Mr. P Melengkung ketika Ereksi, Waspada Gejala Kanker
Halodoc, Jakarta - Normalnya, Mr. P akan berdiri tegak ketika pria mengalami ereksi. Namun, pada beberapa kondisi, ditemukan bahwa Mr. P justru melengkung ketika ereksi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa melengkungnya Mr. P ketika ereksi adalah tanda awal penyakit kanker yang perlu diwaspadai.
Belum lama ini, Baylor College of Medicine, Amerika Serikat melakukan studi mengenai bentuk penis ketika ereksi. Hasilnya, penis yang bentuknya melengkung, atau yang disebut dengan Peyronie dalam dunia medis memiliki risiko tinggi sebagai gejala kanker. Faktanya, pria yang mengidap penyakit ini berisiko mengalami kanker perut, kanker testis, dan kanker kulit tipe melanoma.
Apa Itu penyakit Peyronie?
Munculnya gangguan kesehatan Peyronie disebabkan karena plak fibrosa atau jaringan parut datar terbentuk pada bagian bawah, atas, atau Mr. P bagian samping. Penyebarannya akan membuat Mr. P lama-kelamaan akan melengkung atau bengkok. Jika dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan timbulnya rasa sakit ketika pria mengalami ereksi, yang bisa memicu terjadinya impotensi.
Pasalnya, lengkungan pada Mr. P karena penyakit ini akan membuat pria sulit melakukan penetrasi ketika berhubungan intim. Bukan tidak mungkin jika Mr. P lama-kelamaan akan menjadi lebih pendek dalam segi ukuran. Dr. Alexander Pastuszak, Ph.D, pakar kesehatan dari Baylor College of Medicine menuturkan bahwa risiko terjadinya penyakit ini lebih besar karena adanya faktor genetik.
Baca juga: Kenalan dengan Disfungsi Ereksi pada Kaum Adam
Gejala Penyakit Peyronie
Tidak semua Mr. P yang melengkung berarti tidak normal, karena pada beberapa kondisi ditemukan pria yang memang memiliki Mr. P dengan bentuk sedikit melengkung, tetapi tidak terindikasi penyakit Peyronie. Oleh karena itu, kamu perlu tahu apa saja gejala dari penyakit satu ini.
American Urological Association menyatakan bahwa apabila terjadinya lengkungan pada Mr. P bersifat mendadak dan semakin terlihat ketika ereksi, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Perhatikan pula gejala lainnya, seperti timbul rasa sakit ketika melakukan hubungan intim, Mr. P mengeras dan semakin lama semakin pendek, serta terjadinya disfungsi ereksi.
Apabila hasil diagnosis menunjukkan bahwa lengkungan tersebut memang positif menandakan terjadinya penyakit Peyronie, tidak perlu khawatir, karena belum tentu juga kamu mengalami gejala kanker. Terlebih, gangguan kesehatan ini bisa diatasi oleh beberapa pengobatan medis. Bahkan, kabar baiknya adalah, penyakit Peyronie bisa membaik dan teratasi dengan sendirinya tanpa membutuhkan bantuan medis. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk menunggu hingga satu atau dua tahun sebelum melakukan tindakan medis.
Penanganan Penyakit Peyronie
Jika lengkungan Mr. P saat ereksi mencapai lebih dari 30 derajat, dokter biasanya akan memberikan pengobatan berupa suntik dan obat minum yang berfungsi untuk menghancurkan jaringan parut. Kamu pun akan disarankan melakukan cek kesehatan rutin untuk mencegah timbulnya gejala kanker, mengetahui penyakit ini adalah pemicu utama terjadinya kanker.
Baca juga: 3 Masalah Psikologi Jadi Penyebab Impotensi
Selain mengecek kesehatan secara rutin, kamu juga perlu peka untuk merasakan setiap perubahan pada tubuh. Demi mencegah terbentuknya sel kanker, deteksi dini sangat diperlukan, terlebih jika terdapat riwayat penyakit Peyronie dan kanker. Selalu tanyakan pada dokter jika kamu mengalami perubahan yang tidak biasa pada tubuh. Supaya lebih mudah, pakai aplikasi Halodoc yang sudah kamu download terlebih dahulu di ponsel. Melalui aplikasi Halodoc, semua keluhan kesehatan yang kamu alami akan terjawab lewat dokter yang memang ahli di bidangnya.