Fakta Soal Anak ADHD yang Harus Orang Tua Tahu
Halodoc, Jakarta – ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, dan sulit memusatkan perhatian. Karena perilakunya tersebut, beberapa orang menganggap anak ADHD sebagai anak yang nakal dan sulit diatur. Tapi, apakah iya anak ADHD memang seperti itu? Mengapa anak ADHD bersikap hiperaktif? Coba simak beberapa fakta tentang anak ADHD di bawah ini, yuk!
Apa Penyebab ADHD?
Ada yang menganggap bahwa ADHD disebabkan karena terlalu banyak menonton TV. Padahal, ADHD bukan disebabkan karena terlalu banyak menonton TV, kemiskinan, atau masalah keluarga, melainkan karena faktor genetik dan gangguan pada otak. Pada anak dengan ADHD, terdapat gangguan pada pusat perhatian dan saraf otak motorik yang membuatnya kesulitan untuk memusatkan perhatian dan mengendalikan perilaku.
Apa Saja Gejala ADHD?
Sebenarnya, anak yang bersikap aktif adalah normal. Tapi, anak dengan ADHD memiliki gejala yang membuatnya kesulitan mengendalikan perilaku, sehingga dapat mengganggu aktivitasnya di sekolah atau di rumah. Biasanya, sebagian besar kasus ADHD dapat terdeteksi pada usia 6 hingga 12 tahun dengan gejala:
- Mudah lupa.
- Sulit berkonsentrasi.
- Sulit mematuhi instruksi.
- Terus menerus berbicara.
- Sering memotong pembicaraan orang lain.
- Tidak bisa diam atau selalu gelisah.
- Sangat aktif atau selalu bergerak (hiperaktif).
- Kurang memahami konsekuensi buruk.
- Cenderung mudah berganti aktivitas dalam waktu singkat.
Bagaimana Diagnosa ADHD?
Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat tentang ADHD, ahli medis seperti dokter anak dan psikiater akan melakukan serangkaian pemeriksaan berupa wawancara dan observasi. Hal ini dilakukan untuk mencari penyebab anak bersikap tidak wajar, sebelum dilakukan upaya pengobatan yang tepat.
Bagaimana Pengobatan ADHD?
Walaupun ADHD tidak bisa disembuhkan, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gejala ADHD. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan belajar, dan menjaga mereka dari tingkah laku yang dapat membahayakan diri mereka sendiri. Biasanya, pengobatan ADHD dapat berupa obat-obatan atau terapi. Obat-obatan diberikan dokter untuk membuat penderita menjadi lebih tenang dan menurunkan sikap impulsifnya, sehingga penderita bisa lebih fokus. Sementara terapi dilakukan untuk menangai gangguan yang mungkin menyertasi ADHD, seperti depresi. Terapi yang biasanya diberikan pada penderita ADHD adalah terapi perilaku kognitif, terapi psikologi, atau pelatihan interaksi sosial.
Untuk mengobati ADHD, orang tua dan keluarga juga akan dilibatkan karena mereka yang paling sering berinteraksi dengan anak. Mereka akan diberikan pelatihan tentang ADHD, cara menghadapi anak dengan ADHD, cara memotivasi anak untuk memanfaatkan kelebihan mereka, atau pelatihan apapun sebagai bentuk dukungan kepada orang tua yang memiliki anak dengan ADHD. Jika ibu memiliki keluhan dengan kesehatan atau perilaku Si Kecil, ibu bisa bicara ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya kapan saja dan dimana saja.
Atau, jika ibu penasaran dengan kadar kolestrol, kadar gula dalam darah, dan lain-lain, ibu bisa cek melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah! Ibu tinggal pilih Lab Service yang terdapat pada aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemui ibu pada waktu yang sudah ditentukan. Ibu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan ibu di Halodoc. Ibu hanya tinggal order lewat aplikasi Halodoc, dan pesanan ibu akan diantar dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan