Agar Anak Berani, Coba Didik dengan Cara Ini
Halodoc, Jakarta – Merasa takut tidak selamanya berarti buruk. Merasa takut artinya anak sedang melakukan sesuatu yang baru dan menantang. Menurut profesor dan peneliti dari Harvard University, Jerome Kagan, satu dari setiap bayi yang lahir mengalami temperamen yang terhambat.
Anak yang memiliki reaksi temperamen terhambat akan bereaksi menutup diri ketika dihadapkan dengan sesuatu yang baru. Tapi tenang saja, untungnya keberanian adalah sesuatu yang dibentuk, sehingga bukan sesuatu yang tidak bisa diubah. Berikut adalah beberapa cara meningkatkan keberanian anak yang bisa orangtua coba.
- Tunjukkan Langsung kepada Anak Apa Arti Keberanian
Tidak ada jalan terbaik untuk meningkatkan keberanian anak selain menunjukkannya secara langsung kepada anak. Biarkan anak melihat orangtua keluar dari zona nyaman dan menghadapi ketakutan personalnya. Melihat tindakan yang orangtua sendiri lakukan dalam menghadapi rasa takut akan menjadi motivasi buat anak untuk melakukan hal yang sama.
- Tantang dan Berikan Pujian
Setelah anak melihat orangtua keluar dari zona nyamannya, orangtua bisa memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama. Bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana. Misalnya membayar belanjaan di supermarket, mengangkat tangan dan bertanya kepada guru di kelas, mencoba makanan baru dan lain-lain. Setelah anak melakukannya berikan pujian supaya anak merasa dihargai. (Baca juga 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orangtua pada Anak)
- Bercerita Mengenai Pengalaman Keluarganya
Meningkatkan keberanian anak bisa dilakukan dengan bercerita mengenai kisah turun-temurun keluarga. Pengalaman ayah ibunya saat di usia yang sama dengan anak terkait dengan keberanian. Bagaimana kakek dan nenek menghadapi sebuah masalah dan menyelesaikannya dengan berani. Cerita tidak hanya mengenai keberhasilan tapi juga kegagalan supaya anak memahami kalau hidup bukan persoalan sempurna tapi menyelesaikan segala sesuatunya sampai selesai.
- Berikan Kepercayaan
Bagaimana anak bisa menjadi berani kalau orangtua saja tidak memberikan kepercayaan? Orangtua bisa memulai dengan memberi izin anak bermain di rumah temannya dan pulang sendiri. Tentunya kalau rumah temannya masih berada di lingkungan yang sama, ya. Bisa juga dengan meminta anak menjaga adiknya serta hal-hal lain yang menguji keberanian dan tanggung-jawab anak.
- Himbau Anak untuk Berteman atau Menemukan Kelompok Pertemanannya Sendiri
Berteman adalah aktivitas positif dan juga merangsang anak untuk bertanggung-jawab dengan sikapnya. Dengan berteman anak akan bergaul dengan teman-temannya tanpa 100 persen pengawasan orangtua jadi mau tak mau anak harus menyelesaikan masalahnya sendiri bila dia tidak sependapat ataupun cekcok dengan temannya. Salah satu cara mengajari anak untuk berteman adalah dengan menanyakan kepada anak bagaimana sekolahnya, siapa saja teman-temannya yang menyenangkan, mengajak anak untuk mengunjungi rumah teman ataupun temannya datang ke rumah.
- Jangan Selalu Mengiyakan Apa Kata Anak
Kalau orangtua terlalu sering mengiyakan permintaan anak ini tidak akan membantu meningkatkan keberaniannya. Anak akan merasa orangtua dapat selalu diandalkan, padahal tidak selamanya orangtua terus bersama dengan anak. Memenuhi semua permintaan anak bukan menandakan sayang. Orangtua harus bisa memilah-milah mana permintaan anak yang bisa dipenuhi mana yang tidak.
Punya pertanyaan lain seputar tumbuh-kembang anak? Bisa langsung ditanyakan dengan dokter-dokter yang ada di Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor orangtua bisa memilih ngobrol lewat Video/Voice Call atau Chat dan langsung terhubung dengan dokter-dokter spesialis di bidangnya.