Gangguan Makan yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Gangguan makan seperti binge eating, anoreksia, hingga bulimia adalah sebuah penyakit serius, bukan sebuah pilihan gaya hidup ataupun diet ekstrem. Angka kematian untuk mereka yang mengidap gangguan makan lebih tinggi dibanding dengan semua penyakit kejiwaan lainnya. Gangguan makan paling sering disertai dengan gangguan depresi dan kecemasan. Bahkan 60 persen orang dengan gangguan makan juga didiagnosis mengidap penyakit psikologis lainnya. (Baca juga: Ini Dampak Kelebihan Protein Bagi Tubuh)
Beberapa penyebab gangguan makan yang umumnya terjadi pada remaja dan dewasa muda usia belasan sampai akhir 20-an adalah sebagai berikut:
- Citra Tubuh yang Salah
Pandangan kalau tubuh berisi adalah jelek, tidak akan diterima di lingkungan sosial membuat pengidap gangguan makan menjalani pola makan salah yang berakibat pada pola pikir dan mental yang salah mengenai apresiasi diri.
- Trauma Keluarga
Pemicu lain seseorang mengalami gangguan makan adalah pengalaman masa kecil buruk, seperti, seperti menjadi korban perundungan atau bahkan pelecehan. Rasa trauma ini membuat pengidap gangguan makan “menghukum” diri sendiri dengan membatasi makanan yang masuk ke tubuh. Jika menjadi trauma, biasanya ini sudah masuk ke ranah psikologis.
- Olahraga yang Beriorientasi Estetis
Ternyata ada kaitan erat antara gangguan makan dan olahraga yang berorientasi estetis. Ketika seseorang merasa olahraga yang dilakukannya tidak cukup untuk mendapatkan bentuk tubuh idaman, maka dia akan berlaku ekstrem terhadap pola makannya. Awalnya pola makan yang diterapkan adalah gaya hidup sehat, lama-kelamaan dia memangkas semua asupan makanannya menjadi sangat sedikit hingga tidak sehat lagi.
Umumnya, mereka yang mengidap gangguan makan tidak merasa ada yang salah dengan pola makannya. Padahal orang di sekitar sudah melihat keanehan fisik maupun kebiasaannya. Perlu kamu ketahui ini, adalah beberapa tanda kalau seseorang sedang mengidap gangguan makan.
- Selalu menganggap dirinya gemuk, padahal badannya sudah sangat kurus. Namun masih membatasi jumlah makanan yang dikonsumsinya.
- Terobsesi dengan kandungan kalori dalam setiap makanan.
- Terlibat dalam pola makan ritual seperti memotong-motong kecil makanan kemudian memakannya sendiri atau bahkan menyembunyikan sebagian makanan untuk dimakannya diam-diam.
- Menjadi lesu karena asupan makanan yang kurang sehingga berdampak pada perubahan mood yang mengarah pada depresi.
- Secara rutin bercermin untuk meihat keseluruhan badan dan selalu menganggap bagian tubuhnya tidak sempurna.
- Terlibat dalam komunitas yang mengagung-agungkan tubuh kurus sebagai bentuk badan ideal dan kerap saling memberi semangat untuk terus melakukan diet ekstrem.
- Berganti pola makan secara drastis antara makan banyak atau tidak makan sama sekali. Ketika berada pada tahapan makan banyak, selalu disusul dengan perasaan menyesal dan keinginan untuk memuntahkan makanan yang sudah dimakan tersebut.
Jenis-jenis Gangguan Makan
- Anoreksia Nervosa
Para pengidap gangguan makan jenis anoreksia sering mengalami ketakutan obsesif terhadap kenaikan berat badan. Mereka menolak untuk mendapatkan persepsi mengenai berat badan yang sehat dan malah justru memiliki pandangan yang tidak realistis mengenai citra tubuh. Akibatnya, anoreksia menyebabkan kegagalan multiorgan, infertilitas (ketidaktidak suburan), pengeroposan tulang karena kurangnya kalsium, serta masalah jantung, hingga kematian.
- Bulimia Nervosa
Pengidap bulimia sangat takut untuk mendapatkan kenaikan berat badan dan merasa tidak puas dengan ukuran dan bentuk tubuhnya. Pengidap bulimia biasanya makan secara berlebihan namun segera memuntahkannya kembali secara paksa, bahkan dengan bantuan obat-obatan. Aktivitas makan-muntah ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, kekurangan cairan serta dampak psikologis seperti kurangnya penghargaan diri. Selain kebiasaan makan kemudian dimuntahkan, biasanya lagi pengidap bulimia melakukan olahraga ekstrem sehabis makan besar.
- Binge Eating Disorder
Pengidap gangguan makan tipe ini berbeda dengan anoreksia dan bulimia. Pengidap binge eating akan makan berlebihan, kemudian merasa malu dan bersalah, namun tetap makan lagi. Akibat pola makannya yang berlebihan pengidap gangguan makan ini kerap memiliki penyakit kardiovaskular.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai gangguan makan dan bagaimana mengatasinya bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga: Bukan Mau Kurus, Ini 7 Penyebab Gangguan Makan yang Perlu Diwaspadai
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan