Janin Masih Kecil, Ibu Perlu Tahu Teknik USG Transvaginal
Halodoc, Jakarta - Saat ini makin banyak ibu yang sadar akan pentingnya prenatal check-up. Bahkan tak jarang pasangan sudah berdiskusi dengan dokter, sejak awal merencanakan program hamil. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesuburan masing-masing pasangan dan mempersiapkan kesehatan ibu untuk calon buah hati.
Segera setelah merasakan tanda-tanda kehamilan, umumnya ibu akan melakukan serangkaian tes untuk mengonfirmasi kehamilan, mulai dari tes dengan test pack, hingga pemeriksaan kandungan ke dokter ataupun bidan. Nah, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan alat pencitraan lewat gelombang suara yang dikenal sebagai alat ultrasonografi (USG).
Baca juga: Pentingnya Tes USG Saat Hamil
Perbedaan USG Transvaginal dan USG Biasa
Tahukah ibu kalau sebetulnya ada dua teknik USG, yaitu USG transabdominal dan USG transvaginal? USG yang umumnya dikenal adalah USG transabdominal, di mana pemeriksaannya dilakukan di luar tubuh. Untuk pemeriksaan kehamilan, alat akan ditempelkan ke perut, dan gelombang suara akan mengirimkan hasil pencitraan kehamilan ke layar monitor.
USG transvaginal memiliki teknologi yang sama dengan USG endovaginal, yaitu dengan mengirimkan citra dari gelombang suara. Namun bedanya, pada USG transvaginal, alat USG dimasukkan ke dalam vagina. Namun, ibu tak perlu khawatir, teknik USG transvaginal tidak menimbulkan rasa sakit dan risiko bagi bayi jika dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kapan Ibu Membutuhkan USG Transvaginal?
Ada kondisi ketika pemeriksaan kandungan lebih akurat dilakukan dengan teknik USG transvaginal karena letak alat USG yang lebih dekat ke rahim. Pada ibu hamil, USG transvaginal dilakukan untuk:
- Mendeteksi tanda-tanda awal kehamilan dengan lebih akurat, terutama pada minggu ke-7 sampai minggu ke-10.
- Mendiagnosis kelainan fisik janin di trimester kedua.
- Memonitor detak jantung janin.
- Mendeteksi kemungkinan keguguran.
- Menentukan sumber perdarahan ketika ibu mengalami flek berkepanjangan.
Baca juga: Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Melakukan USG?
USG Transvaginal tak hanya diperuntukkan bagi ibu hamil saja. Pada kondisi tertentu, wanita yang tidak sedang mengandung juga perlu melakukan pemeriksaan organ reproduksi dengan USG transvaginal, diantaranya untuk:
- Mendiagnosis penyebab serta sumber perdarahan abnormal dan nyeri panggul.
- Membedakan fibroid rahim atau kista indung telur.
- Mendeteksi penyebab kemandulan.
- Mendeteksi masa subur dengan lebih akurat untuk program hamil.
- Mengecek letak IUD.
Apakah USG Transvaginal Berisiko Bagi Ibu dan Janin?
USG transvaginal tidak memiliki risiko apa pun bagi ibu dan janin. Ini karena prosedur USG transvaginal tidak memiliki radiasi. Justru teknik ini dibutuhkan di trimester pertama untuk memastikan kehamilan.
Ibu hanya akan merasakan tekanan atau rasa tidak nyaman saat alat USG dimasukkan ke vagina. Rasa tidak nyaman ini akan segera hilang setelah prosedur selesai. Dokter atau tenaga medis yang melakukan USG transvaginal juga akan memastikan agar ibu tidak merasakan sakit atau rasa tidak nyaman yang berlebihan saat prosedur berlangsung.
Mempersiapkan Diri Sebelum USG Transvaginal
Secara umum, ibu tak perlu melakukan persiapan khusus sebelum menjalani USG transvaginal, kecuali ada instruksi tertentu dari dokter. Pada USG transvaginal dengan tujuan tertentu, dokter akan meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemih sebelum menjalani prosedur ini. Tujuannya adalah untuk mendapat gambar janin yang lebih jelas.
Baca juga: Beda USG 3D dan 4D yang Perlu Diketahui
Jika ibu masih merasa khawatir untuk melakukan prosedur ini, ibu bisa bicarakan pada dokter lewat aplikasi Halodoc dengan Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan dari dokter terpercaya. Kamu juga bisa membeli obat dan vitamin lewat Halodoc, lho! Pesanan kamu akan dikirim ke tujuan dalam satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan