Gejala Alergi Antibiotik dan Penanganannya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Desember 2019
Gejala Alergi Antibiotik dan PenanganannyaGejala Alergi Antibiotik dan Penanganannya

Halodoc, Jakarta – Kamu pasti sudah tidak asing dengan obat antibiotik. Obat ini seringkali digunakan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Biasanya orang yang diharuskan meminum obat antibiotik adalah mereka yang sedang mengidap infeksi tenggorokan, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, atau infeksi sinus. Mengonsumsi antibiotik berguna agar infeksi yang diidapnya bisa sembuh.

Obat antibiotik terdiri dari berbagai macam jenis dengan kegunaan dan cara kerja yang berbeda. Oleh sebab itu, pastikan kamu tidak memiliki riwayat alergi obat antibiotik sebelum mengonsumsinya. Efek samping dari alergi antibiotik dapat berkisar dari ringan hingga parah. Agar kamu lebih waspada terhadap kondisi ini, berikut gejala alergi antibiotik yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga: Ini Jenis-Jenis Penyakit yang Memerlukan Antibiotik

Gejala Alergi Obat Antibiotik

Gejala alergi obat antibiotik dapat muncul segera setelah seseorang mengonsumsi obat antibiotik tertentu. Melansir dari Drugs, gejala alergi ringan yang bisa dirasakan, yaitu:

  • Muncul ruam kemerahan pada kulit;

  • Gatal-gatal;

  • Kulit kering;

  • Bengkak;

  • Perut mual;

  • Kehilangan selera makan.

Sementara reaksi alergi obat antibiotik yang lebih serius menimbulkan gejala yang lebih parah, seperti kulit melepuh atau mengelupas, gangguan penglihatan, pembengkakan yang lebih parah pada bagian tubuh tertentu, seperti kelopak mata atau bibir.

Selain itu, reaksi paling serius yang bisa disebabkan oleh alergi obat antibiotik yakni menyebabkan anafilaksis pada pengidap yang ditandai dengan sesak napas, kesemutan, peningkatan detak jantung, hingga jatuh pingsan.

Bila kamu sedang mengonsumsi obat antibiotik dan dalam pemakaiannya muncul tanda alergi obat antibiotik seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya periksakan ke dokter agar diberikan penanganan. Sebelum mengunjungi rumah sakit kini kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu lewat aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca Juga: Ini Alasan Minum Obat Antibiotik Harus Dihabiskan

Bagaimana Mengatasi Alergi Obat Antibiotik?

Salah satu cara yang biasa dilakukan oleh dokter untuk mengetahui alergi antibiotik yang diidap seseorang adalah dengan melihat obat-obatan apa saja yang sedang kamu konsumsi dan memeriksa riwayat keluhan yang terjadi. Setelahnya, langkah yang bisa kamu ambil adalah menghentikan konsumsi antibiotik tersebut dan menggantinya dengan jenis antibiotik lain.

Melansir dari Mayo Clinic, berikut ini 3 obat-obatan yang diberikan oleh dokter untuk menangani reaksi alergi:

1.  Antihistamin
Obat ini bekerja mengurangi ataupun menghentikan rasa gatal, ruam, dan bersin yang ditimbulkan oleh alergi antibiotik. Salah satu efek samping dari konsumsi obat antihistamin adalah munculnya rasa kantuk dan sulit konsentrasi. Selain itu, efek samping konsumsi antihistamin lainnya yakni mual dan muntah, mulut menjadi kering, gelisah, sulit buang air kecil, dan penglihatan kabur.

2.  Epinephrine
Untuk obat yang satu ini biasanya berguna untuk mengatasi alergi antibiotik yang menyebabkan seseorang mengalami reaksi anafilaksis. Epinephrine diberikan untuk membantu pengidap alergi obat bernapas dan meningkatkan tekanan darah. Injeksi Epinephrine umumnya diberikan pada otot, contohnya otot pada sisi luar paha. Harap diperhatikan ketika ingin memberikan Epinephrine kepada pengidap yang memiliki riwayat sakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, penyakit Parkinson, depresi, kelenjar tiroid atau adrenal, dan diabetes yang tidak terkontrol.

3.  Kortikosteroid
Sementara untuk pemberian kortikosteroid berguna untuk mengatasi peradangan akibat reaksi alergi yang lebih serius. Efek samping yang bisa ditimbulkan seperti nafsu makan yang meningkat, perubahan mood, dan sulit tidur. Namun bila kamu mengonsumsi obat ini dengan dosis yang rendah dan kurun waktu yang singkat sesuai dosis anjuran dokter, ketiga efek samping tersebut tidak akan terjadi.
Baca Juga: Antibiotik dengan Injeksi Lebih Efektif dari Oral, Benarkah


Apabila kamu mengalami infeksi bakteri dan ingin mengonsumsi antibiotik, sebaiknya tanyakan kepada dokter terlebih dahulu terkait keamanannya. Untuk menanyakan masalah alergi obat antibiotik atau masalah kesehatan lainnya, kamu bisa hubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja. Praktis, bukan?

Referensi :
Drugs. Diakses pada 2019. Common Side Effects from Antibiotics, and Allergies and Reactions.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Penicillin allergy.