Benarkah Wanita Lebih Sulit Turun Berat Badan Dibanding Pria?
Halodoc, Jakarta – Banyak informasi dan kepercayaan yang beredar soal perbedaan antara wanita dan pria. Salah satunya dalam hal menurunkan dan mempertahankan berat badan. Pernah dengar?
Banyak orang yang percaya bahwa dalam menurunkan berat badan, usaha para pria cenderung lebih membuahkan hasil yaitu berat badan ideal. Sementara wanita harus menerima kenyataan bahwa untuk menurunkan berat badan tidak semudah membalikkan telapan tangan.
Meskipun sudah mengurangi jumlah konsumsi kalo dan melakukan banyak aktivitas fisik seperti berolahraga, wanita masih saja mengeluhkan tentang berat badan yang tak kunjung mengalami penurunan. Meski terdengar tak adil dan mengecewakan bagi para wanita, sayangnya anggapan tersebut bisa saja benar adanya.
Pasalnya banyak penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan hal ini. Salah satunya adalah penelitian yang meminta kelompok wanita gemuk dan pria gemuk untuk menjalani pola makan yang berbeda. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 ini kemudian meminta para pesertanya untuk mulaimengontrol pola makan dan berolahraga. Setelah dua bulan, para pria ternyata lebih banyak mengalami penurunan berat badan secara signifikan dibandingkan dengan wanita.
Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apa saja faktor yang menyebabkan proses penurunan berat badan pada pria dan wanita berbeda?
- Bentuk tubuh
Satu hal yang pasti dan jelas terlihat adalah perbedaan bentuk tubuh pada wanita dan pria. Dan ternyata perbedaan ini juga berpengaruh dalam menentukan kemampuan tubuh dalam membakar lemak. Artinya, ada perbedaan proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh pria dan tubuh wanita.
Secara fisik pria umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dan lebih banyak otot. Struktur tersebut yang menjadikan metabolisme dalam tubuh pria menjadi lebih cepat. Sayangnya wanita harus menerima kenyataan bahwa tubuhnya tidak memiliki kondisi yang serupa. Hal ini menjadikan pada beberapa kasus wanita harus bekerja keras untuk menurunkan berat badan sementar pria hanya melakukan setengahnya untuk mendapat hasil yang sama.
- Perbedaan hormon
Selain bentuk tubuh, hal-hal yang berada di dalam tubuh juga menjadi faktor yang dapat membedakan proses penurunan berat badan. Salah satunya adalah hormon. Pria dan wanita memiliki kadar dan susunan hormon yang sangat berbeda.
Wanita ternyata memiliki kadar hormon testosteron hingga 15-20 persen lebih rendah dari yang dimiliki pria. Padahal hormon tersebut berperan penting dan dapat memicu terjadinya pembakaran lemak dan pembentukan otot.
Di sisi lain, ternyata tubuh wanita memiliki kadar estrogen dan progesteron yang lebih tinggi dari pria. Menurut penelitian dari Universitas Yale, hormon ini berkontribusi dalam meningkatkan nafsu ngemil pada seseorang.
- Komposisi tubuh
Pada dasarnya, wanita dan pria memiliki komposisi tubuh yang berbeda. Artinya zat-zat yang menyusun dan ada pada tubuh wanita dan pria berbeda baik jenis, bentuk dan jumlahnya.
Wanita secara alami memiliki jumlah lemak tubuh yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pria. Terutama lemak yang berada di sekitar pinggul dan paha. Apalagi, lemak adalah zat yang berperan penting dalam kesuburan sehingga hampir tidak mungkin dan tidak mudah bagi wanita untuk menyingkirkannya.
Selain itu, kondisi tubuh juga memaksa para wanita untuk “memelihara” lebih banyak lemak di tubuh. Seperti saat setelah melahirkan atau sesudah memasuki masa menopause. Biasanya wanita akan mendapatkan lebih banyak lemak pada saat-saat seperti ini.
Namun wanita tidak perlu berkecil hati. Meski sulit namun bukan berarti tak ada kemungkinan sama sekali untuk bisa mempertahankan berat badan ideal. Menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat adalah salah satu usaha yang bisa dilakukan.
Selain itu, kamu juga harus rutin berolahraga dan memantau kondisi kesehatan tubuh. Hal ini penting untuk menentukan diet yang tepat untuk dilakukan. Pakai aplikasi Halodoc saat memiliki masalah seputar kesehatan dan butuh saran dokter. Kamu bisa bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, membeli obat dan merencanakan pemeriksaan laboratorium dengan fitur Lab Service di Halodoc. Mudah bukan? Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play segera!