Sebab dan Akibat Jika Plasenta Bayi Kecil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Juni 2018
Sebab dan Akibat Jika Plasenta Bayi KecilSebab dan Akibat Jika Plasenta Bayi Kecil

Halodoc, Jakarta - Plasenta adalah organ yang menempel dan tumbuh di tubuh bayi dan ibu selama masa kehamilan. Plasenta memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup janin. Karena itu, plasenta bayi kecil berisiko memicu komplikasi yang berbahaya, baik bagi ibu maupun janin.

Pada dasarnya, plasenta merupakan jalur pernapasan, pencernaan, dan sekresi bayi di dalam kandungan. Ia berfungsi mentransfer oksigen ke dalam aliran darah bayi serta mengeluarkan karbondioksida. Plasenta juga mengantar nutrisi yang ibu makan sebagai bekal pertumbuhan calon buah hati dan mengeluarkan zat buangan lewat tubuh ibu. Lebih dari itu, plasenta berperan penting dalam produksi hormon dan pencegahan infeksi dari serangan bakteri.

Penyebab Plasenta Bayi Kecil

Plasenta yang lebih kecil dari ukuran normal dikenal dengan istilah uteroplacental vascular insufficiency atau insufisiensi plasenta. Kondisi ini muncul ketika plasenta tidak tumbuh dengan sempurna. Komplikasi juga bisa muncul jika plasenta tidak menempel dengan tepat pada dinding uterus atau mengalami kerusakan pertumbuhan dan lepas dari dinding uterus.

Ketidaksempuraan pertumbuhan plasenta ini berkaitan dengan aliran darah ibu yang tidak lancar. Komplikasi ini juga bisa muncul ketika suplai darah ibu tidak meningkat seiring usia kehamilan, terutama di masa pertengahan kehamilan.

Selain dipicu oleh masalah pada aliran dan suplai darah, pola hidup yang kurang sehat, serta penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi akar dari masalah plasenta bayi kecil. Kondisi kesehatan yang umumnya terkait dengan disfungsi plasenta antara lain:

  • Diabetes.
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi kronis.
  • Masalah penyumbatan pembuluh darah.
  • Anemia.
  • Obat-obatan antikoagulan, yaitu obat yang mencegah munculnya gumpalan darah.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penggunaan narkoba, terutama kokain, heroin, dan metamfetamin.

 

 

Akibat dan Komplikasi Insufisiensi Plasenta

Disfungsi plasenta berdampak negatif bagi ibu dan janin. Karena fungsi plasenta lebih vital untuk janin dibanding ibu, komplikasi bisa memicu masalah kesehatan yang lebih fatal pada janin.

Dampak Insufisiensi Plasenta Bagi Bayi

Ketika terjadi malfungsi, plasenta tak lagi mampu menyuplai cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah ibu ke dalam tubuh bayi. Tanpa kedua fungsi vital ini, janin tak akan bisa tumbuh dengan sempurna.

Semakin awal malfungsi plasenta muncul, komplikasi kesehatan yang dialami calon buah hati akan makin parah. Masalah kesehatan yang berisiko muncul, antara lain:

  • Kekurangan oksigen yang bisa menyebabkan cerebral palsy, autisme, ADHD, kejang, dan lainnya.
  • Masalah pada kemampuan belajar anak.
  • Suhu tubuh rendah atau hipotermia.
  • Rendahnya kadar gula darah atau hipoglikemia.
  • Kadar kalsium dalam darah terlalu sedikit atau hypocalcemia.
  • Kelebihan jumlah sel darah merah atau polycythemia.
  • Kelahiran prematur.
  • Kelahiran Caesar.
  • Janin meninggal dalam kandungan atau saat proses persalinan.

Dampak Insufisiensi Plasenta Bagi Ibu

Insufisiensi plasenta sebetulnya tidak tergolong mematikan bagi sang ibu. Meski begitu, risiko komplikasinya bisa meningkat jika ibu mengidap hipertensi atau diabetes. Jika memiliki insufisiensi plasenta, ibu lebih berisiko mengalami preeklamsia.

Preeklamsia adalah kondisi ketika tekanan darah ibu meningkat saat kehamilan usia 20 minggu, meski sebelum hamil ibu tak punya riwayat tekanan darah tinggi. Kemudian, diikuti dengan adanya protein dalam urine yang bisa merusak fungsi ginjal.

Gejala preeklamsia yang bisa ibu rasakan adalah kenaikan berat badan, tingginya tekanan darah, pusing, hingga edema atau pembengkakan kaki dan tangan akibat penumpukan cairan.

Jika ibu merasakan gejala-gejala di atas, segera bisa hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter ahli yang ada di Halodoc akan berusaha memberi penanganan terbaik untuk mencegah timbulnya komplikasi yang lebih parah. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, ibu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!