Halodoc, Jakarta – Melihat Si Kecil semakin tumbuh besar tentu memberikan kepuasan tersendiri bagi ibu. Apalagi di masa tumbuh kembangnya ini ia semakin pandai bicara dan melakukan hal-hal yang menggemaskan.

Pada usia 3 tahun, Si Kecil sudah memasuki masa potty training. Jadi ibu bisa mengajarkannya untuk terbiasa buang air di toilet. Selain itu, saat melihat ibu sibuk melakukan pekerjaan rumah ia pun mulai meniru pekerjaan yang dilakukan ibu. Selain itu, pada usia ini pun perkembangan gigi Si Kecil pun semakin banyak, jadi ibu bisa ikut ajak anak untuk memerhatikan pertumbuhannya sendiri.

Ingin tahu lebih lengkap mengenai perkembangan anak di usia 3 tahun? Yuk, cari tahu berikut ini:

Potty Training

Memang benar bahwa potty training bisa diajarkan pada Si Kecil saat usianya masuk 3 tahun. Namun bukan berarti anak langsung bisa mengerti, ya. Karena bisa jadi dalam beberapa bulan ke depan, ia masih akan mengompol. Ini bukanlah masalah besar dan ibu tidak perlu panik atau marah. Tenangkan anak agar ia tidak merasa malu, tapi berikan pengertian dengan cara yang halus agar ia tidak mengulangi hal ini.

Punya Warna Favorit

Kenalkan anak pada warna sejak dini, maka ia akan mengenal dan dapat menebak warna apa yang ibu tunjukan. Ia juga belajar untuk bernyanyi dan berbicara sehingga ia akan lebih aktif bertanya. Lingkungan belajar yang menyenangkan akan membuat Si Kecil lebih pandai dalam kehidupan sosialnya. Mengenalkannya pada anak seusianya pun tidak ada salahnya agar ia bisa menjalin pertemanan.

Meniru yang Dilakukan Ibu

Anak akan lebih banyak berinteraksi dengan ibu di rumah, oleh karena itu jangan heran kalau ia akan lebih sering meniru apa yang dilakukan ibu. Jadi, untuk melatih rasa tanggung jawabnya coba ajak Si Kecil untuk membereskan mainannya atau mengerjakan sesuatu dengan baik. Ibu juga harus memberikan pujian pada anak saat ia berhasil melakukan sesuatu dengan sukses, ya.

Motorik Mulai Lebih Aktif

Untuk melatih motorik anak, ibu bisa mengajak Si Kecil untuk bermain lempar tangkap bola. Boleh juga mengajaknya untuk bermain bola sepak. Baik bagi anak laki-laki atau perempuan, cara bermain ini bisa melatih koordinasi mata serta kaki tangan, juga sistem motorik halus dan kasar. Aktivitas bermain ini sangat menyenangkan juga untuk anak, jadi saat akhir pekan coba ajak anak ke taman terdekat dan bermain bola bersama.

Emosi Belum Stabil

Seperti orang dewasa, anak-anak usia ini pun bisa marah dan ditunjukkan dengan cara menangis atau berteriak. Ini dilakukan Si Kecil  saat keinginannya tidak dituruti atau ia menolak melakukan yang diminta orangtua. Ajak Si Kecil ke tempat yang lebih sepi, lalu berikan pengertian padanya agar ia bisa menenangkan emosinya.

Itulah beberapa tahap perkembangan Si Kecil saat memasuki usia tiga tahun. Ada beberapa hal juga yang perlu diperhatikan ibu jika ternyata Si Kecil menunjukkan tanda berikut ini seperti dikutip dari Nutri Club:

• Sering terjatuh dan mengalami kesulitan dengan tangga.
• Sering meneteskan air liur dan sangat tidak jelas dalam berbicara.
• Tidak bisa membangun menara dari empat buah balok.
• Tidak bisa menggambar lingkaran.
• Tidak bisa berkomunikasi dalam kalimat pendek.
• Tidak mengerti instruksi yang mudah.
• Tidak memiliki ketertarikan terhadap anak kecil lainnya.
• Sangat susah dipisahkan dengan Ibu atau orang terdekat.
• Menghindari kontak mata.
• Tidak tertarik dengan mainan.
• Kehilangan kemampuan yang sebelumnya bisa ia lakukan secara drastis.

Ingat juga untuk selalu jaga kondisi kesehatan anak dimana pun berada. Sedia selalu aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter. Dengan Halodoc, dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, ibu juga bisa melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan saran dokter jika diperlukan. Jika butuh obat, vitamin, atau suplemen, ibu juga bisa membelinya di Halodoc, lho. Pesanan akan diantar dalam satu jam ke tempat tujuan. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.