Hindari Santap Sahur dengan Mi Instan dan Nasi
Halodoc, Jakarta - Mi instan adalah makanan favorit kebanyakan masyarakat Indonesia. Makanan ini menjadi andalan karena rasanya yang bermacam-macam dan cara memasaknya yang praktis. Selain itu, mi instan juga bisa dikreasikan dengan berbagai bahan, sehingga menjadi makanan yang sangat lezat untuk disantap.
Begitu pun ketika ramadan tiba, kebanyakan orang menjadikan mi instan sebagai salah satu makanan favorit, terutama ketika sahur. Karena kepraktisannya, banyak orang yang menyiapkan santapan sahur dengan mi instan dan nasi saja. Rasanya memang lezat dan mengenyangkan, tetapi kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan. Pasalnya, saat berpuasa tubuh memerlukan asupan nutrisi dan gizi yang baik bagi kesehatan.
(Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Dihindari Saat Menjalankan Ibadah Puasa)
Sahur dengan Mi Instan dan Nasi Bikin Cepat Lapar
Menyantap mi instan dan nasi ketika sahur memang mengenyangkan. Namun, rasa kenyang itu tidak akan bertahan lama dan rasa lapar akan datang lebih cepat. Hal ini disebabkan karena mi instan dan nasi mengandung kadar glikemik yang tinggi. Kandungan glikemik yang tinggi dalam mi instan dan nasi bisa membuat kadar gula dalam tubuh meningkat lebih cepat, tetapi akan turun lebih cepat juga.
Sebaiknya hindari makanan tinggi glikemik ketika sahur dan konsumsilah makanan rendah glikemik seperti roti gandum, nasi merah, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Kamu bisa mengonsumsi makanan tinggi glikemik ketika berbuka puasa. Sebab, setelah seharian berpuasa tubuh harus mengambilkan energinya. Kandungan glikemik yang tinggi dalam makanan dapat meningkatkan kadar gula darah tubuh, sehingga dapat mengembalikan energi yang hilang.
Mi Instan dan Nasi Rendah Gizi dan Nutrisi
Selama berpuasa, tubuh memerlukan asupan nutrisi dan gizi yang mencukupi supaya selalu sehat dalam menjalankan ibadah puasa. Namun, santap sahur dengan mi instan dan nasi tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi yang cukup. Mi instan tidak memiliki kandungan serat, protein, vitamin, dan mineral yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh, terutama ketika berpuasa. Selain itu, mi instan juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan lain.
Selain memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang rendah, mi instan juga memiliki kadar sodium dan yang tinggi. Kadar sodium dalam satu bungkus mi instan mencapai 1700 miligram dengan anjuran asupan sodium harian sebesar 2400 miligram per hari. Kelebihan asupan sodium dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit, seperti tekanan darah tinggi dan stroke.
(Baca juga: Minuman Penambah Tenaga Saat Berbuka)
Alternatif Pengganti Mi Instan dan Nasi
Mi instan dijadikan menu sahur karena rasanya yang lezat dan kepraktisannya. Selama berpuasa, apalagi dengan kesibukan yang tinggi, menyiapkan santap sahur dan berbuka bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, kepraktisan menu sahur dengan mi instan dan nasi tidak sebanding dengan dampak negatif yang ditimbulkannya.
Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena masih ada pilihan makanan praktis lain yang sehat dan membuat kamu lebih kuat dalam menjalani ibadah puasa. Salah satu menu sehat dan praktis yang bisa kamu siapkan ketika sahur adalah sandwich.
Untuk membuatnya, kamu bisa menggunakan roti gandum yang merupakan karbohidrat kompleks dan dapat membuat kamu kenyang lebih lama ketika berpuasa. Untuk isinya, kamu bisa menambahkan telur, mentimun, selada, dan tomat.
Menu sahur praktis dan sehat lainnya yang bisa kamu coba adalah oatmeal. Sama dengan roti gandum, oatmeal dapat membuat kamu kenyang lebih lama dalam menjalani ibadah puasa. Supaya lebih nikmat, kamu bisa menambahkan brokoli, wortel, atau sayuran lainnya. Selain itu, kamu juga menambah daging ayam atau telur untuk memenuhi asupan protein.
Selama berpuasa, kamu masih tetap bisa menyantap makanan praktis dan sehat. Bahan-bahan makanan sehat di atas bisa didapatkan dengan mudah. Selain itu, makanan-makanan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya. Oleh karena itu, sahur dengan mi instan dan nasi sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan selama menjalankan ibadah puasa.
(Baca juga: Sudah Tepatkah Menu Sahur Kamu? Berikut Menu Sehat Praktis untuk Sahur)
Menjaga kesehatan selama berpuasa memang dapat menjadi tantangan tersendiri. Sehat lebih mudah dengan Halodoc. Dengan aplikasi ini, kamu dengan mudah bisa berkonsultasi dengan dokter melalui chat, voice call, atau video call. Selain itu, kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan suplemen di Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Pesanan kamu akan sampai dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan