Aktivitas yang Aman Dilakukan Ibu yang Hamil Muda
"Selama kehamilan trimester pertama mungkin ibu was-was untuk beraktivitas, karena takut akan berpengaruh pada kondisi kesehatan janin. Namun, bukan berarti ibu tidak bisa beraktivitas atau berolahraga sama sekali. Ibu bisa melakukan aktivitas menarik atau olahraga ringan supaya tubuh tetap bugar selama kehamilan."
Halodoc, Jakarta – Wajar sih kalau ibu hamil malas bergerak dan maunya selalu ingin berbaring santai. Sebab kehamilan membuat tubuhnya menjadi mudah lelah karena organ-organ tubuhnya bekerja dua kali lebih keras untuk menopang kehamilan. Namun, ibu hamil bisa kok menjalani aktivitas saat hamil muda yang dapat bermanfaat bagi ibu dan janin. Misalnya, melakukan aktivitas menarik yang bisa membuat ibu jadi lebih ceria, sehat, dan bugar selama kehamilan. Lalu, apa sih aktivitas yang aman dilakukan ibu yang hamil muda?
Buang Penat dengan Aktivitas Menarik
Bingung atau bosan seharian berbaring di rumah saat masa kehamilan? Ibu bisa kok mencoba berbelanja kebutuhan sehari-hari atau perlengkapan calon Sang Buah Hati. Hmm, wanita mana sih yang enggak doyan berbelanja? Aktivitas ini bisa loh menghilangkan rasa penat, meredakan stres, dan membuat ibu tetap aktif bergerak. Namun, ibu mesti memperhatikan berbagai hal dan kondisi bila ingin melakukan aktivitas ini. Misalnya, perhatian durasi waktu agar tak kelelahan.
Selain berbelanja, ibu juga bisa melakukan pekerjaan rumah seperti memasak untuk menghilangkan rasa jenuh. Bila ibu ingin melakukan aktivitas yang terbilang ‘berat’ seperti mengepel atau mencuci, mintalah bantuan orang lain untuk meringankan pekerjaan, agar ibu enggak kelelahan, yang justru bisa membuat ibu merasa tertekan.
Setelah memasak atau melakukan pekerjaan rumah, cobalah aktivitas menarik lainnya seperti membaca. Akan lebih baik lagi bila ibu membaca bahan bacaan yang bisa menambah pengetahuan seputar kehamilan. Misalnya, bacaan yang bisa menambah informasi mengenai perkembangan janin, makanan yang bermanfaat bagi ibu dan janin, dan lainnya. Selain bacaan kehamilan, ibu juga sah-sah saja kok membaca bacaan favoritnya.
Olahraga Ringan
Berbadan dua semestinya bukan menjadi alasan bagi ibu untuk berhenti berolahraga. Sebab olahraga menyimpan banyak manfaat bagi ibu dan janin, lo. Contohnya, menguatkan jantung bayi. Menurut para ahli dalam pada US National Library of Medicine – National Institute of Health, olahraga secara teratur amat bermanfaat bagi jantung bayi. Olahraga ini akan meningkatkan Heart Rate Variability (HRV). HRV sendiri merupakan variabilitas denyut jantung yang bisa mencerminkan keseimbagnan sistem saraf otonom. HRV yang tinggi mengindikasikan fungsi jantung yang sehat.
Menurut para pakar di Royal College of Obstetricians and Gynaecologist di Inggris, olahraga sebaiknya dilakukan sejak awal masa kehamilan sampai 24 minggu usia kehamilan. Namun, frekuensi dan intensitasnya mesti diperhatikan secara saksama. Durasi olahraga yang disarankan para pakar tiga kali dua puluh menit dalam seminggu.
Nah, berikut olahraga yang direkomendasi para ahli dari American Pregnancy Association, terutama pada ibu dengan kehamilan di trimester pertama.
1 . Jalan Santai
Kata ahli olahraga yang satu ini merupakan olahraga terbaik karena bisa melancarkan peredaran darah dan menjaga agar tubuh tetap bugar. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologist, durasinya boleh 30 menit per hari. Ketika melakukan aktivitas ini, bawalah air minum agar terhindar dari dehidrasi.
2 . Berenang
Banyak ahli telah mengatakan kalau renang memiliki berbagai keistimewaan bagi ibu hamil. Pasalnya, aktivitas fisik ini bisa melatih otot kaki dan tangan, menstabilkan kinerja jantung, dan menurunkan berat badan yang berlebih. Ibu bisa melakukan olahraga ini selama 30 menit dalam sehari. Pastikanlah minum air setiap 15 menit, dan segelas lagi setelah usai berenang.
3. Yoga
Yang satu ini enggak hanya baik bagi fisik ibu saja, tapi juga bisa menjaga kondisi psikis ibu hamil. Olahraga ini bisa melatih pernapasan dan relaksasi yang dibutuhkan saat persalinan. Relaksasi inilah yang akan membuat ibu lebih tenang dan mengurangi rasa takut menghadapi proses persalinan.
Yang perlu kamu ingat, enggak semua ibu hamil disarankan melakukannya. Ada kalanya karena berbagai kondisi kesehatan maupun kehamilan berisiko tinggi, olahraga sama sekali tak dianjurkan. Gangguan tiroid, sebelumnya melahirkan prematur, memiliki riwayat darah tinggi, berpenyakit jantung, atau kondisi plasenta tertutup, misalnya. Kondisi-kondisi seperti itulah olahraga perlu dipersiapkan dengan matang, mulai dari pemanasan, latihan inti, sampai pendinginan.
Jadi, sebaiknya konsultasikan dahulu pada dokter sebelum memutuskan untuk berolahraga dan memilih jenisnya. Jangan sampai alih-alih ingin membuat badan bugar, justru jadi “mencelakai” si calon bayi.
Kamu juga bisa lho mendiskusikan masalah tersebut dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Baca juga: 4 Mitos Hamil Muda yang Perlu Diketahui Calon Ibu
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. What Exercises Are Safe in the First Trimester?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan