Sederet Penyebab Kebutaan yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta – Kebutaan adalah kondisi ketidakmampuan seseorang untuk melihat apapun, termasuk cahaya. Menurut WHO, seseorang dikatakan mengalami kebutaan bila memiliki tajam penglihatan kurang dari 3/60. Artinya, jika normalnya orang bisa melihat pada jarak 60 meter, pengidap hanya mampu melihat kurang dari jarak 3 meter. Kebutaan bisa dilatarbelakangi oleh faktor genetik alias diturunkan dari orang tua kepada anak, kecelakaan, atau penyakit.
Di beberapa negara, penyebab utama kebutaan dikarenakan infeksi, katarak, glaukoma, cedera, dan ketidakmampuan untuk membeli kacamata. Selain itu, pengidap penyakit diabetes juga berisiko tinggi menjadi tuna netra. Untuk lebih jelasnya berikut adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab kebutaan.
- Diabetes
Penyakit diabetes mellitus bisa membuat mata menjadi buta, apabila pengidap mengalami komplikasi retinopati diabetik. Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus. Kadar gula darah yang meyebabkan kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol akan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya. Akibatnya, retina tidak bisa menerima asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk mempertahankan penglihatan.
- Trakoma
Trakoma adalah infeksi menular pada mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis menular yang merupakan salah satu penyebab kebutaan. Infeksi ini dapat ditularkan melalui cairan dari mata dan hidung, atau menggunakan barang yang dipakai oleh pengidap yang terinfeksi seperti sapu tangan, handuk, atau pakaian. Trakoma ditandai dengan mata yang merah, berair dan terasa gatal. Jika dibiarkan, maka kelopak mata juga akan terlipat ke dalam sehingga bulu mata pun bergesekan langsung dengan bola mata. Keadaan ini menyebabkan bola mata mengalami luka atau bahkan radang pada kornea. Infeksi yang berulang-ulang akan berujung pada pembentukan parut kornea dan kebutaan.
- Degenerasi Makula Terkait Usia
Penyakit ini menyerang makula yang merupakan bagian mata yang memungkinkan kamu untuk melihat sesuatu secara detail. Degenerasi makula terkait usia menyebabkan rusaknya penglihatan sentral yang tajam, yang berguna untuk melihat objek secara jelas. Penyakit ini bisa mempengaruhi kemampuan membaca, menonton televisi, mengemudikan kendaraan, dan melakukan aktivitas harian.
- Kelainan Refraksi yang Tidak Terkoreksi
Baik rabun jauh, rabun dekat, dan mata silindris yang tidak terkoreksi bisa menyebabkan kebutaan. Salah satu yang menjadi perhatian yakni rabun jauh. Kondisi ini bisa makin parah pada masa kanak-kanak dan lebih berisiko pada anak yang membaca lebih dari dua buku dalam seminggu dan hanya menghabiskan sedikit waktu bermain di luar ruangan.
- Katarak
Penyebab mata buta juga disebabkan karena katarak yang merupakan penyakit di mana lensa mata menjadi keruh hingga membuat penglihatan menjadi tidak jelas. Pada umumnya katarak disebabkan oleh proses penuaan, tapi ada pula anak-anak yang terlahir dengan katarak. Penyakit, katarak juga bisa terjadi akibat pasca cidera mata, peradangan, dan beberapa penyakit mata lainnya.
- Glaukoma
Glaukoma merupakan penyakit yang berhubungan dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata, yang bisa menyebabkan kerusakan saraf optik mata dan seiring berjalannya waktu bisa berdampak negatif. Glaukoma termasuk penyakit turunan dan bisa muncul ketika seseorang sudah bertambah tua. Penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan ini memiliki gejala seperti mata merah, nyeri mata, mual atau muntah, melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu, dan penglihatan menyempit ketika melihat jarak jauh.
Itu dia 6 penyebab kebutaan yang perlu kamu waspadai. Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter terkait kondisi mata minimal enam bulan sekali, agar bisa dideteksi secepat mungkin dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Kamu bisa melakukan tanya-jawab langsung dengan dokter lewat aplikasi Halodoc! Apapun pertanyaanmu yang berkaitan dengan kesehatan mata atau yang lainnya, pasti terjawab selama 24/7. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang melalui Google Play dan App Store di smartphonekamu.
Baca juga: 4 Penyebab Iritasi Mata Berbahaya