itu, kedua penyakit ini ternyata juga memiliki pemicu yang hampir mirip. Sirosis dan hepatitis seringnya terjadi akibat konsumsi minuman keras yang berlebihan, serta penggunaan obat dalam jangka yang panjang.
Baca juga: Inilah Pengaruh Alkohol Terhadap Kesehatan Jantung dan Liver
Tak hanya itu, sirosis dan hepatitis juga sering mengecoh karena memiliki gejala yang hampir mirip. Seperti munculnya penyakit kuning yang ditandai dengan sejumlah bagian tubuh menguning, misalnya kulit atau bola mata.
Selain itu, gejala yang juga sering muncul adalah rasa gatal pada permukaan kulit, perut terlihat buncit, hingga bengkak pada bagian kaki. Hal tersebut terjadi akibat penumpukan cairan di sekitar kaki. Gejala lain yang juga sering muncul adalah sulit tidur, muntah darah, merasa lelah terus-terusan, bahkan hilang kesadaran.
Membedakan Hepatitis dan Sirosis
Meski menunjukkan banyak kemiripan, sirosis dan hepatitis ternyata juga memiliki perbedaan yang sangat mendasar, yaitu peluang kesembuhan. Dalam beberapa kasus, penyakit hepatitis cenderung memiliki peluang kesembuhan yang lebih besar.
Apalagi jika penyakit tersebut sudah terdeteksi sejak awal. Sebaliknya, sirosis biasanya memiliki kondisi yang lebih mengkhawatirkan. Pasalnya infeksi hati kronis tersebut biasanya telah menyebabkan luka di mana-mana. Sehingga tidak bisa untuk disembuhkan seperti semula lagi.
Baca juga: Ayo Cari Tahu Fakta Menarik Seputar Hati yang Bekerja 24 Jam Nonstop
Karena memiliki tingkat keparahan yang berbeda, pengobatan yang dilakukan pun berbeda pula. Hepatitis biasanya bisa ditangani dengan pemberian obat dan istirahat yang cukup. Tapi hal itu tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Sementara pada sirosis, pengidapnya bisanya harus melakukan rangkaian pengobatan yang lebih. Bahkan mungkin harus melalui operasi hingga transplantasi alias cangkok hati.
Mana yang Lebih Berbahaya?
Kedua penyakit ini sama-sama bisa memicu terjadi komplikasi yang lebih buruk bagi tubuh. Yaitu terjadinya kerusakan dan kanker hati. Tapi kembali lagi, jika ditangani segera, penyakit hepatitis biasanya akan memiliki peluang lebih besar untuk disembuhkan.
Sementara pada kasus sirosis, peradangan hati yang terjadi biasanya sudah masuk dalam tahap akhir. Sehingga sangat sulit untuk mengembalikannya ke kondisi semula. Orang yang mengalami sirosis memiliki risiko yang lebih besar mengalami gagal hati atau kanker hati. Artinya, penyakit yang satu ini mungkin lebih berbahaya.
Tapi tenang saja, kamu bisa mengurangi risiko komplikasi dengan tetap melakukan pengobatan sesuai yang disarankan dokter. Hal itu juga akan mencegah hati jadi semakin rusak. Berita buruknya, saat penyakit hepatitis tidak ditangani dengan tepat, bisa memicu terjadinya sirosis. Jika ini terjadi, maka pilihan terakhir yang bisa diambil adalah melakukan cangkok hati.
Baca juga: 5 Manfaat Vitamin Kacang Macademia untuk Tubuh
Agar terhindar dari berbagai penyakit mematikan, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh. Selain pola makan yang sehat, lengkapi dengan mengonsumsi vitamin dan suplemen untuk mencegah penyakit. Lebih mudah beli vitamin di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan