Mengapa Mata Mengalami Buta Warna?
Halodoc, Jakarta – Buta warna ialah berkurangnya kualitas penglihatan terhadap warna yang umumnya diturunkan orangtua kepada anak sejak ia lahir. Seseorang yang mengalami buta warna akan kesulitan melihat warna merah, warna hijau, biru, atau campuran warna lainnya. Masalah buat warna ini juga dapat mempersulit kehidupan seseorang. Jika kamu mengalami buta warna, kamu akan mengalami kesulitan untuk membaca pada suatu kertas yang memiliki warna atau mungkin kamu tidak akan mungkin mencapai karier atau pekerjaan tertentu.
Baca juga: 4 Penyakit Mata yang Bisa Dialami Pengidap Diabetes
Manusia memiliki 3 jenis sel kerucut pada mata, yaitu sel kerucut merah, sel kerucut hijau, atau sel kerucut biru. Kamu akan terhindar dari buta warna jika ketiga sel kerucut tersebut dapat menangkap dengan baik cahaya dalam jumlah yang berbeda dari tiga dasar warna ini. Konsentrasi tertinggi ditemukan di sekitar retina mata.
Buta warna bisa kamu alami jika retina kamu tidak dapat menangkap salah satu sel kerucut warna dasar tersebut atau kamu memang tidak memiliki salah satu dari 3 sel kerucut yang ada pada mata kamu.
Memang masalah buta warna tidak selalu berasal dari masalah keturunan, banyak faktor lainnya yang membuat seseorang mengalami buta warna secara tiba-tiba.
- Pertambahan Usia
Biasanya saat seseorang bertambah usianya, fungsi organ tubuh juga memiliki penurunan fungsi atau kualitasnya. Dalam kasus buta warna, biasanya seseorang akan mengalami penurunan penglihatan khususnya dalam membedakan warna. Ini adalah termasuk hal yang cukup alami dalam proses penuaan dan tidak perlu dicemaskan secara berlebihan.
- Penyakit
Banyak penyakit mata yang bisa menyebabkan penurunan kualitas mata hingga akhirnya mengakibatkan buta warna. Penyakit seperti glaukoma, katarak, hingga hipertensi nyatanya bisa memengaruhi kualitas retina mata, hingga yang paling parah bisa membuat mata menjadi tidak bisa melihat warna-warna dasar dengan baik.
- Bahan Kimia
Tidak hanya faktor dari dalam diri saja, mata terlalu sering terpapar bahan-bahan kimia di lapangan kerja atau di tempat lain juga bisa membuat penurunan fungsi mata, sehingga mengalami buta warna.
- Efek Samping Pengobatan Tertentu
Beberapa pengobatan nyatanya juga berpotensi untuk menyebabkan buta warna. Namun biasanya, jika pengobatan atau pengonsumsian obat-obatan telah berhenti, kemungkinan penglihatan juga bisa akan kembali normal.
Pentingnya Mengenali Buta Warna Sejak Dini
Tidak ada salahnya untuk mengetahui potensi buta warna sejak dini, apalagi untuk anak-anak. Anak-anak yang mengalami buta warna tentu akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi jika anak masih dalam masa tumbuh kembang. Masalah sulitnya membaca warna dapat memiliki dampak yang cukup besar untuk kehidupan seseorang.
Buta warna karena faktor keturunan atau faktor genetik hingga saat ini belum ditemukan pengobatannya. Namun, jika buta warna karena faktor lainnya masih bisa diobati, tergantung penyebabnya. Gejala buta warna masih dapat dikurangi dengan mengobati kondisi-kondisi dasarnya.
Baca juga: Sering Aktivitas di Luar Ruangan, Hati-hati Pterygium
Sebaiknya jaga kesehatan mata kamu sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan rajin mengonsumsi makanan yang sehat untuk mata. Jika kamu mengalami keluhan seputar penglihatan atau kesehatan mata kamu jangan ragu untuk tanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa melakukan Video/Voice Call atau Chat dengan dokter untuk langsung mendapatkan jawaban keluhan kamu. Yuk, download sekarang juga melalui app store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan