Mitos Seputar Menyusui yang Harus Orang Tua Tahu
Halodoc, Jakarta – Ibu sering dibuat bingung oleh berbagai mitos seputar menyusui yang beredar di masyarakat luas. Sebagian mitos ada yang terdengar aneh dan sebagian lagi ada yang melarang ibu melakukan hal-hal tertentu. Namun, tidak semua mitos menyusui benar karena mitos biasanya tercipta berdasarkan kebiasaan atau kepercayaan turun temurun saja. Oleh karena itu, jangan langsung percaya ya, bu. Berikut fakta yang benar atas mitos-mitos menyusui dan penjelasannya.
Mitos 1: Jumlah ASI yang keluar tergantung ukuran payudara.
Jika ibu yang memiliki payudara kecil, akan menghasilkan ASI yang sedikit. Sebaliknya, ibu berpayudara besar akan menghasilkan ASI yang banyak.
Fakta: Tidak benar. Besar atau kecilnya ukuran payudara ibu tidak memengaruhi jumlah ASI yang dihasilkan. Jadi ibu tidak perlu khawatir. Seiring bertambahnya usia kehamilan, jaringan lemak dalam payudara juga ikut berkembang, sehingga payudara ibu sudah bisa menghasilkan ASI untuk menyusui ketika bayi tersebut lahir.
Mitos 2: Ibu harus minum susu agar bisa menghasilkan ASI
Fakta: Tidak benar. Tidak hanya susu, tapi Ibu perlu mengonsumsi berbagai jenis makanan bergizi untuk menghasilkan ASI yang banyak dan berkualitas. Ibu perlu memenuhi asupan karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan lain-lain yang dibutuhkan selama masa menyusui. Satu hal yang perlu diingat, makanan ibu menyusui harus dapat memberikan nutrisi yang cukup, baik untuk ibu sendiri maupun untuk bayi. Minum susu adalah salah satu cara untuk memenuhi nutrisi ibu.
Mitos 3: Ibu tidak boleh menyusui ketika sedang sakit
Fakta: Tidak benar. Ibu dapat selalu menyusui meskipun ibu sedang flu atau batuk sekalipun. ASI dapat memberikan antibodi ke dalam tubuh bayi untuk dapat melawan virus flu dan batuk tersebut. Ibu hanya disarankan untuk menggunakan masker ketika menyusui dan tidak mencium bayi secara langsung agar tidak tertular.
Mitos 4: Mengonsumsi ikan dapat membuat ASI menjadi amis
Fakta: Tidak benar. Justru ikan, terutama ikan laut adalah salah satu jenis makanan terbaik bagi ibu menyusui. Kandungan asam lemak omega 3 yang terdapat dalam ikan laut bermanfaat bagi perkembangan otak bayi. Pilihlah ikan yang masih segar dan masak sampai matang agar aman dikonsumsi ibu. Bagi ibu yang gemar makan sashimi atau ikan mentah, jangan berlebihan mengonsumsinya karena mungkin saja masih mengandung bakteri yang berbahaya bagi tubuh.
Mitos 5: Menyusui membuat payudara ibu menjadi kendur
Fakta: Tidak benar. Bentuk payudara yang menjadi turun bukan hanya disebabkan karena menyusui. Menurut Matthew R. Schulman, gelar M.D, payudara kendur karena perubahan hormonal yang menyebabkan ligamen di bagian bawah payudara melonggar dan meregang. Ketika hamil, payudara ibu menjadi lebih besar karena asupan makanan yang bertambah, tapi setelah melahirkan dan menyusui, payudara akan mengendur. Ibu tidak perlu khawatir akan perubahan bentuk payudara ini, karena ada sejumlah cara untuk membuatnya kencang kembali.
Dengan mengetahui kebenaran dari mitos-mitos menyusui di atas, ibu diharapkan dapat lebih bersemangat menyusui dan memberikan nutrisi terbaik untuk kesehatan bayi. Jika ibu mengalami masalah selama masa menyusui, jangan ragu untuk bertanya ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Hanya lewat Video/Voice Call dan Chat, ibu dapat dengan nyaman berdiskusi dengan dokter kapan saja dan di mana saja tanpa perlu keluar rumah. Ibu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc dan pesanan akan diantarkan dalam satu jam. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc yang sangat bermanfaat untuk keperluan kesehatan ibu di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan